Menuju konten utama

Hadits Tentang Mati Syahid dan Dalilnya dalam Alquran

Ada banyak dalil Al-Qur'an dan hadits mati syahid dalam Islam. Umat Islam seyogianya tahu karena mati syahid diidam-idamkan sejumlah muslim. Simak di sini.

Hadits Tentang Mati Syahid dan Dalilnya dalam Alquran
Ilustrasi sejumlah muslim yang meninggal dunia dalam keadaan mati syahid. Ada banyak dalil Al-Qur'an dan hadits mati syahid dalam Islam. Umat Islam seyogianya tahu karena mati syahid diidam-idamkan sejumlah muslim. REUTERS/Hatem Khaled/Foto File

tirto.id - Ada banyak dalil Al-Qur'an dan hadits mati syahid. Umat Islam seyogianya tahu, karena mati syahid menjadi kematian yang diidamkan sejumlah muslim.

Lantas, mati syahid artinya apa? Seperti apa contoh mati syahid? Apa saja macam-macam mati syahid?

Mati syahid adalah kematian yang mulia karena langsung dijanjikan surga oleh Allah SWT. Seseorang dapat dikatakan mati syahid apabila memenuhi beberapa ketentuan, meliputi meninggal dalam keadaan beriman, berada di jalan Allah SWT, dan tidak diperbudak siapa pun, baik secara rohani maupun jasmani.

Seorang ulama mazhab Asy'ariyah, Imam Ar-Raghib Al-Ashfahani menjelaskan, orang syahid adalah orang yang akan meninggal atau sakaratul maut menyaksikan beberapa hal, meliputi malaikat turun kepada mereka, diperlihatkan surga, dan ruh mereka tetap hidup serta berada di sisi Allah SWT.

Dalil Tentang Mati Syahid dalam Alquran dan Hadits

Ada banyak dalil tentang mati syahid, baik dalam Al-Qur'an maupun hadis. Beberapa dalil menjelaskan tentang keutamaan mati syahid.

Berikut ini beberapa dalil tentang mati syahid:

1. Surah Ali Imran Ayat 169 - 171

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ

فَرِحِيْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۙ وَيَسْتَبْشِرُوْنَ بِالَّذِيْنَ لَمْ يَلْحَقُوْا بِهِمْ مِّنْ خَلْفِهِمْ ۙ اَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۘ

۞ يَسْتَبْشِرُوْنَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَفَضْلٍۗ وَاَنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ ࣖ

Arab Latinnya:

Wa lā taḥsabannal-lażīna qutilū fī sabīlillāhi amwātā(n), bal aḥyā'un 'inda rabbihim yurzaqūn(a). Fariḥīna bimā ātāhumullāhu min faḍlih(ī), wa yastabsyirūna bil-lażīna lam yalḥaqū bihim min khalfihim, allā khaufun ‘alaihim wa lā hum yaḥzanūn(a). Yastabsyirūna bini‘matim minallāhi wa faḍl(in), wa annallāha lā yuḍī‘u ajral-mu'minīn(a).

Artinya:

"Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya, mereka itu hidup dan dianugerahi rezeki di sisi Tuhannya. Mereka bergembira dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya dan bergirang hati atas [keadaan] orang-orang yang berada di belakang yang belum menyusul mereka, yaitu bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah dan bahwa sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang mukmin," (QS. Ali-Imran [3]: 69-71).

2. Surah An-Nisa Ayat 74

۞ فَلْيُقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يَشْرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا بِالْاٰخِرَةِ ۗ وَمَنْ يُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيُقْتَلْ اَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا

Arab Latinnya:

Falyuqātil fī sabīlillāhil-lażīna yasytarūnal-ḥayātad-dun-yā bil-ākhirah(ti), wa may yuqātil fī sabīlillāhi fa yuqtal au yaglib fa saufa nu'tīhi ajran ‘aẓīmā(n).

Artinya:

"Oleh karena itu, hendaklah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan [kehidupan] akhirat berperang di jalan Allah! Siapa yang berperang di jalan Allah dan gugur atau memperoleh kemenangan niscaya kelak Kami anugerahkan kepadanya pahala yang sangat besar," (QS. An-Nisa [4]: 74).

3. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim

مَا يَجِدُ الشَّهِيدُ مِنْ مَسِّ الْقَتْلِ إِلَّا كَمَا يَجِدُ أَحَدُكُمْ مِنْ مَسِّ الْقَرْصَةِ

Artinya:

"Orang yang mati syahid tidak merasakan sakitnya terbunuh kecuali seperti salah seorang dari kalian yang merasakan cubitan," (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Hadits Riwayat Ahmad dan Tirmidzi

لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللَّهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ، وَيَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ، وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ، وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ

Artinya:

"Seorang syahid memiliki enam keutamaan di sisi Allah: dosanya diampuni sejak tetesan darah pertama, diperlihatkan tempatnya di surga, dilindungi dari azab kubur, aman dari ketakutan besar [hari Kiamat], dipakaikan perhiasan iman, dinikahkan dengan bidadari, dan boleh memberi syafaat kepada 70 anggota keluarganya," (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

5. Hadits Riwayat Abu Dawud dan Nasai

مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ

Artinya:

"Barangsiapa terbunuh karena mempertahankan hartanya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh karena mempertahankan agamanya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh karena mempertahankan darah [nyawanya], maka ia syahid. Dan barangsiapa terbunuh karena mempertahankan keluarganya, maka ia syahid," (HR. Abu Dawud dan Nasai).

Macam-Macam Mati Syahid dalam Islam

Beberapa orang mungkin masih berpikir, mati syahid dikaitkan dengan seseorang yang meninggal karena berjihad di jalan Allah SWT.

Sebenarnya ada banyak pintu yang menyebabkan kematian seseorang dapat dikategorikan sebagai mati syahid.

Mati syahid dibagi dua meliputi syahid haqiqi dan hukmi. Mati syahid haqiqi adalah mati syahid dunia dan akhirat. Ini ditujukan untuk mereka yang gugur karena berjihad di jalan Allah Swt. dengan niat ikhlas.

Contoh lain mati syahid haqiqi adalah mereka yang terbunuh karena membela diri, keluarga, maupun harta dari perampokan atau penjajah.

Orang yang mati dengan syahid haqiqi langsung masuk ke surga tanpa hisab. Menurut pendapat sebagian ulama, mereka boleh dikuburkan tanpa dimandikan terlebih dahulu.

Di sisi lain, syahid hukmi adalah mati syahid akhirat. Orang dengan kematian ini dianggap telah meninggal dengan pahala mati syahid.

Orang yang mati syahid hukmi tetap dimandikan dan dishalatkan. Berikut ini beberapa jenis orang yang mati dengan status syahid hukmi:

  • Mati karena penyakit.
  • Mati karena kecelakaan atau bencana.
  • Mati karena mempertahankan haknya seperti harta, keluarga, kehormatan, hingga korban kezaliman.
  • Mati karena sedang beribadah atau menuntut ilmu agama.

Baca juga artikel terkait MATI SYAHID atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif