tirto.id - Bacaan doa husnul khatimah yang diajarkan Rasulullah SAW salah satunya adalah “Allahummaj'al khoiro 'umrii akhirohu, wa khoiro 'amalii khowaatimahu, (Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal-amal penutupannya).”
Seluruh makhluk yang bernapas seperti manusia, hewan, jin, tumbuhan hingga malaikat pasti akan mengalami kematian.
Pembeda kematian antara makhluk satu dengan lainnya hanya perihal waktu. Muda atau tua tidak menjadi patokan waktu ajal dijemput.
Allah SWT telah menuliskan dalam Al-Qur’an Surah Ali-Imran ayat 185 bahwa segala yang bernyawa pasti mengalami mati sebagai berikut:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Artinya:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan,”(QS. Ali-Imran [3]: 193).
Bacaan Doa Husnul Khatimah Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Membahas seputar kematian, terdapat satu hal yang diinginkan banyak orang, yakni husnulkhatimah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), husnulkhatimah dimaknai dengan akhir hidup yang baik dari seseorang.
Salah satu tanda seseorang meninggal secara husnulkhatimah adalah mampu mengucap kalimat syahadat.
Hal ini sebagaimana bunyi hadis riwayat Abu Dawud, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda sebagai berikut:
“Barangsiapa yang akhir ucapannya adalah Laa ilaaha illallah” maka ia akan masuk surga,“ (HR. Abu Dawud).
Husnulkhatimah tidak diraih semata-mata secara kebetulan. Beberapa orang berlomba-lomba melakukan hal yang baik.
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan husnulkhatimah adalah berdoa.
Dalam sebuah hadis riwayat Imam Thabrani, Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai doa yang dapat dibaca supaya mendapatkan husnulkhatimah di akhir hayat sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِيمَهُ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ فِيهِ
Arab Latinnya:
Allahummaj'al khoiro 'umrii akhirohu, wa khoiro 'amalii khowaatimahu, wa khoiro ayyaamii yauma alqoo-ka fiif.
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku menghadap-Um,” (HR. Imam At-Thabrani).
Dilansir laman NU Online, Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Nashaihul ‘Ibad menuliskan doa yang dapat dibiasakan dibaca supaya memperoleh husnulkhatimah di akhir hayat sebagai berikut:
اللّهُمَّ أَكْرِمْ هٰذِهِ الْأُمَّةَ الْمُحَمَّدِيَّةَ بِجَمِيْلِ عَوَائِدِكَ فِي الدَّارَيْنِ إِكْرَامًا لِمَنْ جَعَلْتَهَا مِنْ أُمَّتِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Arab Latinnya:
Allâhumma akrim hâdzihil ummatal muhammadiyyata bi-jamîli ‘awâidika fid dâraini ikrâman liman ja'altahâ min ummatihi shallallâhu 'alaihi wa sallam.
Artinya:
“Ya Allah, muliakanlah umat Nabi Muhammad dengan keindahan orang-orang yang kembali kepada-Mu di dunia dan akhirat, sebagai penghormatan-Mu kepada orang yang telah Engkau jadikan bagian dari umatnya.”
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno