tirto.id - Dalil yaumulhisab yang terdapat dalam Al-Qur'an dan hadis memberikan informasi mengenai hari perhitungan amal bagi seluruh manusia. Apa saja dalil hari hisab dan keadaan saat itu?
Yaumulhisab adalah hari di saat semua amal manusia akan ditampakkan secara gamblang dan dihitung secara teliti. Tidak ada satu pun yang tersembunyi. Semua amal tersebut, baik amal saleh atau tercela, akan ditimbang untuk menentukan tempat tinggal terakhir manusia antara di surga atau neraka.
Saat manusia mempertanggungjawabkan amalnya, mulut mereka pun tidak lagi bisa mengelak. Tangan dan kaki mereka turut memberikan kesaksian atas amal yang sudah diperbuat di dunia. Pada ujungnya setiap orang akan menerima buku catatan amalnya yang jika menerima dengan tangan kanan maka tempatnya di surga, dan bila memakai tangan kiri akan menempati neraka.
Dalil tentang Yaumul Hisab
Yaumulhisab atau hari perhitungan amal terjadi setelah semua makhluk Allah mati setelah hari kiamat, lalu dibangkitkan di Padang Mahsyar. Semua makhluk, terutama manusia, akan dihitung seluruh amal perbuatan baik dan buruk yang sudah dilakukannya di dunia.
Dalam perhitungan amal tersebut, tidak ada amal baik atau buruk yang akan dilewatkan. Semuanya dihitung secara adil.
Adanya hari perhitungan termasuk kejadian di dalamnya disebutkan dalam berbagai dalil yaumulhisab. Daftar dalil yaumulhisab tersebut yaitu:
1. Hadis riwayat Abu Dawud nomor 4128
“Beliau bersabda: ‘Ada tiga tempat seseorang tidak akan lagi ingat kepada orang lain; saat berada di atas mizan (timbangan amal) hingga ia tahu apakah timbangannya lebih ringan atau berat, ketika menerima buku amalan, yaitu saat dikatakan kepadanya, ‘Ambillah, bacalah kitabku (ini)’, hingga ia tahu dari mana bukunya akan diberikan dari sebelah kanan atau sebelah kiri atau dari belakang punggungnya. Dan ketika di atas shirath, yaitu titian di antara dua punggung jahanam,” (Hadits Sunan Abu Dawud No. 4128-Kitab Sunnah).2. Surah Al-Ghasyiyah ayat 26
ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ ٢٦Artinya: “Kemudian, sesungguhnya Kamilah yang berhak melakukan hisab (perhitungan) atas mereka,” (QS. Al-Ghasyiyah [88]:26).
3. Surah Al-Gafir ayat 17
اَلْيَوْمَ تُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ ۗ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۗاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ ١٧Artinya: “Pada hari ini setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang telah diusahakannya. Tidak ada yang terzalimi pada hari ini. Sesungguhnya Allah sangat cepat perhitunganNya,” (QS. Al-Gafir [40]:17).
4. Surah Ibrahim ayat 41
رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ ٤١Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan orang-orang mukmin pada hari diadakan perhitungan [hari Kiamat],” (QS. Ibrahim [14]:41).
5. Surah Shad Ayat 53
هٰذَا مَا تُوْعَدُوْنَ لِيَوْمِ الْحِسَابِ ٥٣Artinya: “Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari Perhitungan,” (QS. Shad [38]:53).
6. Surah Yasin Ayat 36
سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَ ٣٦Artinya: “Maha Suci [Allah] yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri maupun dari apa yang tidak mereka ketahui,” (QS. Yasin [36]:36).
7. Surah Al Kahfi ayat 49
وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا ۚ وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًاArtinya: “Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”.” (QS. Al-Kahfi: 49)
8. Hadis riwayat Bukhari nomor 103 dan Muslim nomor 2876
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang dihisab, maka ia tersiksa”. Aisyah bertanya, “Bukankah Allah telah berfirman ‘maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah’ (QS. Al-Insyiqaq: 8)” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Itu baru al-‘aradh (penampakan amal). Namun barangsiapa yang diteliti hisabnya, maka ia akan binasa.” (HR. Bukhari no. 103 dan Muslim no. 2876)9. Surah Az Zalzalah ayat 6-8
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُArtinya: “Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka, Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zalzalah: 6-8)
10. Surah Al Haqqah ayat 18
يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَىٰ مِنْكُمْ خَافِيَةٌArtinya: “Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).” (QS. Al-Haqqah: 18)
11. Surah Al-Baqarah ayat 281
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَArtinya: “Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-Baqarah: 281)
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar