Menuju konten utama

Bacaan dan Arti Surat Shad 54 yang Diamalkan saat Nisfu Syaban

Surat Shad ayat 54 diyakini oleh sebagian kaum muslim memiliki keutamaan saat dibaca di malam Nisfu Syaban? Lantas, bagaimana bacaan Surat Shad ayat 54?

Bacaan dan Arti Surat Shad 54 yang Diamalkan saat Nisfu Syaban
Kaum muslim membaca Al-quran pada hari pertama bulan Ramadan di Masjid Kauman, DI Yogyakarta, Kamis (17/5/2018). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

tirto.id - Surat Shad merupakan surah ke-38 dalam Al-Qur'an. Surat yang terdiri atas 88 ayat ini tergolong surah Makkiyah, yakni surat yang turun di Kota Makkah..

Salah satu ayat yang diyakini mengandung kemuliaan dalam surat Shad adalah ayat ke-54. Sebagian muslim meyakini bahwa amalan Nisfu Syaban salah satunya adalah membaca surat Shad ayat 54. Lantas, benarkah ada amalan Nisfu Syaban surat Shad ayat 54?

Sebelum beranjak ke pembahasan hubungan surat Shad ayat 54 dan Nisfu Sya'ban, alangkah lebih baiknya jika Anda memahami arti surat Shad ayat 54. Penjelasan terkait keutamaan surat Shad 54, arti, dan tafsirnya, bisa disimak di bawah ini.

Bacaan Surah Shad 54

Ada sebagian kalangan muslim yang meyakini bahwa surat Shad ayat 54 merupakan ayat yang ditulis pada malam Nisfu Sya ban. Namun, sebagaimana ayat lainnya, Al-Qur'an dianjurkan untuk dibaca, tidak hanya dituliskan. Berikut lafal surat Shad ayat 54 dalam tulisan Arab, Latin, beserta artinya.

Tulisan Arab:

إِنَّ هَٰذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهُۥ مِن نَّفَادٍ

Tulisan Latinnya:

Inna hāżā larizqunā mā lahụ min nafād

.

Arti surat Shad ayat 54:

Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki [dari] Kami yang tidak habis-habisnya,” (QS. Sad [38]: 54).

Tafsir Surat Shad 54

Untuk memahami arti surat Shad ayat 54 secara lebih mendalam, Anda bisa mempelajarinya dari tafsir ulama. Berikut beberapa penjelasan tafsir surat Shad ayat 54, dirangkum dari Tafsir Web dan Quran NU.

1. Tafsir Ibnu Katsir ringkas

Menurut tafsir Ibnu Katsir, secara ringkas, surat Shad ayat 54 tidak lepas dari makna ayat-ayat sebelumnya. Hal ini lantaran konteksnya saling berkaitan. Dalam tafsir tersebut dijelaskan, Allah Swt. menjanjikan kepada orang-orang yang bertakwa di hari perhitungan, yakni surga. Nikmat surga benar-benar rezeki dari Allah Swt. yang tiada habis-habisnya.

2. Tafsir Tahlili

Allah menegaskan bahwa segala macam kenikmatan yang terdapat di surga itulah yang dijanjikan kepada hamba Allah yang bertakwa, yang pasti datang setelah manusia seluruhnya dibangkitkan kembali dari kubur, dan diadili di Padang Mahsyar. Allah menegaskan bahwa nikmat yang ada di surga itu bukan sembarang kenikmatan, tetapi nikmat yang abadi.

3. Tafsir Wajiz

Sungguh, karunia besar dan mulia inilah rezeki dari Kami yang tidak ada habis-habisnya dan tidak pula berkurang. Kami berikan karunia itu kepada hamba-hamba yang taat dan berbakti.

Keutamaan Mengamalkan Surat Shad 54 di Malam Nisfu Syaban

Kalangan muslim banyak yang mengaitkan bacaan surat Shad ayat 54 dengan amalan Nisfu Syaban. Surat Shad ayat 54 diyakini dapat menjadi ayat yang ditulis pada malam Nisfu Sya ban.

Belum ada juntrungan yang terang terkait amalan Nisfu Syaban surat Shad ayat 54, terutama yang merujuk pada hadis. Namun, ditemukan bahwa amalan ini merujuk pada dakwah seorang habaib asal Solo, Habib Muhammad Al Habsyi.

Habib Muhammad Al Habsyi, seorang habaib asal Solo, Jawa Tengah, melalui akun Instagram resminya, menjelaskan sebagai berikut:

“Barangsiapa yang pada malam Nisfu Syakban menulis Surah Sad ayat 54 di atas kertas kemudian diletakkan di tempat menyimpan uang, insyaallah rezekinya akan mengalir sepanjang tahun.”

Terlepas dari itu, umat muslim sejatinya memang dianjurkan membaca ayat-ayat Al-Qur'an pada malam Nisfu Syaban. Namun, hal tersebut tidak terbatas pada ayat tertentu.

Para ulama bersepakat bahwa kaum beriman dianjurkan menghidupkan malam Nisfu Syaban dan sepanjang bulan Syaban dengan berbagai amalan. Umat muslim dapat membaca semua ayat Al-Qur'an, baik surat Yasin maupun surat lainnya. Salah satu di antaranya termasuk surat Shad ayat 54.

Membaca Al-Qur'an memiliki banyak keutamaan, sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran) maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf.” (HR At-Tirmidzi).

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin