tirto.id - Dalil ayat tentang kematian ditemukan cukup banyak dalam Al-Qur'an. Selain itu, berbagai hadis juga menyoroti akhir hayat makhluk hidup sebelum menuju kehidupan akhirat. Apa saja dalil tentang kematian yang dapat dijadikan bahan renungan hidup?
Kematian pasti mendatangi semua makhluk yang bernyawa. Makhluk hidup dari jenis manusia, hewan, jin, tumbuhan, hingga malaikat dan iblis pun akan merasakan kematian. Hanya Allah azza wa jalla yang abadi.
Perbedaannya hanya terkait waktu kedatangannya. Ada yang lebih dahulu dijemput ajalnya, tapi banyak pula yang memiliki usia lebih panjang hingga tua.
Ayat Al-Qur'an tentang Kematian
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman mengenai kematian di berbagai surah dalam Al-Qur'an. Dalam berbagai ayat, terutama manusia, diingatkan mengenai peristiwa lepasnya nyawa dari raga ini ini.
Di samping itu, Allah juga mengingatkan mengenai kehidupan abadi di akhirat bagi umat Islam. Ada makhluk Allah yang akan merasakan kenikmatan berupa surga, dan tidak sedikit menerima siksa di neraka. Penempatan makhluk di surga atau neraka tergantung dari amal perbuatan baik dan buruk selama hidup di dunia, berdasarkan tuntunan syariat Islam.
Akhir hayat seseorang pun datang dengan bermacam cara. Ada yang meninggal karena penyakit, tenggelam, kecelekaan, bahkan dicabut nyawanya saat sedang salat. Dalam Islam, di ujung kematian diawali dengan sakaratul maut lalu meninggal dengan cara baik (husnul khatimah), atau cara buruk (su'ul khatimah).
Daftar ayat tentang kematian dalam Al-Qur-an di antaranya sebagai berikut:
1. Surah Ali-Imran ayat 185
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِArtinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS Ali Imran : 185).
2. Surah Jumu’ah ayat 8
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَArtinya: “Katakanlah: 'Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan'." (QS Jumu’ah : 8).
3. Surah An-Nisa’ ayat 78
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ ۗArtinya: “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An-Nisa’ : 78).
4. Surah Ali Imran ayat 145
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ اَنْ تَمُوْتَ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ كِتٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَاۚ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الْاٰخِرَةِ نُؤْتِهٖ مِنْهَا ۗ وَسَنَجْزِى الشّٰكِرِيْنَArtinya: “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS Ali Imran : 145).
5. Surah Ar-Rahman ayat 26-27
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚArtinya: “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS Ar-Rahman : 26-27)
6. Surah Al Mulk ayat 2
ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙArtinya: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Al Mulk : 2)
7. Surah Al Anbiya ayat 34-35
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَۗ اَفَا۟ىِٕنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخٰلِدُوْنَ. كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَArtinya: “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?” Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS Al Anbiya : 34-35)
8. Surah As-Sajdah ayat 11
قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَArtinya: “Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan." (QS As-Sajdah 11)
9. Surah Qaf ayat 19
وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُArtinya: “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya,” (QS Qaf : 19)
10. Surah Al-Munafiqun ayat 9-11
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلآ أَوْلاَدُكُمْ عَن ذِكْرِ اللهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْ لآ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ وَلَن يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَآءَ أَجَلُهَا وَاللهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَArtinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang melakukan demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya, Rabbku. Mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih”. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan." (Al Munafiqun: 9-11)
Hadits tentang Kematian
Keterangan tentang kematian juga didapatkan dari hadis atau informasi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Berbagai hadis yang menyoroti tentang kematian antara lain sebagai berikut:
1. Hadis dari Sahl bin Sa’ad
Dari Sahl bin Sa’ad berkata, bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“(Pada suatu hari) Jibril datang padaku, sembari berkata: ‘Wahai Muhammad, hiduplah semaumu, namun engkau pasti akan mati. Dan cintailah siapa yang engkau mau, sesungguhnya engkau pasti akan berpisah dengannya. Dan beramallah semaumu, sesungguhnya engkau pasti akan menemui balasannya. Ketahuilah mukmin yang paling mulia adalah yang sholat malam, dan perkara itu banyak ditinggalkan oleh manusia.” (HR Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath 4/306 no: 4278. Dihasankan oleh al-Albani dalam silsilah ash-Shahihah no: 831.
2. Hadis dari Mustaurid
Dari sahabat Mustaurid, bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Demi Allah, tidaklah dunia ini dibanding akhirat kecuali semisal jari telunjuk kalian yang dimasukkan kedalam –beliau mengisyaratkan dengan telunjuknya- laut, lihatlah berapa yang kembali.“ (HR Muslim no. 2858)
3. Hadis dari Ibnu Umar
Ibnu Umar bercerita sebagai berikut:“Pernah ada seorang sahabat dari kalangan Anshar datang kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mengucapkan salam pada beliau dan berkata: ‘Ya Rasulallah, orang mukmin seperti apakah yang paling afdhal? Beliau menjawab: ‘Yang paling baik akhlaknya’. Dia lalu bertanya kembali: ‘Lantas siapa mukmin yang paling cerdas? Nabi bersabda: ‘Orang yang paling banyak mengingat kematian, lalu berusaha sebaik mungkin untuk mempersiapkannya, maka merekalah orang-orang yang cerdas'." (HR Ibnu Majah no. 4259. Dihasankan oleh al-Albani dalam silsilah ash-Shahihah no: 1384)
4. Hadis dari Abu Hurairah
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun. Dan sangat sedikit di antara mereka yang melewati itu.” (HR Ibnu Majah, no. 4.236; Tirmidzi no. 3.550)
5. Hadis dari Abu Hurairah
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Allah meniadakan alasan seseorang yang Dia telah menunda ajalnya sehingga mencapai 60 tahun." (HR Bukhari no. 5.940)
6. Hadis dari Abdullah bin Umar
Dari Abdullah bin Umar, berkata:"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang pundakku, lalu bersabda, 'Jadilah engkau di dunia ini seolah-olah seorang yang asing, atau seorang musafir.'
Dan Ibnu Umar mengatakan: “Jika engkau masuk waktu Subuh, maka janganlah engkau menanti sore. Jika engkau masuk waktu sore, maka janganlah engkau menanti Subuh. Ambillah dari kesehatanmu untuk sakitmu. Dan ambillah dari hidupmu untuk matimu.” (HR Bukhari, no. 5.937)
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar