tirto.id - Allah memiliki nama baik (asmaulhusna) yang disebut Al-Baa'its. Apa artinya Al-Baa'its dan maknanya?
Asmauhusna Al-Baa'its menunjukkan salah satu kesempurnaan Allah. Dia yang mampu menghidupkan dan mematikan manusia. Allah pula yang nantinya akan menghidupkan hamba-Nya itu.
Orang beriman akan meyakini kemampuan Allah ini dan tidak meragukannya lagi. Adapun bagi orang kafir yang mengingkari adanya hari kiamat dan kebangkitan makhluk, Allah telah menyanggahnya langsung melalui firman-Nya dalam Al-Qur'an.
Arti Asmaul Husna Al-Baa’its
Asmaulhusna Al-Baa’its artinya yaitu Yang Maha Membangkitkan. Lafal Al Baa’its berasal dari kata "ba’atsa-yab’atsu-ba’tsan" yang berarti mengutus, mengirim, membangkitkan, dan membangunkan.
Al-Baa’its ditemukan dalam Al-Qur'an berupa rangkaian tiga huruf dalam berbagai bentuk yang menyusun kata tersebut. Semua rangkaian huruf ini menunjukkan Allah sebagai pelakunya. Misalnya Allah membangkitkan manusia dari kubur, menugaskan rasul, kemunculan hari kiamat, dan sebagainya
Pengertian asmaulhusnaAl-Baa’its mencerminkan kekuasaan Allah dalam menghidupkan dan mematikan hamba-Nya, lalu membangkitkannya kembali. Tidak ada yang mampu melakukan hal itu kecuali Allah subhanahu wa ta'ala.
Imam Al-Qurtubi menjelaskan, Al-Baa'its artinya Allah menghidupkan kembali yang mati dan mengembalikannya pada kehidupan setelah kematian. Allah subhanahu wa ta'ala akan membangkitkan seluruh hamba-Nya setelah datangnya hari kiamat, lantas mereka dihadapkan pada perhitungan amal di akhirat.
Tidak ada kemustahilan bagi Allah untuk membangkitkan manusia dari kematian. Allah dapat melakukan semua itu dengan mudah.
Kendati demikian, kuasa Allah tersebut pernah menjadi olokan kaum kafir di zaman Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Orang kafir bernama Adi bin Abi Rabi’ah dan Akhnasy bin Syuraiq menemui Nabi Muhammad, lalu bertanya tentang hari kiamat.
Nabi Muhammad lantas menjelaskannya. Namun, usai beliau selesai bicara, Adi bin Abi Rabi’ah menanggapi dengan nada mengecek, “Seandainya aku menyaksikan hari itu, niscaya aku tidak akan percaya. Apakah mungkin Allah akan menghimpun kembali tulang-belulang orang-orang yang sudah mati?”
Allah subhanahu wa ta'ala lalu menurunkan surah Al-Qiyamah ayat 3 dan 4 sebagai sanggahan atas hinaan tersebut. Allah berfirman:
اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗ ۗ بَلٰى قٰدِرِيْنَ عَلٰٓى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَانَهٗ
Ayaḥsabul-insānu allan najma’a ‘iẓāmah. Balā qādirīna ‘alā an nusawwiya banānah.
Artinya: "Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna." (Q.S. Al-Qiyamah: 3-4)
Makna Membaca Asmaulhusna Al-Baa’its
Asmaulhusna Al-Baa’its dapat menjadi wirid dan zikir untuk mengingatkan diri. Selain itu, nama Allah tersebut juga bisa diteladani sifat yang melekat padanya melalui sikap hidup sehari-hari.
Dikutip dari buku Akidah Akhlak (2020:111) oleh Mahdum, pengamalan asmaulhusna Al-Baa’its dalam diri seorang muslim dapat diwujudkan dengan menerapkan berbagai sikap berikut:
- Menyadari bahwa orang yang hidup pasti akan mati.
- Beramal sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya.
- Membangkitkan semangat hidup dan membantu orang lain menjadi lebih baik.
- Membangkitkan jiwa sehingga hidup dengan aqidah yang benar, ilmu yang luas dan semangat juang yang membara.
- Optimis dan tidak putus asa.
- Bangkit dari kegagalan.
Dalil Asmaulhusna Al-Baa’its dalam Al Quran
Dalil asmaulhusnaAl-Baa'its yang menunjukkan makna bahwa Allah yang menghidupkan kembali hamba-Nya di akhirat kelak, terdapat di beberapa surah dalam Al-Qur'an. Berikut dalilnya:
1. Surah Al-An'am ayat 60
وَهُوَ الَّذِيْ يَتَوَفّٰىكُمْ بِالَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيْهِ لِيُقْضٰٓى اَجَلٌ مُّسَمًّىۚ ثُمَّ اِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖWa huwallażī yatawaffākum bil-laili wa ya'lamu mā jaraḥtum bin-nahāri ṡumma yab'aṡukum fīhi liyuqḍā ajalum musammā, ṡumma ilaihi marji'ukum ṡumma yunabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn.
Artinya: “Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”(QS. Al An'am [6]:60)
2. Surah Al-Hajj ayat 7
وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِQul ing kuntum tuḥibbụnallāha fattabi'ụnī yuḥbibkumullāhu wa yagfir lakum żunụbakum, wallāhu gafụrur raḥīm.Artinya: “Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.”(QS. Al-Hajj [22]:7)
3. Surah Al-Qiyamah ayat 4
بَلَى قَادِرِينَ عَلَى أَنْ نُسَوِّيَ بَنَانَهُBalā qādirīna ‘alā an nusawwiya banānah.
Artinya: "Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna." (Al-Qiyamah: 4)
4. Surah Yasin ayat 79
قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌQul yuḥyīhallażī ansya`ahā awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin ‘alīm.
Artinya: "Katakanlah: 'Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk'." (Q.S. Yasin: 79).
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar