Menuju konten utama

Daftar Tokoh Cendekiawan Islam Bidang Ilmu Tafsir dan Karyanya

Daftar tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu tafsir di antaranya Muqatil bin Sulaiman, Ibnu Jarir ath-Thabari, Ibnu Athiyah al-Andalusy, hingga Ibnu Ishak.

Daftar Tokoh Cendekiawan Islam Bidang Ilmu Tafsir dan Karyanya
Ilustrasi Islam. foto/Istockphoto

tirto.id - Daftar tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu tafsir di antaranya adalah Muqatil bin Sulaiman, Ibnu Jarir ath-Thabari, Ibnu Athiyah al-Andalusy, hingga Ibnu Ishak. Karya-karya besar tentang tafsir Al-Qur'an di antaranya adalah Tafsir al-Kabir, Tafsir ath-Thabari, hingga Tafsir ibnu Katsir (Tafsir A-Qur'an al-Azim).

Menurut Muhammad bin Abdullah al-Zarkashi dalam Al-Burhan fi Ulum al-Qur’an, tafsir Al-Qur'an dapat didefinisikan sebagai ilmu untuk memahami Al-Qur'an kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., menerangkan makna-maknanya, mengeluarkan hukum-hukum, dan hikmah-hikmahnya.

Berdasarkan bentuknya, tafsir Al-Qur'an dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu tafsir bi al-ma'tsur, tafsir bi ar-ra'yi, dan tafsir isyari.

Yang dimaksud tafsir bi al-ma'tsur adalah penafsiran Al-Qur'an dengan seorang mufassir menelusuri jejak masa lalu dari generasi terdahulu, berlanjut hingga sampai kepada Nabi Muhammad saw.

Sementara itu, tafsir bi ar-ra'yi berarti penjelasan makna Al-Qur'an didasarkan pada kemmpuan ijtihad seseorang yang didasarkan pada pemahamannya sendiri, yang mengacu pada perkembangan ilmu pengetahuan.

Selain kedua bentuk tafsir itu, ada pula tafsir isyari yang dilakukan kaum sufi. Untuk melakukan tafsir isyari, yang mempelajari isyarat-isyarat Al-Qur;an, seorang mufassir mesti terlebih dahulu memahami tafsiran ayat Al-Qur’an secara zahir.

Daftar Tokoh Cendekiawan Islam Bidang Tafsir

Beberapa tokoh cendekiawan Islam memegang peran penting dalam kemajuan ilmu tafsir. Cendekiawan Islam di bidang ilmu tafsir tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

Ibnu Jarir ath Thabari

Ibnu Jarir ath Thabari memiliki nama lengkap Muhammad ibn Jarir ibn Yazid ibn Katsir ibn Ghalib ath-Thabari. Ia juga dipanggil dengan sebutan (kunyah) Abu Ja’far. Ia mulai mengembara mencari ilmu saat usianya baru 12 tahun ke berbagai wilayah.

Ath Thabari seorang penghafal Al-Qur’an dan hadis, di samping ahli tafsir. Ia juga menulis berbagai topik pengetahuan mulai dari sejarah, puisi, matematika, hingga ilmu pengobatan.

Salah satu karya paling dikenal dari ath-Thabari adalah Tarikh ar-Rusul wa al-Muluk atau juga disebut Tarikh ath-Thabari, kronik yang mengisahkan sejarah Islam dan Timur Tengah. Selain itu, karya lain adalah Jāmi' al-bayān 'an ta'wīl āy al-Qur'ān atau juga dikenal sebagai Tafsir a-Tabari, tafsir Al-Qur'an yang diklaim sebagai yang terlengkap menurut Imam as-Suyuthi dan Ibu Taimiyah.

Ibnu Athiyah al-Andalusy

Ibnu Athiyyah bernama lengkap Abu Muhammad ‘Abd al-Haqq bin Galib bin ‘Abdurrahman bin Ghalib bin ‘Abd al-Rauf bin Tamam. Ia lahir di Granada Spanyol pada penghujung abad ke-5 atau 481 H pada masa awal pemerintahan Bani Murobitin.

Melansir dari laman Tafsir Al-Qur’an, Ibnu Athiyyah berkunjung ke berbagai wilayah untuk menimba ilmu, seperti fikih, hadits, qiraat, tafsir dan bahasa. Tercatat, ia mengunjungi berbagai daerah seperti yaitu Cordoba, Murcia, Valencia, dan Sevilla.

Ibnu Athiyyah mempunyai satu karya terbesar di bidang tafsir, yaitu Tafsir al-Muharrar al-Wajiz fi Tafsir al-Kitab al-Aziz.

As Suda, Muqatil bin Sulaiman

Tokoh ini memiliki nama lengkap Muqatil bin Sulayman bin Bashīr al-Balkhī al-Marūzī al-Khurāsānī. Satu dari sekian banyak peninggalan Muqatil yang paling monumental adalah Tafsir al-Kabir yang juga dikenal sebagai Tafsir Muqatil bin Sulaymān.

Muhammad bin Ishak

Nama lengkap Muhammad bin Ishak adalah Abu ‘Abdillah – atau: Abu Bakr – Muhammad bin Ishaq bin Yasar bin Khiyar. Beliau telah mengembara untuk mencari ilmu sejak muda.

Setelah menyelesaikan dasar-dasar keilmuan di kota kelahirannya, beliau mencari ilmu ke Kufah, Jazirah, Ray, dan Baghdad. Di ibu kota kekhalifahan Abbasiyah ini pula beliau akhirnya bermukim sampai wafat. Beliau juga pernah mengunjungi Iskandariyah tahun 115 H.

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Fitra Firdaus