Menuju konten utama

Hitung Mundur Ramadhan 2025: Kapan Puasa & Berapa Hari Lagi?

Hitung mundur Ramadhan 2025. Kapan mulai puasa Ramadhan 1446 H dan tinggal berapa hari lagi? Simak penjelasannya.

Hitung Mundur Ramadhan 2025: Kapan Puasa & Berapa Hari Lagi?
Ilustrasi Foto Ramadhan. foto/Istockphoto

tirto.id - Bulan puasa Ramadhan 1446 Hijriah termasuk momen yang paling dinantikan. Umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan 2025 berapa hari lagi? Kapan puasa Ramadhan dimulai?

Jika dihitung mulai hari Rabu, 9 Oktober, maka tahun 2024 tinggal menyisakan sekitar 83 hari lagi menuju tahun 2025. Salah satu hal yang paling ditunggu umat Islam setiap memasuki tahun baru adalah bulan Ramadhan.

Ramadhan merupakan bulan ke-9 menurut kalender Hijriah. Selama berlangsungnya bulan mulia, setiap Muslim akan menjalankan ibadah puasa bagi yang mampu dan sudah wajib.

Istilah Ramadhan berasal dari kata ramadh. Maknanya panas atau membakar. Dosa-dosa umat Islam akan dibakar atau digugurkan melalui amal-amal saleh pada bulan Ramadhan.

Ramadhan termasuk istimewa. Masyarakat mulai melakukan hitung mundur Ramadhan 2025. Hal ini sebagai wujud antusiasme dalam rangka menyambut bulan puasa.

Kapan Awal Ramadhan 2025?

Bulan puasa 2025 dimulai pada tanggal 1 Ramadhan 1446 Hijriah. Sedangkan Hari Raya Idul Fitri dilaksanakan pada 1 Syawal 1446 H.

Berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal yang diterbitkan Suara Muhammadiyah, 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025.

Ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025 pukul 00:44:44 GMT. Awal imkan rukyat dunia pada Jumat, 8 Februari 2025, pukul 14:42:47 GMT. Kondisi lintang 20° 00' 00" LU, bujur 50° 35' 30" BT, dan tinggi bulan 07° 02' 18". Posisi bulan mencapai elongasi 08° 00' 00".

Puasa Ramadhan diprediksi berlangsung selama 29 hari sehingga akhir Ramadhan bertepatan dengan hari Sabtu, 29 Maret 2025. Hari Raya Idul Fitri 2025 atau 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Minggu, 30 Maret 2025.

Lantas, Ramadhan 2025 berapa hari lagi? Jika mengacu pada jadwal kalender di atas, maka 1 Ramadhan 1446 H diperkirakan kurang 142 hari lagi.

Akan tetapi, jadwal puasa Ramadhan bisa jadi terdapat perbedaan di kalangan masyarakat. Penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal biasanya menggunakan keputusan lembaga resmi pemerintah (Kementerian Agama) dan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan.

Shalat Idul Fitri di Masjid Raya Al Jabbar

Umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri di Masjid Raya Al Jabbar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/4/2024). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/nym.

Ramadhan 2025 Versi Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah

Beberapa ormas seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) memiliki metode berbeda dalam penentuan awal Ramadhan. Muhammadiyah menggunakan metode hisab. Sedangkan NU memakai sistem rukyatul hilal.

Pemerintah melalui Kemenag mendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No.2 tahun 2004. Isinya menyatakan penetapan awal Ramadhan maupun Syawal dapat menggunakan metode rukyah dan hisab hingga berlaku secara nasional.

Ormas Muhammadiyah telah menerbitkan kalender tahun 1446 Hijriah yang mencakup jadwal puasa Ramadhan 2025. Berdasarkan kalender tersebut, diketahui bahwa 1 Ramadhan 1446 H akan bertepatan dengan Sabtu, 1 Maret 2025.

Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yang mengacu pada perhitungan astronomi. Puasa Ramadhan versi Muhammadiyah berlangsung selama 29 hari. 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.

Sementara ormas NU menggunakan metode rukyatul hilal. Metode didasarkan pada penglihatan atau pengamatan bulan secara langsung. Mengingat penanggalan Hijriah mengacu pada siklus bulan, maka bulan baru ditentukan melalui kemunculan bulan sabit muda yang sangat tipis di langit.

Oleh karena itu, Ramadhan 2025 versi NU belum bisa diketahui atau ditentukan karena pengamatan bulan baru akan dilakukan pada hari terakhir bulan Sya’ban setelah matahari terbenam.

Sementara pemerintah juga belum menentukan kapan Ramadhan 2025 dimulai. Pemerintah baru akan menetapkan 1 Ramadhan 1446 H melalui sidang isbat yang digelar Kementerian Agama RI.

Baca juga artikel terkait TRENDING TOPIC atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani