Menuju konten utama

Macam Tulang Penyusun Rangka Manusia dan Fungsi Sistem Rangka

Fungsi sistem rangka bagi tubuh manusia dan jenis-jenisnya. Berikut penjelasan selengkapnya.

Macam Tulang Penyusun Rangka Manusia dan Fungsi Sistem Rangka
Ilustrasi Tulang Gerak Manusia. foto/IStockphoto

tirto.id - Tubuh manusia mempunyai rangka dalam yang disusun oleh tulang keras (tulang rangka) dan tulang rawan. Rangka manusia terbentuk dari tulang tunggal atau gabungan tulang yang ditopang oleh struktur lainnya seperti ligamen, tendon, dan otot.

Ligamen merupakan jaringan ikat yang menghubungkan antara tulang satu dengan tulang lainnya. Sedangkan tendon ialah jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang.

Sementara itu, tulang kerap disebut juga sebagai alat gerak pasif, karena hanya dapat bergerak apabila digerakkan oleh otot. Kendati demikian, tulang tetap berperan penting dalam sistem gerak tubuh manusia, karena pergerakan tubuh tidak akan terjadi tanpa adanya tulang.

Fungsi Sistem Rangka bagi Tubuh Manusia

Seperti yang dikutip dari Modul Belajar Mandiri, sistem rangka mempunyai fungsi utama bagi tubuh manusia, di antaranya:

• Sebagai penegak atau penopang berbagai jaringan lunak dan organ pada tubuh.

• Tempat penyimpanan kalsium (zat kapur), kalium, natrium, dan lemak

• Penghasil sel darah merah maupun sel darah putih

• Sebagai pelindung alat vital di dalam tubuh, seperti jantung, paru-paru, tengkorak, dan lainnya

• Sebagai alat pergerakan

Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dapat dikategorikan menjadi dua macam, yakni tulang rawan dan tulang keras. Seperti yang dilansir dari modul ajar yang berjudul Sistem Gerak Manusia, berikut penjelasan selengkapnya.

1.Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang berbentuk bulat. Matriks tulang rawan merupakan campuran antara protein dengan karbohidrat (kondrin). Selain itu, matriksnya juga mengandung banyak zat perekat (kolagen) dan sedikit kalsium fosfat. Oleh sebab itu, tulang rawan bersifat olet, lentur, dan kokoh.

2. Tulang Keras (Osteon)

Tulang keras tersusun atas sel-sel tulang keras yang disebut dengan osteosit. Matriksnya cenderung bersifat keras karena mengandung banyak kalsium fosfat dan kalsium karbonat.

Apabila matriks tersebut rapat dan padat, maka akan membentuk tulang kompak atau tulang keras, contohnya pada tulang pipa. Namun, jika matriksnya berongga maka akan membentuk tulang spons, misalnya pada tulang pipih dan tulang pendek.

Sel-sel tulang pada tulang kompak akan tersusun membentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem havers. Pada bagian tengah sistem ini terdapat saluran yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf. Saluran tersebut dikelilingi oleh lapisan tulang yang disebut dengan lamel. Pada lamel-lamel tersebut terdapat sel-sel tulang yang menempati rongga-rongga (lakuna).

Sementara itu pada tulang spons, memiliki saluran havers lebih besar dengan jumlah lamel yang lebih sedikit, sehingga akan membentuk seperti sarang lebah madu. Pada tulang ini selalu tersedia sumsum merah.

Selain itu, tulang penyusun rangka manusia juga dikategorikan berdasarkan bentuknya, yakni tulang pipa atau tulang panjang, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang yang tidak beraturan. Melansir kembali dari Modul Belajar Mandiri, berikut penjelasan selengkapnya.

1.Tulang Pipa atau Tulang Panjang

Ciri-ciri tulang ini biasanya lebih panjang, lebar, berbentuk silinder yang befungsi sebagai pengungkit. Tulang panjang terletak pada lengan atas dan bawah, paha, betis, telapak kaki, jari, serta ibu jari.

2.Tulang Pendek

Bentuk tulang pendek mirip kubus, misalnya tulang-tulang pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki yang berperan sebagai pemindah daya. Tulang jenis ini sebagian besar tersusun atas jaringan tulang jarang yang berbentuk spons.

3. Tulang Pipih

Tulang pipih berbentuk tipis dan lengkung yang terdiri dari dua lapisan tulang kompak dan di bagian tengah terdapat lapisan tulang seperti spons. Tulang ini membentuk atap pada tulang kepala, serta ditemukan pada tulang dada, tulang rusuk, dan tulang belikat. Tulang pipih berfungsi untuk melindungi jaringan lunak dan menyediakan permukaan bagi pelekatan otot-otot rangka.

4. Tulang yang Tidak Beraturan

Tulang jenis ini tidak dapat dikategorikan ke dalam salah satu dari tiga bentuk tadi. Bentuk dari kelompok tulang ini tidak beraturan, biasanya berfungsi sebagai tempat pelekatan otot atau persendian. Tulang tidak beraturan terletak pada ruas-ruas tulang belakang, tulang panggul, dan beberapa tulang tengkorak.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yunita Dewi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yunita Dewi
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Yulaika Ramadhani