tirto.id - Memanjatkan doa merupakan salah satu amalan yang dapat dilakukan di malam Nisfu Syaban. Selain itu, umat muslim juga bisa membaca ayat-ayat Al-Qur'an atau menunaikan salat sunah.
Lantas, doa malam Nisfu Syaban dibaca kapan dan bagaimana tulisan Arab-latinnya?
Malam Nisfu Sya'ban merupakan waktu yang istimewa karena Allah SWT membuka pengampunan bagi seluruh makhluk-Nya sebagaimana hadis riwayat Imam Baihaqi berikut:
“[Rahmat] Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian [kemunafikan],” (HR. Baihaqi).
Hadis yang diriwayatkan Imam Baihaqi di atas berkategori daif atau lemah. Kendati demikian, ada beberapa riwayat lain yang menguatkan. Salah satunya hadis riwayat Imam Ahmad sebagai berikut:
“Allah senantiasa memperhatikan makhluk-Nya pada malam nisfu Sya‘ban. Maka Dia akan mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua: hamba yang saling bermusuhan dan yang membunuh,” (HR. Ahmad).
Berdasarkan Kalender Islam keluaran Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), malam Nisfu Syakban 1445 Hijriah jatuh pada hari Sabtu, 24 Maret 2024 bakda Magrib, sehingga Nisfu Sya'ban bertepatan pada hari Minggu, 25 Maret 2024.
Doa Amalan Utama di Malam Nisfu Syaban
Umat Islam di malam Nisfu Syakban dapat mendirikan berbagai amalan. Salah satunya berdoa memohon ampunan dan meminta rezeki kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW melalui hadis dari jalur Muawiyah bin Abdullah bin Ja’far bersabda mengenai doa malam Nisfu Syakban sebagai berikut:
“Apabila malam nisfu syaban [pertengahan bulan Syaban], maka salatlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya. Sesungguhnya Allah pada malam itu turun ke langit dunia hingga terbit malam hari. Dia berfirman, ‘Ingatlah, adakah yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya. Adakah yang memohon rezeki, niscaya Aku akan memberinya. Adakah yang sedang ditimpa ujian, niscaya Aku akan menyelamatkannya. Begitu seterusnya, hingga terbit fajar,’” (HR. Ibnu Majah).
Seorang ulama masyhur asal Makkah, Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki, dalam kitab Madza fi Sya’ban, menyebutkan tiga amalan utama yang dapat dilakukan ketika malam Nisfu Syakban. Salah satunya adalah memperbanyak doa dan urutan doa Nisfu Syaban akan dibahas lebih lanjut berikut ini beserta tata cara doa malam nisfu syaban.
Di Indonesia, sebagian besar umat muslim menghidupkan malam Nisfu Syakban dengan membaca Al-Qur’an seperti Surah Yasin, sebanyak 3 kali, ditutup dengan berdoa meminta rezeki berkah dan umur panjang.
Surah Yasin merupakan surah istimewa, karena inti Al-Qur’an berada di dalamnya sebagaimana riwayat Imam Tirmidzi berikut:
“Sungguh setiap sesuatu memiliki jantung, dan jantung Al-Quran adalah surah Yasin. Barangsiapa yang membacanya, niscaya Allah akan mencatat [pahala] untuknya [seperti pahala] membaca Al-Quran sebanyak 10 kali,” (HR. Tirmidzi).
Kendati demikian, semua surah di dalam Al-Qur’an istimewa. Oleh sebab itu, umat Islam dapat membaca semuanya tanpa pilih-pilih kecuali dengan tujuan tertentu. Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki, masih melalui kitab Madza fi Sya’ban, memperbolehkan pembacaan Surah Yasin sebanyak tiga kali di malam Nisfu Syakban.
“Tak ada larangan bagi seseorang yang mengiringi amal salehnya dengan permintaan dan permohonan hajat agama dan dunia, jiwa dan raga, lahir dan batin. Siapa saja yang membaca surat Yasin atau surat lainnya dengan ikhlas lillahi ta‘ala sambil memohon keberkahan pada usia, harta, dan kesehatan, maka hal itu tak masalah,"
"Seorang muslim dapat membaca Surat Yasin 3 kali, 30 kali, 100 kali, atau mengkhatamkan 30 juz Al-Qur’an secara ikhlas diiringi dengan permohonan atas segala hajat, doa agar harapan terwujud, permintaan agar dibukakan dari kebimbangan, pengharapan agar dibebaskan dari kesulitan, permohonan kesembuhan dari penyakit, atau permintaan kepada Allah agar utang terbayar.”
Doa Nisfu Syaban Arab-Latin dan Artinya
Doa Nisfu Syakban dapat dibaca setelah atau tanpa membaca Yasin 3 kali bakda Magrib. Situs NU Online menuliskan, doa Nisfu Syaban dibaca setelah membaca Surah Yasin sekali dengan niat meminta umur panjang yang berkah.
Teks doa Nisfu Syakban bisa dibaca kembali menggunakan formasi yang sama. Setelah membaca Surah Yasin kedua, panjatkan doa meminta rezeki halal. Lalu, setelah Surah Yasin ketiga, niat berdoa meminta husnulkhatimah.
Berikut doa Nisfu Syaban dan artinya beserta doa latin Nisfu Syaban yang diajarkan Sayyid Utsman bin Yahya, ulama mazhab Syafi’i dari Indonesia dalam kitab Maslakul Akhyar:
اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ.
اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Bacaan latinnya: Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.
Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Dhita Koesno