Menuju konten utama
Nisfu Syaban Bagi Wanita Haid

Amalan Malam Nisfu Syaban untuk Wanita Haid Sesuai Sunnah

Apa saja amalan nisfu syaban untuk wanita haid sesuai sunnah? Simak penjelasan singkatnya satu persatu pada artikel di bawah ini.

Amalan Malam Nisfu Syaban untuk Wanita Haid Sesuai Sunnah
Amalan Malam Nisfu Syaban untuk Wanita Haid Sesuai Sunnah./Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Pada bulan Syakban, termasuk pada malam Nisfu Syaban, umat muslim dapat melakukan amalan sesuai sunnah, termasuk para wanita. Lantas, apa amalan malam nisfu syaban untuk wanita haid yang bisa dikerjakan?

Bulan Syakban membawa keberkahan bagi umat Islam. Pada bulan ini Allah subhanahu wa ta'ala memberikan keutamaan dengan diangkatnya amal-amal manusia. Rasulullah SAW bersabda:

“Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal salih), antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan di saat amal-amal dibawa naik kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan puasa sunah.” (HR. Tirmidzi)

Nabi Muhammad SAW banyak menunaikan puasa pada periode waktu ini. Bahkan, ibadah tersebut beliau lakukan dengan kuantitas lebih dibanding bulan lainnya, kecuali Ramadan.

Hal ini ditegaskan Ibunda Aisyah radhiyallahu 'anha, sebagai berikut:

“Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Syakban.” (HR. Bukhari, no. 1969 dan Muslim, no. 1156)

Keutamaan Malam Nisfu Syakban

Di samping keutamaan pada semua hari di bulan Syakban, sebagian ulama mengatakan 15 Syakban atau Nisfu Syakban juga mempunyai keutamaannya sendiri. Keutamaan tersebut hadir dari dengan adanya perhatian khusus dari Allah pada malam Nisfu Syakban (14 Syakban di malam hari).

Beberapa riwayat menyatakan bahwa hadis tentang Nisfu Syakban tergolong lemah dan daif. Namun, satu riwayat dari Muadz bin Jabal radhiyallahu 'anhu di bawah ini menguatkannya.

“Sesungguhnya Allah memperhatikan hamba-Nya (dengan penuh rahmat) pada malam Nisfu Syakban, kemudian Dia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (orang yang hatinya ada kebencian antarsesama umat Islam).” (HR Thabrani fi Al-Kabir no 16639, Daruquthni fi Al-Nuzul 68, Ibnu Majah no 1380, Ibnu Hibban no 5757, Ibnu Abi Syaibah no 150, Al-Baihaqi fi Syu’ab al-Iman no 6352, dan Al-Bazzar fi Al Musnad 2389)

Melalui hadis tersebut, malam Nisfu Syakban menjadi istimewa lantaran Allah akan memperhatikan hambanya dan sekaligus memberikan ampunan.

Hanya saja, rahmat dan ampunan Allah tidak akan diturunkan bagi umat Islam yang masih menjalankan kesyirikan untuk menyekutukan Allah dan mereka yang di hatinya tersimpan kebencian pada sesama muslim.

Dengan demikian, umat Islam dapat memanfaatkan malam Nisfu Syakban untuk memperbanyak ibadah salah satunya dengan memperbanyak istigfar agar memperoleh ampunan dan berdoa.

Amalan Malam Nisfu Syakban bagi Wanita Haid

Wanita yang sudah baligh memiliki kendala dalam menjalankan sebagian ibadah karena mengalami masa haid. Saat haid, mereka tidak boleh salat hingga memegang mushaf Al-Qur'an untuk dibaca.

Namun, masih ada amal kebaikan yang dapat mereka lakukan saat Nisfu Syakban tiba seperti halnya di luar waktu tersebut.

1. Sedekah

Melakukan sedekah subuh atau bentuk sedekah lain yang dijalankan semata-mata untuk mencari rida Allah SWT. Jika keluarga ada yang berpuasa, wanita haid dapat menyiapkan hidangan berbuka. Keutamaan memberi makan berbuka ini tidak bisa diremehkan, sebagaimana sabda Rasulullah:

“Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka puasa, dia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun” (HR. At-Tirmidzi).

2. Mengikuti Majlis Taklim

Wanita haid juga masih bisa untuk menuntut ilmu agama di Majelis Taklim. Dengan mengikuti kajian saat malam nisfu syaban, tidak hanya ilmu baru yang didapat, tetapi juga bisa sebagai sarana silaturahmi dengan kaum muslim.

3. Zikir dan Memperbanyak Istighfar

Selain itu, dzikir nisfu syaban bagi wanita haid bukanlah halangan bagi lidah membacanya. Zikir dibaca untuk mengagungkan dan memuji nama Allah, serta perbanyak juga memohon ampun dengan membaca istighfar.

Lafal bacaan istighfar adalah:

أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ

Astaghfiru llâhal 'adhzim

Artinya: Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung.

Atau lebih lengkap bisa juga membaca doa sayyidul istighfar.

4. Berdoa

Wanita haid pun masih bisa pula memperbanyak doa saat Nisfu Syakban atau di sepanjang Syakban dan bulan-bulan lainnya. Selain berdoa, anjuran lainnya adalah membaca surat Yasin.

Lalu apa boleh wanita haid membaca Surat Yasin di malam Nisfu Sya'ban? Simak terus artikel ini untuk pembahasan lebih lanjut.

Bolehkah Wanita Haid Membaca Surat Yasin di Malam Nisfu Sya'ban?

Salah satu amalan sunah yang dianjurkan saat malam Nisfu Sya'ban adalah membaca surat Yasin.

Namun karena saat haid perempuan tidak diperbolehkan mendirikan sholat, menunaikan puasa, juga menyentuh mushaf Al-Qur'an yang di dalamnya ada surat Yasin, maka sejumlah amalan lain yang telah disebutkan di atas tetap bisa dilaksanakan.

Amalan Nisfu Syakban sesuai Sunnah

Selain wanita haid, bagi muslim lainnya yang ingin melakukan amal ibadah, ada banyak amalan yang bisa dilakukan saat datangnya Nifsu Syakban baik pada malam hari sebelumnya atau sepanjang siang.

Amal salih sesuai sunnah yang bisa dilakukan saat Nisfu Syakban cukup banyak. Di antaranya sebagai berikut:

1. Puasa sunnah

Bentuk puasa sunnah dalam satu bulan yang umum dilakukan adalah puasa Senin-Kamis, puasa ayyamul bidh, hingga puasa Daud. Jika salah satunya berada tepat ketika Nisfu Syakban, maka dapat dikerjakan tanpa mengkhususkan harus dilakukan pada hari tersebut.

2. Puasa qada'

Puasa qada adalah puasa untuk membayar hutang puasa pada Ramadan tahun sebelumnya.

3. Salat sunnah

Jenis salat sunnah yang bisa dikerjakan saat malam Nisfu Sya'ban di antaranya salat rawatib, salat dhuha, salat tahajud, hingga salat witir.

4. Membaca Al-Qur'an

Membaca Al-Qur'an memiliki keutamaan bagi pelakunya, salah satunya memperoleh pahala 10 kebaikan dari setiap huruf yang dibaca. Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran) maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf.” (HR At-Tirmidzi).

5. Bersedekah

Sedekah mampu membuat pelakunya dijauhkan dari bala' atau keburukan. Bahkan, sedekah dapat menghapus dosa dan meringankan pelaku saat mendapatkan sakaratul maut. Rasulullah bersabda:

“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api." (HR. At-Tirmidzi)

6. Memperbanyak doa

Dilansir NU Online, doa yang bisa dibaca saat malam Nisfu Sya'ban adalah:

اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Arab Latin: Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.

Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.” (Kitab Maslakul Akyar, 78-80)

7. Membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya

Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Sya’ban.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Dhita Koesno