Menuju konten utama
Amalan Malam Nisfu Syaban

Bacaan Doa Nisfu Sya'ban: Arab, Latin, dan Artinya

Berikut ini amalan sunah malam Nisfu Syaban: bacaan doa nisfu Syaban dalam bahasa Arab, latin, dan artinya.

Bacaan Doa Nisfu Sya'ban: Arab, Latin, dan Artinya
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Pada malam nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa tertentu sebagaimana diajarkan para salaf dan alim ulama. Malam nisfu Syaban merupakan momen penuh berkah dan keutamaan. Berikut ini bacaan doa yang dapat dipanjatkan dalam bahasa Arab, latin, dan artinya.

Sederhananya, malam nisfu Syaban ada pada 15 Syaban dalam penanggalan hijriah. Berdasarkan kalender masehi, ia akan jatuh pada Kamis, 17 Maret 2022 sejak bakda magrib.

Keutamaan malam nisfu Syaban disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: “[Rahmat] Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian [kemunafikan],” (H.R. Baihaqi).

Tidak hanya pada malam nisfu Syaban, sebenarnya bulan Syaban secara keseluruhan mengandung banyak keutamaan bagi umat Islam.

Hal itu dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW yang memperbanyak amalan sunah pada Syaban, mulai dari puasa, zikir, wirid, salat sunah, sedekah, dan sebagainya.

Aisyah RA menceritakan kepadanya: “Rasulullah SAW tidak pernah melaksanakan shaum (puasa) lebih banyak dalam sebulan selain Syaban. Beliau [hampir] melaksanakan shaum pada Sya'ban seluruhnya,” (H.R. Bukhari).

Doa Bulan Syaban secara Umum

Pada Syaban, Rasulullah SAW mengajarkan doa untuk menyambut bulan penuh berkah dan keutamaan ini.

Dari Anas bin Malik ia berkata "Apabila Nabi Muhammad SAW memasuki Rajab dan Syaban, beliau SAW mengatakan:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ

Bacaan latinnya: "Allahumma bariklana fi rajab wa Sya'ban wa bariklana fi Ramadan"

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Syaban, serta berilah kami berkah pada Ramadan," (H.R. Ahmad).

Doa Khusus Malam Nisfu Syaban

Selain doa Syaban secara umum, ada juga doa malam nisfu Syaban yang dapat dipraktikkan pada 15 Syaban 1443 hijriah.

Jika mengacu pada kalender masehi, 15 Syaban 1443 H akan jatuh pada Jumat, 18 Maret 2022.

Akan tetapi, karena perhitungan hari dalam kalender komariah atau hijriah dimulai pada malam hari, maka malam nisfu Syaban bertepatan pada Kamis, 17 Maret 2022 bakda magrib hingga terbit fajar.

Sejak usai salat magrib, Kamis, 17 Maret 2022, seorang muslim dapat memanjatkan doa malam nisfu Syaban sebagaimana dicontohkan kaum salaf.

Doa yang dianjurkan pada malam nisfu Syaban adalah permohonan umur panjang, meminta ampun atas dosa dan kesalahan, rezeki yang berkah, serta kematian husnulkhatimah.

Dikutip dari laman NUOnline, berikut ini doa malam nisfu Syaban sebagaimana diajarkan ulama mazhab Syafi'i, Sayyid Utsman bin Yahya:

اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ.

اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Bacaan latinnya: "Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.

Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn"

Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.” (Dikutip dari Kitab Maslakul Akyar, 78-80).

Baca juga artikel terkait NISFU SYABAN atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom