Menuju konten utama

Dalil dan Hadis tentang Mati Syahid: Ketentuan & Apa Saja Macamnya?

Mati syahid adalah kematian yang mulia di sisi Allah SWT. Apa dalil dan keistimewaan mati syahid dalam Islam?

Dalil dan Hadis tentang Mati Syahid: Ketentuan & Apa Saja Macamnya?
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Masyarakat Indonesia baru saja diterpa kabar duka dengan ditemukannya jenazah Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Rabu, 8 Juni 2022 pukul 06.50 waktu setempat oleh kepolisian Bern, Swiss.

Eril meninggal karena tenggelam terseret arus sungai Aare di Swiss. Ia dinyatakan hilang selama 2 pekan sejak 26 Mei 2022.

Dalam Islam, salah satu kategori orang yang mati syahid adalah orang yang meninggal karena tenggelam. Menilik kematian Eril, kondisinya tergolong dalam kategori orang-orang yang meninggal mati syahid.

Mati syahid adalah kematian yang mulia karena langsung dijanjikan surga oleh Allah SWT. Seseorang dapat dikatakan mati syahid apabila memenuhi ketentuan-ketentuan tertentu, meliputi meninggal dalam keadaan beriman, berada di jalan Allah SWT, dan tidak diperbudak oleh siapa pun baik secara rohani maupun jasmani.

Dilansir Suara Muhammadiyah, Imam Ar-Raghib Al-Ashfahani dari ulama mazhab Asy'ariyah menjelaskan bahwa orang syahid adalah orang yang akan meninggal atau sakaratul maut menyaksikan beberapa hal, meliputi malaikat turun kepada mereka, diperlihatkan surga, dan ruh mereka tetap hidup dan berada di sisi Allah SWT.

Keistimewaan Seseorang yang Mati Syahid

Sebagai kematian yang memiliki derajat mulia, mati syahid memiliki berbagai keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT.

Dikutip dari bukuMati Syahid (2020) oleh Ahmad Sarwat, berikut ini beberapa keutamaan seseorang yang mati dalam keadaan syahid:

1. Harum darahnya

Seorang yang mati syahid, darahnya harum. Hal itu tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

“Bungkuslah jasad merek [syuhada’] sekalian dengan darah-darahnya juga. Sesungguhnya mereka akan datang di hari kiamat dengan berdarah-darah, warnanya warna darah namun aromanya seharum kesturi," (H.R. Nasai dan Ahmad).

2. Tetesan darahnya dicintai Allah

Orang yang mati syahid, tetesan darahnya dicintai Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Tidak ada sesuatu yang dicintai Allah daripada 2 macam: tetesan atau 2 macam bekas: tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang tertumpah di jalan Allah; dan adapun bekas itu adalah bekas [berjihad] di jalan Allah dan bekas penunaian kewajiban dari kewajiban-kewajiban Allah," (H.R. Tirmidzi).

3. Ditempatkan di surga Firdaus yang tinggi

Allah SWT menciptakan surga dengan berbagai macam tingkatan sesuai dengan kelasnya. Orang yang mati syahid akan diganjar Allah SWT dengan surga Firdaus, yakni surga yang tingkatannya paling tinggi.

4. Diampuni dosanya

Orang yang mati syahid akan diampuni seluruh dosanya oleh Allah SWT. Ia dijanjikan segera masuk surga, kecuali jika belum melunasi utang-utangnya.

Hal sebagaimana dijelaskan hadis berikut: “Diampuni bagi orang syahid semua dosa, kecuali utang,” (H.R. Muslim).

Beberapa keistimewaan lainnya dari seseorang yang mati syahid dapat dilihat di sini.

Golongan Orang yang Mati Syahid

Mati syahid mungkin lebih dikaitkan dengan seseorang yang meninggal berjihad di jalan Allah SWT.

Akan tetapi, sebenarnya terdapat banyak pintu yang menyebabkan kematian seseorang dapat dikategorikan sebagai mati syahid.

Dilansir NU Online, dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menjabarkan golongan orang yang termasuk mati syahid, selain berjihad di jalan Allah SAW sebagai berikut:

“‘Sungguh Allah telah memberikan pahala kepadanya sesuai niatnya. Apa yang kalian tahu tentang orang-orang yang gugur sebagai syahid?’ Mereka [para sahabat] menjawab, ‘Ya mereka yang gugur di jalan Allah.’

Rasulullah lalu menjelaskan, ‘Mati syahid ada 7 jenis selain gugur di jalan Allah: (1) korban meninggal karena wabah tha’un [wabah pes] adalah syahid, (2) korban meninggal karena sakit perut juga syahid, (3) korban tenggelam juga syahid, (4) korban meninggal tertimpa reruntuhan juga syahid, (5) korban meninggal karena radang selaput dada [pleuritis] juga syahid, (6) korban meninggal terbakar juga syahid, dan (7) wanita meninggal karena hamil adalah syahid.,” (H.R. Nasa`i).

Tidak hanya itu, dalam hadis lain riwayat Abu Hurairah juga disebutkan golongan orang yang mati syahid berikut: “Orang yang mendapat derajat syahid ada 5 jenis, yaitu (1) korban meninggal karena wabah tha’un (pes), (2) korban meninggal karena sakit perut, (3) korban tenggelam, (4) korban reruntuhan, dan (5) orang gugur di jalan Allah,’” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Melihat dari kedua hadis di atas, sebenarnya orang yang mati syahid beragam bergantung kepada sebabnya. Namun apabila ditelaah lebih dalam, terdapat sekitar 11 golongan orang-orang yang mati syahid. Dilansir dari laman Muhammadiyah, berikut ini 11 orang yang termasuk ke dalam golongan mati syahid:

  1. Orang yang terbunuh di jalan Allah
  2. Orang yang mati di jalan Allah
  3. Orang yang senantiasa berdoa/rindu agar mati di jalan Allah
  4. Orang yang meninggal karena wabah penyakit/pandemi
  5. Orang yang mati karena penyakit di dalam perutnya
  6. Orang yang mati tenggelam
  7. Orang yang mati tertimpa benda keras
  8. Orang yang mati terbakar
  9. Wanita yang meninggal karena kehamilan
  10. Orang yang meninggal karena membela atau mempertahankan hartanya
  11. Orang yang mati terbunuh karena membela agama dan anggota keluarganya

Baca juga artikel terkait MATI SYAHID atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi