Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

5 Bacaan Doa Husnul Khatimah, Arab, & Artinya

Doa husnul khatimah dari Al-Qur'an dan hadis bisa diamalkan agar meraih akhir hanya dalam keadaan beriman. Apa saja bacaan husnul khatimah tersebut?

5 Bacaan Doa Husnul Khatimah, Arab, & Artinya
Ilustrasi makam. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Doa husnul khatimah dapat dijadikan cara untuk mendapatkan akhir hidup dalam kondisi penuh kebaikan. Apa bacaan husnul khatimah yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?

Husnul khatimah atau pun su'ul khatimah menjadi penilaian akhir yang menentukan. Potensi muslim akan masuk surga atau neraka turut dilihat dari keadaan di akhir hayatnya. Meninggal dalam keadaan baik secara agama, menjadi impian untuk setiap muslim.

Nabi Yusuf pun sampai berdoa pada Allah untuk diwafatkan dalam keadaan Islam. Di sisi lain, beliau telah mendapatkan jaminan surga. Nabi Yusuf memanjatkan doa berikut agar dikaruniai husnul khatimah:

رَبِّ قَدْ ءَاتَيْتَنِى مِنَ ٱلْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِى مِن تَأْوِيلِ ٱلْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ أَنتَ وَلِىِّۦ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ

Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh." (QS. Yusuf: 101)

Apa yang Dimaksud Husnul Khatimah

Husnul khatimah adalah akhir yang baik. Istilah ini merujuk pada keadaan seorang muslim yang sebelum meninggal diberikan taufik untuk dijauhkan dari semua hal yang dapat menyebabkan kemurkaan Allah.

Ketaatannya pada Allah membuat hamba tersebut senantiasa melakukan perbuatan baik dan sesuai syariat. Di sisi lain, ia memiliki komitmen menjauhi hal-hal dosa dan kemaksiatan. Hal ini membawanya pada akhir hidup yang sangat baik.

Sahabat Anas bin Malik berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hambanya, maka Allah memanfaatkannya”. Para sahabat bertanya, 'Bagaimana Allah akan memanfaatkannya?' Rasulullah menjawab, ”Allah akan memberinya taufik untuk beramal shalih sebelum dia meninggal.” (HR Ahmad, Tirmidzi, dan dishahihkan al Hakim dalam Mustadrak)

Amalan jelang meninggalnya seseorang menjadi penentu untuk memasuki kehidupan selanjutnya. Ada orang yang awalnya kerap melakukan amalan penghuni surga, justru di akhir hayat mengerjakan amalan penghuni neraka. Ia meninggal dalam kondisi su'ul khatimah (akhir yang buruk).

Sebaliknya, seseorang bisa juga dari yang semula banyak melakukan amalan neraka, lalu mengerjakan amalan surga sebelum meninggal. Ia mendapatkan taufik dari Allah dengan meninggal secara husnul khatimah.

Az-Zarqani dalam Syarh Al-Muwatha’ menyebutkan, amalan terakhir seseorang menjadi penentu. Amalan tersebut akan mendapatkan balasan. Jika amalannya baik maka dianggap sebagai orang yang bertobat, dan bila ia justru berpindah keimanan maka dianggap keluar dari agama (murtad).

Kumpulan Doa Husnul Khatimah Arab Lengkap dengan Artinya

Setiap makhluk hidup akan merasakan kematian. Harapan setiap muslim yaitu bisa meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Muslim yang dapat meraih akhir hidup dalam keadaan baik, akan dimudahkan menjalani kehidupan abadi di akhirat.

Salah satu upaya mendapatkan husnul khatimah yaitu dengan berdoa. Ada sejumlah bacaan husnul khatimah yang dapat dibaca secara rutin. Doa husnul khotimah yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari hadis dan Al-Qur'an seperti berikut:

1. Hadis riwayat An-Nasa'i nomor 5531

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا

Allaahumma innii a’uudzu bika minat taraddi wal hadmi wal gharaqi wal hariiqi, wa a’uudzu bika an-yatakhabbathanisy syaithaanu ‘indal mauti, wa a’udzu bika an amuuta fii sabiilika mudbiran, wa a’udzu bika an amuuta ladiigha

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (terjatuh), kehancuran (tertimpa sesuatu), tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari dirasuki setan pada saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan berpaling dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan tersengat". (HR. An-Nasa’i, no. 5531. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

2. Bacaan tahlil

Bacaan tahlil yang diucapkan seseorang sebelum meninggal dan menjadi perkataan terakhirnya, maka dia mendapat perlindungan dari Allah. Ia mendapatkan husnul khatimah. Hal ini sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berikut ini:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

“Barang siapa yang akhir perkataannya adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud. Dikatakan sahih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)

Bacaan tahlil cukup mudah diucapkan di bibir. Meski demikian, seseorang yang hendak meninggal akan mendapatkan gangguan dari setan agar tersesat di akhir hayat. Oleh sebab itu, ia sebaiknya didampingi dan dibimbing (talkin) mengucapkan tahlil.

Tahlil adalah doa husnul khotimah yang pendek dengan lafal berikut:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Laa ilaaha illallaah

Artinya: "Tidak ada tuhan yang (berhak) diibadahi selain Allah".

3. Hadis riwayat Ahmad dan Bukhari

اللَّهُمَّ تَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ، وَأَحْيِنَا مُسْلِمِينَ، وَأَلْحِقْنَا بِالصَّالِحِينَ غَيْرَ خَزَايَا وَلَا مَفْتُونِينَ

Allahumma tawaffanaa muslimiin, wa ahyinaa muslimiin, wa alhiqnaa bish-shaalihiina ghayra khazaayaa wa laa maftuuniin.

Artinya: “Ya Allah, matikanlah kami dalam keadaan muslim, hidupkanlah kami dalam keadaan muslim, dan susulkan kami dengan orang-orang yang saleh, tidak dalam keadaan hina, dan tidak dalam keadaan terfitnah.” (H.R. Ahmad dan Bukhari).

4. Hadis riwayat At-Thabrani

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِيمَهُ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ فِيهِ

Allahummaj'al khaira 'umrii akhirahu, wa khaira 'amalii khawaatimahu, wa khaira ayyaamii yauma alqaa-ka fiif.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku menghadap-Um,” (HR. At-Thabrani).

5. Hadis riwayat Bukhari nomor 1199 dan At Tirmidzi nomor 3391

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا, وَبِكَ أَمْسَيْنَا, وَبِكَ نَحْيَا, وَبِكَ نَمُوْتُ , وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.

Artinya: "Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk)." (HR. Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 1199 dan lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, at-Tirmidzi no. 3391)

Cara Mendapatkan Husnul Khatimah

Husnul khatimah dapat diupayakan oleh setiap orang, meski ia tidak pernah tahu bagaimana cara meninggalnya kelak. Meski demikian, saat banyak amal kebaikan rutin diamalkan, seseorang dimungkinkan meninggal sesuai kebiasaan baik yang dilakukannya. Berikut beberapa cara mendapatkan husnul khatimah:

1. Selalu menjalankan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah

Seseorang bisa mendapatkan husnul khatimah melalui taat Allah dengan merealisasikan tahid, tidak melakukan amalan haram, hingga bertobat dari berbagai dosa dan maksiat yang sudah dijalankan. Ia menjaga diri agar tidak terjebak dengan amalan penuh kesyirikan yang bisa mendekatkan pada kemurtadan. Pasalnya, perbuatan syirik adalah dosa besar, baik syirik besar atau syirik kecil.

Allah berfirman:

إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (QS. An-Nisa: 48)

2. Berdoa pada Allah

Doa adalah senjata umat Islam yang langsung ditujukan pada Allah. Seseorang dapat senantiasa melantunkan doa husnul khatimah dengan sungguh-sungguh agar diwafatkan dalam kondisi beriman dan bertakwa.

3. Komitmen memperbaiki diri secara lahir dan batin

Jika ingin mendapatkan husnul khatimah, seseorang dapat pula mulai mengerahkan kemampuan untuk memperbaiki diri dalam sisi apa pun. Misalnya, ia bisa bersungguh-sungguh mencari ilmu agama, mengamalkan, hingga mengajarkannya pada umat seumur hidup.”

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar