Menuju konten utama
Kesehatan Perempuan

Kenali 5 Jenis Kanker Paling Umum yang Sering Menyerang Wanita

5 Jenis kanker yang sering menyerang wanita: dari kanker payudara hingga kanker ovarium.

Kenali 5 Jenis Kanker Paling Umum yang Sering Menyerang Wanita
Seorang perempuan melintas di depan layar saat sosialisasi kanker serviks (kanker leher rahim) dan pemeriksaan pap smear kerja sama bpjs kesehatan dengan aksi solidaritas era (oase) di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Jumat (29/7). antara foto/rahmad/aww/16.

tirto.id - Penyakit kanker adalah masalah kesehatan serius yang dapat mempengaruhi setiap individu dari semua jenis kelamin.

Namun, wanita seringkali berisiko lebih tinggi terkena jenis kanker tertentu, termasuk kanker payudara, ovarium, serviks, endometrium, dan kolrektal.

Kanker ini dapat berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan emosional wanita, serta kualitas hidupnya.

Monica Gulati, Dekan Eksekutif, LPU mengatakan pada Times of India bahwa, “Kanker mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia dan dapat terjadi di berbagai bagian tubuh. Wanita sangat rentan terhadap jenis kanker tertentu termasuk kanker payudara, kanker paru-paru, kanker ovarium, kanker serviks, dan kanker kolorektal.”

Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia. Dilansir laman World Health Organization (WHO), kanker menyebabkan hampir 459.000 kematian setiap tahun di wilayah Mediterania Timur.

Selama lima tahun terakhir, ada sekitar 1,6 juta kasus kanker di wilayah tersebut, dan menjadi beban berkelanjutan yang memberikan tekanan fisik, emosional, dan keuangan yang luar biasa pada individu, keluarga, dan masyarakat.

Hampir 734.000 orang didiagnosis menderita kanker setiap tahun dan pada tahun 2040 diperkirakan jumlah orang yang didiagnosis akan menjadi sekitar 50 persen lebih tinggi.

Jenis Kanker yang Sering Menyerang Wanita

Berikut adalah penjelasan mengenai daftar jenis penyakit kanker yang berisiko tinggi menyerang wanita.

1. Kanker Payudara

Ilustrasi Kesadaran Kanker Payudara

Ilustrasi Kesadaran Kanker Payudara. FOTO/iStockphoto

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak diderita di dunia.

WHO melaporkan bahwa pada tahun 2020, terdapat 2,3 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan 685.000 menyebabkan kematian secara global.

Hingga akhir tahun 2020, ada 7,8 juta wanita hidup yang didiagnosis menderita kanker payudara dalam 5 tahun terakhir.

Kanker payudara dapat terjadi pada pria dan wanita, tetapi jauh lebih umum terjadi pada wanita.

Dilansir laman Mayo Clinic, kanker payudara terjadi ketika beberapa sel payudara mulai tumbuh secara tidak normal.

Sel-sel ini membelah lebih cepat daripada sel sehat dan terus menumpuk, membentuk gumpalan atau massa.

Sel dapat menyebar (bermetastasis) melalui payudara ke kelenjar getah bening atau ke bagian lain dari tubuh lainnya. Kanker payudara biasanya dimulai dengan sel-sel di saluran penghasil susu (karsinoma duktal invasif).

Kanker payudara juga dapat dimulai di jaringan kelenjar yang disebut lobulus (karsinoma lobular invasif) atau di sel atau jaringan lain di dalam payudara.

2. Kanker Paru-Paru

Ilustrasi Kanker Paru paru

Ilustrasi Kanker paru-paru

Gejala kanker paru-paru pada wanita hampir sama dengan pria. Namun, dikutip dari laman Healthline, terdapat sejumlah beberapa perbedaan yang dapat memengaruhi cara dan pilihan pengobatan kanker paru-paru pada wanita.

Kanker paru-paru adalah bentuk kanker paling umum kedua. Wanita lebih mungkin menderita kanker ini dibandingkan pria.

Namun demikian, setiap orang memiliki faktor risiko yang sama untuk mengembangkan kanker paru-paru, tanpa memandang jenis kelamin.

Asap rokok adalah salah satu penyebab utama kanker paru-paru. Ketika wanita mengembangkan kanker paru-paru, mereka lebih cenderung mengalami adenokarsinoma daripada pria. Di sisi lain, pria lebih mungkin terkena kanker paru-paru sel skuamosa dibandingkan wanita, jenis yang paling umum pada perokok.

Satu perbedaan utama antara kanker paru-paru ini adalah sel skuamosa menghasilkan lebih banyak gejala dan lebih mudah dideteksi, sehingga memberikan peluang terbesar untuk diagnosis dini.

3. Kanker Kolorektal

Ilustrasi

Ilustrasi. Getty Images/iStockphoto

Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang menyerang usus besar dan usus bagian bawah hingga anus.

Ahli gastroenterologi David Richards, M.D pada laman MD Anderson Cancer Center menyebutkan bahwa tidak ada gejala khusus terkait dengan jenis kelamin.

Gejala yang paling umum dari kanker kolorektal adalah darah dalam tinja, penurunan berat badan yang tidak disengaja, dan sembelit atau diare yang sedang berlangsung.

Meski kanker kolorektal banyak diderita oleh wanita, namun faktor risiko utama bukanlah jenis kelamin melainkan faktor lain seperti usia, riwayat keluarga, dan riwayat polip pribadi, polip genetik, dan sindrom kanker, atau kondisi medis lainnya.

4. Kanker Serviks

Ilustrasi Kanker Serviks

Ilustrasi Kanker Serviks. foto/istockphoto

Dilansir Healthline, banyak wanita penderita kanker serviks tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit ini sejak dini karena biasanya tidak menimbulkan gejala hingga stadium akhir.

Ketika gejala benar-benar muncul, mereka mudah disalahartikan sebagai kondisi umum seperti periode menstruasi dan infeksi saluran kemih.

Sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang ditularkan secara seksual. Ini adalah virus yang sama yang menyebabkan kutil kelamin.

Ada sekitar 100 jenis HPV yang berbeda. Hanya jenis tertentu yang menyebabkan kanker serviks. Dua jenis yang paling sering menyebabkan kanker adalah HPV-16 dan HPV-18.

5. Kanker Ovarium

Ilustrasi Kanker Ovarium

Ilustrasi Kanker Ovarium. FOTO/Istockphoto

Kanker ovarium mempengaruhi 2 organ kecil (ovarium) yang menyimpan sel telur yang dibutuhkan untuk membuat bayi.

Menurut laman NHS bahwa setiap wanita yang memiliki ovarium dapat terkena kanker ovarium, tetapi kebanyakan menyerang mereka yang berusia di atas 50 tahun.

Mereka yang memiliki riwayat keluarga menderita kanker ovarium lebih rentan mengembangkan kanker jenis ini. Gejala kanker ovarium awalnya tidak terlalu jelas terasa karena hanya berupai kembung.

Oleh karena itu kanker ovarium sering terlambat didiagnosis, padahal diagnosis dini dapat membuka peluang lebih tinggi untuk kesembuhan.

Baca juga artikel terkait KANKER atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno