Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Adab dan Doa Ta'ziyah serta Ziarah Kubur dalam Islam

Ziarah kubur, doa ziarah kubur, tata cara ziarah kubur dan adab takziah.

Adab dan Doa Ta'ziyah serta Ziarah Kubur dalam Islam
Ilustrasi ziarah kubur. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.

tirto.id - Seorang muslim dianjurkan untuk menghibur saudaranya sesama muslim ketika ditinggal mati oleh anggota keluarga yang lain.

Hal ini merupakan bentuk ikatan persaudaraan Islam untuk saling meringankan beban saudaranya dalam bentuk dukungan moriel maupun materiel jika ditimpa musibah.

Bukan hanya itu, ketika ada yang meninggal, tetangga dan lingkungan sekitarnya juga dianjurkan melawat dan membantu prosesi penguburan jenazah tersebut.

Prosesi itu menunjukkan penghormatan Islam kepada manusia, mulai dari memuliakannya selama hidup dan mengkafani, menyalatkan, dan menguburkannya dengan layak ketika ia meninggal.

Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT di Alquran surah Al-Isra ayat 70:

“Dan sungguh telah Kami muliakan anak keturunan Adam,” (QS. Al-Isra [17]: 70).

Setidaknya, bergaul dengan orang yang sudah meninggal ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu bertakziah kepada keluarga berkabung dan berziarah ketika jenazah sudah dikuburkan.

Karena ini menyangkut pergaulan dan ibadah sosial dalam Islam, terdapat beberapa adab dan tata krama, serta doa yang dipanjatkan untuk memohon keberkahan kepada Allah SWT, baik itu kepada keluarga yang memperoleh musibah (berkabung) atau kepada si mayit yang menjemput maut.

Dilansir dari NU Online, hukum takziah dan ziarah kubur adalah sunah. Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad SAW:

"Barangsiapa yang [takziah] hingga menyalatkan jenazah, maka dia mendapat pahala satu qirat, dan barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan, maka baginya mendapat pahala dua qirat.’ Ketika Rasulullah SAW ditanya sahabat apakah dua qirat itu? Beliau menjawab, ‘Laksana dua bukit besar’,”(H.R. Bukhari dan Muslim).

Untuk ziarah kubur, dahulunya haram dan dilarang dalam Islam, kemudian larangan itu dihapuskan (mansukh), serta dianjurkan untuk dikerjakan orang-orang muslim, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

"Dahulu aku telah melarang kalian berziarah ke kubur. Namun sekarang, berziarahlah kalian ke sana," (H.R. Muslim)

Doa dan Adab Takziah

Dalam bahasa Arab, "takziah" adalah menguatkan. Artinya, kegiatan bela sungkawa untuk menguatkan keluarga yang berkabung karena ditinggal mati si mayit

Seorang muslim dianjurkan untuk menghibur dan meringankan beban sesama muslim lainnya. Melalui takziah, prosesi pengafanan, penyalatan, dan penguburan jenazah dibantu.

Karena itulah, dalam hal tertentu, takziah dapat menjadi wajib hukumnya jika jenazah tidak ada yang mengurusnya.

Ketika melakukan takziah, pelawat dianjurkan untuk mengucapkan doa berikut ini kepada keluarga berkabung:

أَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ وَغَفَرَ لمَيِّتِكَ

Bacaan latinnya: "A‘dzamallâhu ajraka wa ahsana ‘azâ’aka wa ghafaraka li mayyitika."

Artinya: "Semoga Allah memperbesar pahalamu, dan menjadikan baik musibahmu, dan mengampuni jenazahmu."

Atau doanya juga bisa dilafalkan sebagai berikut:

إِنَّ لِلهِ تَعَالى مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمَّى فمُرْهَا فَلْتَصْبرْ وَلْتَحْتَسِبْ

Bacaan latinnya: "Inna lillâhi taâlâ mâ akhadza wa lahu mâ a’thâ wa kullu syai-in ‘indahu bi ajalin musammâ famurhâ faltashbir wal tahtasib."

Artinya: “Sesungguhnya Allah maha memiliki atas apa yang Dia ambil dan Dia berikan. Segala sesuatu mempunyai masa-masa yang telah ditetapkan di sisi-Nya. Hendaklah kamu bersabar dan mohon pahala [dari Allah],” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Dalam uraian "Kepedulian Umat Islam terhadap Jenazah" yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, disebutkan mengenai adab dan tata krama selama takziah sebagai berikut:

    • Seorang muslim dianjurkan menyampaikan bela sungkawa dan berdoa dengan lafal yang disebutkan di atas.
    • Menyampaikan dukungan agar keluarga yang ditinggal bersabar atas cobaan tersebut.
    • Mengingatkan hutang jenazah kepada keluarga berkabung.
    • Orang yang melawat juga diminta untuk menghindari pembicaraan yang menambah sedih keluarga yang berkabung.
    • Orang yang melawat juga diminta menghindari canda-tawa apalagi sampai terbahak-bahak untuk menghormati keluarga berkabung dan mayit yang menjemput maut.
    • Turut menyalati mayat dan turut mengantarkan ke pemakaman sampai selesai penguburan.
    • Jika dimungkinkan, pelawat dianjurkan membawa bantuan atau membuatkan makanan bagi keluarga yang ditimpa musibah.

Doa dan Adab Ziarah Kubur

Secara umum, doa yang dipanjatkan selama ziarah kubur terbagi menjadi dua, yaitu doa yang diberikan kepada semua muslim yang ada di kompleks pemakaman dan doa yang secara khusus dipanjatkan kepada orang yang diziarahi.

Pertama, doa untuk semua muslim di kompleks kuburan diberikan dalam bentuk salam ketika memasuki pintu gerbang atau kompleks pemakaman. Lafalnya adalah sebagai berikut:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Bacaan latinnya: "Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn"

Artinya: "Assalamu’alaikum [semoga keselamatan dilimpahkan kepada kalian], tempat bersemayam orang-orang beriman kepada Allah. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami Insya Allah [atas izin Allah] akan menyusul kalian."

Kedua, doa yang dipanjatkan secara spesifik kepada jenazah yang diziarahi.

Dalam uraian "Ziarah Kubur" yang diterbitkan Universitas Islam Sultan Agung disebutkan bacaan yang dianjurkan adalah adalah surah Yasin, Al-Fatihah, awal surah Al-Baqarah hingga Al-Muflihhun, Ayat Kursi, surah Al-Mulk, surah At-Takatsur, Al-Ikhlas, atau ayat Alquran yang lainnya.

Kemudian, di akhir bacaan, membaca doa berikut ini:

اللهم اوصل ثواب ما قُأناه الى فالن او اليهم

Bacaan latinnya: "Allahumma aushil tsawaba maa qara'naahu ilaa fulan [menyebut nama yang diziarahi] au ilaihim."

Artinya: "Ya Allah, sampaikanlah pahala apa yang telah kami baca kepada fulan [menyebut nama yang diziarahi] atau kepada mereka."

Kemudian, adab dan tata krama ziarah kubur adalah sebagai berikut:

    • Ziarah dilakukan dengan niat ikhlas dan ibadah kepada Allah SWT.
    • Sesampai di pintu kuburan atau kompleks pemakaman, dianjurkan membaca salam seperti disebutkan di atas.
    • Tidak banyak bicara mengenai urusan dunia di areal pemakaman.
    • Berdoa untuk ampunan dan kesejahteraan si mayat di alam barzah.
    • Bagi peziarah kubur, diminta agar tidak berjalan melangkahi kuburan atau menduduki nisan untuk menghormati orang yang sudah meninggal.

Baca juga artikel terkait ZIARAH KUBUR atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno