Menuju konten utama

Keutamaan Meninggal di Bulan Ramadhan: Apa Bebas Siksa Kubur?

Keutamaan meninggal di Bulan Ramadhan apakah benar akan bebas dari siksa kubur?

Keutamaan Meninggal di Bulan Ramadhan: Apa Bebas Siksa Kubur?
Siswa taman kanak-kanak (TK) menabur bunga di Taman Makam Pahlawan, Cikutra, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/11/2022). Ziarah ke TMP Cikutra tersebut dalam rangka memperingati Hari Pahlawan dan mengenang jasa pahlawan yang telah berjuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.

tirto.id - Keutamaan meninggal pada bulan Ramadhan, salah satunya adalah dapat dibebaskan dari siksa kubur. Namun, hal tersebut tidak serta-merta terjadi. Seseorang mendapatkan keutamaan wafat pada bulan puasa ketika ia giat beribadah, juga memohon pengampunan kepada Allah Swt. dan sesama manusia.

Kematian adalah perkara yang pasti ditemui umat manusia. Kematian dapat terjadi kepada siapa saja tanpa melihat umur, latar belakang, dan segala hal yang berkaitan dengan dunia. Allah Swt. berfirman mengenai kematian dalam Surah Ali Imran ayat 185 sebagai berikut.

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

Kullu nafsin żā'iqatul-maut(i), wa innamā tuwaffauna ujūrakum yaumal-qiyāmah(ti), faman zuḥziḥa ‘anin-nāri wa udkhilal-jannata faqad fāz(a), wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā‘ul-gurūr(i).

Artinya, "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya".

Setelah meninggal dunia, seseorang akan memasuki alam kubur (alam barzah). Di alam tersebut, seseorang akan menerima dua keadaan yang tergantung amalannya di dunia. Yang pertama, beristirahat. Yang kedua, disiksa hingga yaumul kiamah datang.

Dalam sebuah hadis dari Utsman bin Affan, Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Sesungguhnya, alam kubur adalah pos pertama dari sekian banyak pos alam akhirat; Jika seseorang selamat dari siksanya, maka perjalanan berikutnya akan lebih mudah. Namun, jika dia tidak selamat dari siksanya, maka pos-pos berikutnya akan lebih berat baginya,” (H.R. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Siksa kubur bukanlah perkara remeh, bahkan tidak dapat dibandingkan dengan kesusahan di dunia. Oleh sebab itu, wajar apabila kaum muslim menginginkan untuk terhindar darinya.

Meninggal di Bulan Ramadhan Apakah Bebas Siksa Kubur?

Meskipun tidak diketahui kapan datangnya, umat Islam menginginkan kematian di waktu yang baik. Salah satu waktu terbaik ketika ajal menjemput seorang muslim adalah bulan Ramadhan.

Disebutkan dalam beberapa hadis, orang yang meninggalkan dunia di bulan Ramadhan akan dibebaskan dari siksa kubur sebagai berikut.

  • Dari Ibnu Abbas Ra. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa saja yang meninggal di bulan Ramadhan dalam keadaan beriman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka ia akan terbebas dari azab kubur," (H.R. Ahmad dan Turmudzi).
  • Dalam riwayat lain, “Sesungguhnya azab kubur diangkat dari orang yang meninggal selama bulan Ramadhan,” (H.R. Al-Qurthubi).

Terlepas dari kategori kedua hadis di atas-lemah atau sahih-, muslim yang meninggal dunia di bulan Ramadhan kemungkinan akan terbebas dari siksa kubur. Sebab, Allah Swt. membuka pintu maghfirah (pengampunan) kepada siapa saja yang mau beribadah sepanjang bulan suci ini sebagai berikut.

"Siapa yang menghidupkan bulan Ramadhan [dengan puasa atau ibadah] dengan iman dan mengharap pahala dari Allah Swt. maka diampuni dosanya yang telah lalu, dan siapa yang menghidupkan [beribadah] malam lailatul qadar dengan iman dan mengharap pahala dari Allah Subhanahu Wa Taala maka diampuni dosanya yang telah lalu," (H.R. Bukhari dan Muslim).

Meskipun demikian, bukan berarti seseorang dapat bermalas-malasan ketika bulan puasa tiba dengan anggapan dia akan bebas dari siksa kubur. Sebaliknya, Ramadhan adalah saat yang tepat untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

Sudah menjadi kewajiban seorang hamba untuk beribadah kepada Rabb-Nya seperti sabda Allah dalam Surah Az-Zariyat:56.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya‘budūn(i).

Artinya, "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku."

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fitra Firdaus