tirto.id - Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril ditemukan pada Rabu (8/6/2022) pukul 06.50 pagi waktu setempat oleh kepolisian Bern, Swiss. Sebelumnya dikabarkan bahwa putra Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, itu terseret arus Sungai Aare sejak Kamis (26/5/2022). Eril meninggal dunia karena tenggelam dan apakah termasuk mati syahid dalam Islam?
"Alhamdulillah, akhirnya Allah SWT memberikan kesempatan saya untuk kembali memeluk, membelai dan memandikan anak saya sesuai syariat Islam, juga mengazankan dengan sempurna di telinganya persis seperti saat Eril lahir," tulis Ridwan Kamil melalui unggahan di Instagram, Jumat (10/6/2022).
"Dan Maa syaa Allah. walau sudah lewat 14 hari, jasadnya masih utuh lengkap tidak kurang satu apapun, wajah rapih menengok ke kanan dan saya bersaksi, jasad Eril wangi seperti wangi daun eucalyptus. Sungguh mukjizat kecil yang sangat kami syukuri," lanjut mantan Wali Kota Bandung ini.
Lantas, apa yang dimaksud dengan mati syahid, apa saja keistimewaannya menurut ajaran Islam, dan apakah orang yang meninggal dunia secara syahid langsung masuk surga?
Apa Itu Mati Syahid?
Seseorang yang meninggal dunia karena tenggelam dapat dikategorikan termasuk mati dalam keadaan syahid. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad seperti dikutip dari laman NU Online yang artinya sebagai berikut:
"Dari Abu Hurairah, beliau berkata: Rasulullah bersabda: Apa yang dimaksud orang yang mati syahid di antara kalian? Para sahabat menjawab: Wahai Rasulullah, orang yang meninggal di jalan Allah itulah orang yang mati syahid. Beliau bersabda: Kalau begitu, sedikit sekali jumlah umatku yang mati syahid. Para sahabat berkata: Lantas siapakah mereka wahai Rasulullah? Beliau bersabda: Barang siapa terbunuh di jalan Allah maka dialah syahid, dan siapa yang mati di jalan Allah juga syahid, siapa yang mati karena penyakit kolera juga syahid, siapa yang mati karena sakit perut juga syahid. Ibnu Miqsam berkata: Saya bersaksi atas ayahmu mengenai hadits ini, bahwa Nabi juga berkata: Orang yang meninggal karena tenggelam juga syahid." (HR Muslim)
Syahid berasal dari kata syahida-wasyhadu-syahadah yang berarti menyaksikan. Sementara mati syahid dapat dimaknai sebagai orang yang menjadi saksi atas manusia. Saksi dalam hal ini dijabarkan bahwa mereka yang mati syahid akan menyaksikan pahala dan kemuliaan Allah. berikan ketika mereka meninggal dunia.
Dilansir dari laman Suara Muhammadiyah, Ar-Raghib Al-Ashfahani menjelaskan bahwa orang syahid adalah orang yang hendak mati atau sakaratul maut menyaksikan beberapa hal meliputi malaikat turun kepada mereka, berbagai macam kenikmatan akhirat yang telah dijanjikan Allah kepada mereka, dan ruh mereka tetap hidup dan berada di sisi Allah.
Keistimewaan Mati Syahid & Apakah Langsung Masuk Surga?
Orang yang mati syahid dapat dikatakan sebagai golongan yang meninggal dan memiliki derajat mulia seperti kehidupan yang bermartabat.
Di samping itu, seorang yang dapat dikatakan mati syahid harus memenuhi beberapa keadaan saat meninggal dunia meliputi dalam keadaan beriman, berada di jalan Allah, dan tidak diperbudak oleh siapa pun baik secara rohani maupun jasmani.
Ahmad Sarwat dalam tulisannya bertajukMati Syahid menuliskan, orang yang mati syahid diberikan berbagai keutamaan oleh Allah. Berikut ini beberapa keutamaan dari seseorang yang mati dalam keadaan syahid:
1. Harum Darahnya
Seorang yang mati syahid harum darahnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis Rasulullah yang artinya sebagai berikut:
“Bungkuslah jasad mereka (syuhada’) sekalian dengan darah-darahnya juga. Sesungguhnya mereka akan datang di hari kiamat dengan berdarah-darah, warnanya warna darah namun aromanya seharum kesturi." (HR. An Nasai dan Ahmad)
2. Tetesan Darahnya Dicintai Allah
Orang yang mati syahid tetesan darahnya dicintai oleh Allah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis yang artinya sebagai berikut:
“Tidak ada sesuatu yang dicintai Allah daripada dua macam tetesan atau dua macam bekas: tetesan air mara karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang tertumpah dijalan Allah; dan adapaun bekas itu adalah bekas (berjihad) di jalan Allah dan bekas penunaian kewajiban dari kewajiban-kewajiban Allah." (HR. At Tirmidzi)
3. Ditempatkan di Surga Firdaus yang Tertinggi
Allah menciptakan surga dengan berbagai macam tingkatan sesuai dengan kelasnya. Orang yang mati syahid akan diganjar dengan surga firdaus, yakni surga yang tingkatannya paling tinggi.
4. Diampuni Dosanya
Orang yang mati syahid akan diampuni seluruh dosanya oleh Allah kecuali utang. Hal sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis yang artinya sebagai berikut:
“Diampuni bagi syahid semua dosa kecuali hutang.” (HR. Muslim)
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Iswara N Raditya