Menuju konten utama

Golongan Orang Siapa Saja yang Mati Syahid dalam Islam?

Berikut ini daftar 10 golongan yang kematiannya dianggap syahid dalam Islam. Mati syahid tak hanya terjadi di peperangan, orang tenggelam juga mati syahid.

Golongan Orang Siapa Saja yang Mati Syahid dalam Islam?
Mati syahid tidak hanya terjadi di medan perang. ANTARA FOTO/Syaiful Arief/rwa.

tirto.id - Setelah dinyatakan hilang selama 2 pekan, akhirnya jenazah Eril atau Emmeril Kahn Mumtadz ditemukan pihak kepolisian Bern, Swiss pada Rabu (8/6/2022). Jenazah Eril yang meninggal karena tenggelam di sungai Aare akan dibawa ke Indonesia untuk dikebumikan.

Dalam salah satu hadis Rasulullah SAW dinyatakan bahwa seorang muslim yang meninggal karena tenggelam termasuk dalam kategori syahid. Jadi, orang yang syahid bukan hanya yang tewas ketika berperang, namun ada banyak kategori syahid lainnya. Lantas, golongan orang siapa saja yang mati syahid dalam Islam?

Kematian Eril karena tenggelam di sungai Aare bisa dikategorikan sebagai kematian syahid (wallau a'lam) karena termasuk dalam jenis kematian yang dipaparkan Rasulullah SAW.

Mati syahid merupakan merupakan impian umat Islam. Pasalnya, orang yang mati syahid dijanjikan surga oleh Allah SWT. Secara rincinya, terdapat enam keutamaan orang yang mati syahid dalam Islam.

Enam keutamaan tersebut adalah (1) dosanya akan diampuni segera setelah meninggal, (2) diperlihatkan tempatnya di surga, (3) dijaga dan dihindarkan dari neraka, (4) diberi mahkota kemuliaan, (5) dinikahkan dengan 72 bidadari, dan (6) diberi syafaat untuk mengeluarkan 70 orang anggota keluarganya dari neraka.

Keutamaan mati syahid tersebut tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan: dosanya akan diampuni sejak awal kematiannya, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan 72 bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada 70 orang dari keluarganya,” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dalam bahasa Arab, syahid artinya orang yang menyaksikan. Seorang ulama Asy'ariyah, Imam Raghib Al-Asfahani menyatakan bahwa orang yang syahid akan menyaksikan 3 hal berikut dalam kondisi sakaratul maut.

Pertama, muslim tersebut akan menyaksikan para malaikat turun padanya dan berkata:

"Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu” (QS. Fushshilat [41]: 30).

Kedua, ia akan menyaksikan ganjaran dan kenikmatan surga yang dijanjikan Allah SWT, sebagaimana tertera dalam Al-Quran surah Al-Hadid ayat 19.

Ketiga, ia menyaksikan ruh mereka tetap hidup dan berada di sisi Allah SWT, sebagaimana tertera dalam surah Ali Imran ayat 169.

Berdasarkan hal tersebut, pengertian orang yang mati syahid adalah orang yang sebelum meninggal dunia bersaksi dan beriman bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan setelah mati dia menyaksikan bahwa semua janji Allah adalah benar.

10 Golongan Mati Syahid dalam Islam

Anggapan yang selama ini beredar adalah orang yang mati syahid adalah sosok yang meninggal karena berperang di jalan Allah SWT.

Akan tetapi, sebenarnya terdapat sejumlah golongan yang mati syahid, meskipun tidak berperang. Berikut ini penjelasan mengenai 10 golongan yang mati syahid dalam Islam dan dijanjikan surga oleh Allah SWT.

1. Orang yang terbunuh perang di jalan Allah SWT

Ketentuan syahid bagi orang yang terbunuh perang di jalan Allah SWT adalah yang paling populer untuk mati syahid di kalangan umat Islam.

Akan tetapi, tidak semua perang dapat dianggap sebagai peperangan jalan Allah SWT. Kategori perang jalan Allah SWT ini sangat ketat dan menjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Di sisi lain, banyak juga kelompok radikal yang mengiming-imingi mati syahid untuk melakukan aksi terorisme, misalnya mengebom rumah ibadah hingga tindakan-tindakan ekstremis lainnya yang dianggap perang fi sabilillah.

2. Orang yang meninggal di jalan Allah SWT

Orang yang meninggal di jalan Allah SWT non-perang ada banyak kategorinya, misalnya orang yang meninggal di perjalanan menuntut ilmu, meninggal di jalan dakwah, meninggal ketika bertugas menegakkan amar makruf nahi mungkar, dan sebagainya.

3. Orang yang senantiasa berdoa agar mati di jalan Allah SWT

Sebagian muslim benar-benar mengejar kematian syahid, namun takdir berkata lain.

Misalnya, panglima Khalid bin Walid yang gagah pemberani, tidak pernah mengalami kekalahan dalam perang, benar-benar bertekad meninggal di medan perang, namun ia malah meninggal karena sakit di ranjang tidurnya.

Karena itu, sebenarnya orang yang senantiasa berdoa agar mati syahid dianggap masuk kategori mati syahid, meskipun ia tidak meninggal di jalan Allah atau di medan perang fi sabilillah.

Hal itu tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW: “Barangsiapa yang memohon mati syahid kepada Allah dengan jujur dari dalam hatinya, maka Allah akan memberinya pahala syahid, meskipun ia meninggal di atas kasur,” (H.R. Muslim).

4. Orang yang meninggal karena wabah penyakit

Ketika ada penduduk yang mati karena wabah, misalnya Covid-19, wabah pes, sampar, flu Spanyol, dan sebagainya, maka kondisi meninggalnya tergolong mati syahid.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Siapa yang mati karena suatu wabah penyakit juga syahid,” (H.R. Muslim).

5. Orang yang mati karena penyakit dalam perutnya

Orang yang meninggal karena ada penyakit di dalam perutnya, maka ia tergolong mati syahid, sebagaimana tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

“Barang siapa yang mati karena [ada penyakit] dalam perut maka ia syahid,” (H.R. Muslim).

6. Meninggal karena tenggelam

Seorang muslim yang meninggal karena tenggelam atau terseret arus air juga tergolong syahid.

Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid. Siapa yang meninggal [tanpa dibunuh] di jalan Allah dia syahid, siapa yang meninggal karena wabah penyakit tha’un, dia syahid. Siapa yang meninggal karena sakit perut, dia syahid. Siapa yang meninggal karena tenggelam, dia syahid,” (H.R. Muslim).

7. Orang yang mati tertimpa benda keras

Orang yang meninggal karena tertimpa benda keras, misalnya terkena longsor, terkena reruntuhan bangunan, tertimpa tembok karena gempa, dan sebagainya tergolong mati syahid.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah telah memberikan pahala kepadanya sesuai dengan niatnya. Apa yang kalian ketahui tentang mati Syahid?” Para sahabat menjawab: “Berperang di jalan Allah Maha Perkasa'. Rasulullah SAW kemudian bersabda:

'Mati syahid ada tujuh macam selain berperang di jalan Allah Maha Perkasa: Orang yang mati karena wabah pes adalah syahid, orang yang mati karena sakit [dalam] perut-nya adalah syahid, orang yang mati tenggelam adalah syahid, orang yang mati tertimpa benda keras adalah syahid, orang yang mati karena penyakit lepra adalah syahid, orang yang mati terbakar adalah syahid dan seorang wanita yang mati karena hamil adalah syahidah,” (H.R. Abu Dawud).

8. Orang yang mati terbakar

Orang yang meninggal terbakar, misalnya karena rumahnya terbakar, kendaraannya meledak, kebakaran karena kecelakaan kerja, dan sebagainya termasuk mati syahid.

9. Perempuan yang meninggal karena kehamilan atau melahirkan

Sebagian besar perempuan tak bisa ikut berperang, karena itu, jihad mereka yang paling utama adalah dengan mengandung dan melahirkan.

Perempuan yang meninggal karena kehamilan atau melahirkan tergolong mati syahid.

10. Orang yang meninggal karena membela diri atau mempertahankan hartanya

Menjaga harta dan menjaga jiwa termasuk perkara utama dalam Islam.

Karena itu, orang yang diserang, dirampok, atau mengalami pencurian, kemudian membela diri hingga meninggal termasuk mati syahid.

Baca juga artikel terkait MATI SYAHID atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom