Menuju konten utama

Tahapan Hari Akhir, Kehidupan Setelah Kematian dalam Islam

Tahapan kehidupan setelah kematian telah diterangkan secara jelas dalam hadis dan dalil Al-Qur'an. Simak di bawah ini.

Tahapan Hari Akhir, Kehidupan Setelah Kematian dalam Islam
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Percaya terhadap datangnya hari akhir atau kiamat merupakan rukun iman kelima dalam Islam. Selain itu, setiap muslim mesti meyakini bahwa terdapat kehidupan setelah kematian yang disebut akhirat.

Dalil tentang kehidupan setelah mati dan kiamat salah satunya terdapat dalam surat Al Hajj ayat 7. Allah Swt. bersabda, “Dan sungguh, [hari] Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur”. (QS Al Hajj {22}:7)

Rasulullah saw. pernah bersabda tentang tanda-tanda semakin dekatnya hari kiamat. Berikut beberapa tanda kiamat.

  • Keluarnya Dukhan (Kabut)
  • Munculnya Dajjal
  • Munculnya Dabbah
  • Matahari terbit dari barat
  • Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
  • Turunnya Isa bin Maryam
  • Adanya tiga gerhana di timur
  • Gerhana di barat
  • Gerhana di jazirah arab
  • Munculnya api di Yaman
Lantas, bagaimana tahapan kehidupan setelah kematian dalam Islam? Untuk memahaminya secara utuh, Anda bisa menyimak penjelasan berikut.

Hadis dan Dalil tentang Kematian dan Hari Akhir

Umat Islam wajib meyakini adanya hari akhir atau hari kiamat. Dalam Islam, kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan dari Allah Swt.

Ada beberapa surah di Al-Qur'an yang membahas tentang perjalanan setelah kematian dan kiamat. Hadis Rasulullah saw. juga ada yang menjelaskan terkait itu. Berikut beberapa di antaranya.

1. Surat QS. Al-Hajj ayat 7

وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيۡبَ فِيۡهَا ۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَـبۡعَثُ مَنۡ فِى الۡقُبُوۡرِ‏

Wa annas Saa'ata aatiya tul laa raiba fiiha wa annal laaha yab'asuman fil qubuur

Artinya: "Dan sungguh, [hari] Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur." (QS. Al-Hajj: 7)

2. Al Qariah ayat 1-5

اَلۡقَارِعَةُ, مَا الۡقَارِعَةُ‌, وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا الۡقَارِعَةُ, يَوۡمَ يَكُوۡنُ النَّاسُ كَالۡفَرَاشِ الۡمَبۡثُوۡثِۙ‏, وَتَكُوۡنُ الۡجِبَالُ كَالۡعِهۡنِ الۡمَنۡفُوۡشِؕ

Al qoori'ah; Mal qooriah, Wa maa adraaka mal qoori'ah, Yauma ya kuunun naasu kal farashil mabtsuuth, Wa ta kuunul jibalu kal 'ihnil manfuush

Artinya: "Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan". (QS. Al-Qari'ah: 1-5)

3. Surat An-Naml ayat 87

وَيَوۡمَ يُنۡفَخُ فِىۡ الصُّوۡرِ فَفَزِعَ مَنۡ فِىۡ السَّمٰوٰتِ وَمَنۡ فِى الۡاَرۡضِ اِلَّا مَنۡ شَآءَ اللّٰهُ‌ؕ وَكُلٌّ اَتَوۡهُ دٰخِرِيۡنَ

Wa Yawma yunfakhu fis Suuri fafazi'a man fis samaawaati wa man fil ardi illaa man shaaa'al laah; wa kullun atawhu daakhiriin

Artinya: "Dan [ingatlah] pada hari [ketika] sangkakala ditiup, maka terkejutlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri". (QS. An-Naml: 87)

4. Hadis dari Abu Hurairah

Berikut redaksi hadis tentang kiamat yang diriwayatkan Abu Hurairah.

“Kiamat tidak akan terjadi sampai muncul dajjal-dajjal pendusta yang berjumlah sekitar 30 orang. Semuanya mengklaim bahwa dirinya adalah Rasulullah.”

5. Hadis dari Anas bin Malik

Berikut redaksi hadis tentang kiamat yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik.

“Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah: sedikitnya ilmu dan tersebarnya kebodohan, merebaknya perzinaan, wanita akan semakin banyak dan pria akan semakin sedikit, sampai-sampai salah seorang pria bisa mengurus [menikahi] 50 wanita [karena kejahilan orang itu terhadap ilmu agama].”

Tahapan Kehidupan Setelah Kematian

Perjalanan setelah kematian manusia dimulai dari dalam kubur hingga berakhir di surga atau neraka. Berikut merupakan urutan kehidupan setelah kematian, menuju kehidupan kekal di akhirat.

1. Alam Barzakh (Alam Kubur)

Alam barzakh, atau yang disebut juga sebagai alam kubur, merupakan pintu gerbang menuju akhirat. Ia menjadi batas antara alam dunia dan alam akhirat.

Di alam kubur ini, manusia akan bertemu, ditanyai, dan diperiksa oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang segala amal perbuatannya ketika menjalani kehidupan di dunia.

Di alam barzakh ini, manusia yang telah meninggal tidak dapat membawa gelar, jabatan, bahkan harta duniawi. Yang dibawa sebagai bekal hanyalah amal, ibadah, dan perbuatan baik selama hidup di dunia.

2. Yaumul Ba’ats

Yaumul ba’ats dapat juga diartikan sebagai hari kebangkitan, yakni kehidupan setelah mati. Dalam Islam, kehidupan selanjutnya akan dijalani setelah malaikat Israfil meniupkan sangkakala yang pertama, dan semua makhluk akan binasa. Kemudian, ia akan meniupkan untuk yang kedua kalinya sehingga semua makhluk akan hidup kembali tanpa terkecuali.

Pada saat itu, manusia dibangkitkan dari alam kubur atau alam barzakh. Ruh-ruh yang bangkit ini akan bersatu kembali dengan jasadnya, dan akan dikumpulkan di tempat luas bernama padang mahsyar.

3. Padang Mahsyar (Yaumul Mahsyar)

Setelah semua makhluk dibangkitkan ulang, termasuk jin, manusia, dan hewan, di padang mahsyar semuanya dikumpulkan untuk diadili.

Setiap manusia yang berkumpul untuk diadili pada hari itu akan berjalan dengan diiringi oleh 2 malaikat. Satu malaikat sebagai pengiringnya dan satu lagi sebagai saksi atas semua perbuatannya di dunia.

Tahapan kehidupan setelah kematian di padang mahsyar ini dijelaskan dalam QS. Al-Kahfi: 47, yang artinya, “Dan [ingatlah] akan hari [yang ketika itu] kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.”

Waktu penantian di padang mahsyar akan terasa singkat bagi mereka yang beriman dan bertakwa. Namun, manusia yang memiliki banyak dosa akan merasa menunggu sangat lama, dan panas yang keterlaluan.

4. Yaumul Mizan

Berikutnya, perjalanan setelah kematian tiba di tahap yaumul mizan, yang secara bahasa dapat diartikan sebagai hari penimbangan. Itu adalah hari ketika manusia ditimbang amalnya untuk menentukan apakah mereka akan masuk surga atau neraka.

Ketika semua makhluk ciptaan Allah Swt. telah terkumpul di padang mahsyar, tibalah saat untuk memperlihatkan “buku catatan amal”. Kemudian, amal mereka akan ditimbang dan dihitung.

Setiap makhluk akan memperoleh balasan yang sesuai dengan amalannya. Jika amalan mereka baik, maka akan memperoleh balasan berupa surga. Sebaliknya, jika mereka memiliki amalan buruk, neraka balasannya.

5. Yaumul Hisab

Secara bahasa, hisab berarti perhitungan. Dengan demikian, yaumul hisab adalah peristiwa ketika manusia satu per satu dipanggil dan diperlihatkan segala amal perbuatannya selama di dunia.

Setiap perbuatan manusia di dunia, baik yang haq dan yang bathil, akan ditampakkan, diakui, dan diperiksa secara sungguh. Tahapan kehidupan setelah kematian ini tecermin dalam penjelasan surah Al-Ghashiyah ayat 25-26, yang artinya, “Sesungguhnya kepada kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban kami-lah menghisab mereka.”

6. Surga atau Neraka

Setelah dihisab, tahapan kehidupan setelah mati berikutnya adalah penentuan: apakah manusia akan berakhir di tempat yang indah bernama surga, atau akan disiksa di neraka yang begitu mengerikan.

Sebelum mencapainya, manusia terlebih dahulu harus melewati shirath atau jembatan shiratal mustaqim. Keberhasilan melintasi jembatan ini ditentukan oleh hasil hisab yang sebelumnya dijalani.

Bagi orang yang berdosa amat banyak, jembatan ini akan menjadi sangat kecil, hingga disebutkan ukurannya sekecil rambut dibagi tujuh dan tajamnya melebihi samurai. Sementara itu, orang dengan amalan baik akan melewatinya dengan tenang, ada yang secepat kilat, menunggang unta, kambing atau sapi, sesuai kurbannya ketika di dunia.

Orang-orang saleh yang berhasil melewati shiratal mustaqim akan ditempatkan di surga atas rahmat Allah. Mereka yang gagal akan ditempatkan di neraka.

Nama-Nama Hari Akhir atau Hari Kiamat dan Artinya

Dalam Al-Qur'an, disebutkan beberapa nama lain yang merujuk pada hari akhir atau hari kiamat, kehidupan setelah kematian. Berikut beberapa di antara nama-nama yang disebutkan oleh Al-Qur'an tentang hari akhir.

  1. Yaumul Qiyamah atau hari kiamat
  2. Yaumul Mahsyar atau hari berkumpul (bagi semua manusia)
  3. Yaumul Hisab atau hari perhitungan (amal manusia)
  4. Yaumuz Zilzalah atau hari kegempaan (goncangan)
  5. Yaumul Waqi’ah atau hari kejatuhan
  6. Yaumul Qari’ah atau hari keributan
  7. Yaumul Ghasyiyah atau hari pembalasan
  8. Yaumul Haqqah atau hari kepastian
  9. Yaumut Tammah atau hari bencana agung
  10. Yaumul Jaza’ atau hari pembalasan
  11. Yaumul Wa’id atau hari ancaman
  12. Yaumul Mizan atau hari pertimbangan
  13. Yaumul Jami’ atau hari pengumpulan
  14. Yaumut Taghabun atau hari terbukanya segala kecurangan
  15. Yaumul Ba’ts atau hari kebangkitan
  16. Yaumud Din atau hari perhitungan
  17. Yaumul Khulud atau hari yang kekal

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Edusains
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Fadli Nasrudin