Menuju konten utama

12 Contoh Aturan Tidak Tertulis di Sekolah, Wajib Dipatuhi Siswa

Ketahui contoh aturan tidak tertulis di sekolah yang wajib dipatuhi oleh seluruh siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan.

12 Contoh Aturan Tidak Tertulis di Sekolah, Wajib Dipatuhi Siswa
Ilustrasi Anak Sekolah. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ada banyak contoh aturan tidak tertulis di sekolah. Peraturan ini merupakan bagian dari kehidupan siswa di sekolah. Meskipun tidak tercantum secara eksplisit dalam buku panduan atau tata tertib resmi, aturan ini tetap berlaku dan wajib ditaati oleh seluruh siswa.

Peraturan sekolah adalah serangkaian ketentuan yang dirancang untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, tertib, dan kondusif bagi proses belajar mengajar.

Aturan sekolah mencakup berbagai aspek, mulai dari kedisiplinan waktu, tata cara berpakaian, hingga perilaku dalam interaksi sosial antar warga sekolah. Tujuan peraturan ini adalah untuk membentuk karakter siswa yang disiplin dan bertanggung jawab.

Di sekolah, kita akan mengenal adanya aturan tertulis dan tidak tertulis. Aturan tertulis adalah peraturan yang secara resmi didokumentasikan, baik di buku tata tertib, papan pengumuman, maupun secara digital di website resmi sekolah.

Peraturan tertulis umumnya mencakup aturan tentang berpakaian, jadwal sekolah, hingga prosedur proses pembelajaran. Aturan ini wajib dipatuhi oleh siswa dan bisa mendapatkan sanksi dari sekolah apabila melanggarnya.

Sebaliknya, aturan tidak tertulis adalah aturan yang lebih bersifat kebiasaan atau norma yang diharapkan untuk ditaati. Apabila dilanggar, siswa kemungkinan akan mendapatkan sanksi sosial karena dianggap tidak beradab atau tidak beretika.

Salah satu contoh aturan tidak tertulis di sekolah yaitu menghormati guru dan siapa saja yang lebih tua. Aturan seperti ini memang tidak didokumentasikan, tapi aturan-aturan ini tetap wajib dipatuhi dan berperan besar dalam membentuk budaya sekolah yang positif.

Contoh Aturan Tidak Tertulis di Sekolah

ilustrasi aturan di sekolah

ilustrasi aturan di sekolah. FOTO/iStockphoto

Setiap sekolah pasti memiliki sederet aturan tidak tertulis yang sama pentingnya dengan peraturan resmi sekolah. Aturan-aturan ini memang tak kasat mata, tapi keberadaannya sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Aturan tidak tertulis di lingkungan sekolah hampir sama dengan norma-norma di lingkungan masyarakat pada umumnya. Berikut beberapa contoh peraturan tidak tertulis di sekolah yang wajib dipatuhi oleh siswa:

1. Menghormati Seluruh Warga Sekolah

Salah satu contoh aturan tidak tertulis di sekolah adalah bersikap hormat kepada seluruh warga sekolah, baik kepada guru, staf, penjaga sekolah, maupun sesama siswa.

Menghormati guru dapat ditunjukkan melalui sikap tenang dan mendengarkan saat pembelajaran berlangsung, memberi salam saat bertemu, tidak menyela pembicaraan, dan tidak berbicara dengan nada tinggi.

Sikap hormat ini juga berlaku dalam interaksi antar siswa, misalnya tidak mengejek teman atau tidak memotong pembicaraan saat mengobrol. Sikap seperti ini penting untuk diterapkan agar tidak timbul konflik di lingkungan sekolah.

2. Bersikap Sopan dan Ramah

Sopan santun merupakan cerminan dari kepribadian yang positif. Siswa diharapkan untuk berbicara dengan tutur kata yang baik, tidak berkata kasar, dan menunjukkan sikap sopan dalam setiap interaksi.

Ketika berbicara dengan guru atau orang yang lebih tua, penggunaan bahasa yang santun adalah hal yang wajib dilakukan. Siswa juga diharapkan bersikap ramah terhadap siapa pun di lingkungan sekolah, misalnya menyapa teman atau guru saat berpapasan.

Bersikap sopan dan ramah termasuk contoh aturan tidak tertulis di sekolah. Jika melanggar, siswa kemungkinan besar akan menghadapi kesulitan dalam bersosialisasi dan beradaptasi di lingkungan sekolah.

Anak sekolah belajar ceria

Ilustrasi Anak Sekolah [Foto/Shutterstock]

3. Menjaga Ketertiban Sekolah

Menjaga ketertiban adalah tanggung jawab bersama seluruh warga sekolah, termasuk para siswa. Sebagai contoh, tidak membuat kegaduhan, baik di dalam maupun luar kelas yang bisa mengganggu kenyamanan orang lain.

Contoh lainnya adalah menjaga ketenangan di area perpustakaan serta menerapkan kebiasaan antre dengan tertib, misalnya saat masuk ke ruang kelas atau di kantin. Semua aturan ini memang tidak tertulis atau didokumentasikan oleh sekolah, tapi wajib ditaati oleh semua siswa.

4. Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah

Kebersihan sekolah juga menjadi tanggung jawab bersama, sedangkan guru wajib memberikan teladan yang baik kepada seluruh siswa. Siswa diharapkan tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan ruang kelas, serta tidak mencoret-coret meja atau tembok.

Siswa juga wajib mengikuti kegiatan bersih-bersih atau kerja bakti yang digelar berkala oleh pihak sekolah. Aturan tidak tertulis ini penting untuk dipatuhi karena lingkungan yang bersih akan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.

5. Menjaga Kerukunan

Menjaga kerukunan termasuk salah satu contoh aturan tidak tertulis di sekolah yang sangat penting demi terciptanya lingkungan belajar yang damai dan nyaman.

Dalam hal ini, siswa wajib menjaga hubungan baik dengan siapa saja dan tidak memicu konflik, baik secara fisik maupun verbal. Menjunjung tinggi sikap toleransi dan empati adalah cara untuk menghindari konflik.

Selain itu, menjaga kerukunan juga berarti tidak mengganggu kenyamanan orang lain, baik melalui tindakan langsung maupun lewat perilaku tidak menyenangkan seperti menyebarkan gosip tak jelas yang berpotensi menciptakan suasana yang tidak harmonis di sekolah.

ilustrasi aturan di sekolah

ilustrasi aturan di sekolah. FOTO/iStockphoto

6. Membantu Teman atau Guru yang Kesulitan

Contoh aturan tidak tertulis di lingkungan sekolah berikutnya adalah senantiasa membantu teman atau guru yang sedang mengalami kesulitan. Sikap ini merupakan bentuk kepedulian sosial, mencerminkan solidaritas dan empati yang sangat dibutuhkan dalam diri setiap orang.

Ketika ada teman yang kesulitan memahami pelajaran, lupa membawa alat tulis, atau memerlukan bantuan saat membawa banyak barang, siswa yang baik pastinya akan langsung membantu tanpa diminta dan tidak mengharap imbalan.

Begitu pula ketika melihat guru kesulitan, misalnya membantu guru menyiapkan alat peraga, merapikan ruang kelas setelah pelajaran, atau menawarkan bantuan saat kegiatan sekolah berlangsung.

7. Giat Belajar dan Fokus saat Pelajaran Berlangsung

Salah satu aturan tidak tertulis di sekolah adalah giat belajar dengan semangat tinggi dan selalu fokus selama pelajaran berlangsung. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara bersikap tenang di ruang kelas, mencatat poin penting pelajaran, serta aktif berpartisipasi dalam diskusi atau tanya jawab.

Siswa juga sebaiknya menghindari gangguan seperti bermain HP, bercanda berlebihan, atau tidur di kelas sehingga kualitas belajarnya tetap terjaga. Di sisi lain, giat dan fokus belajar juga menjadi cerminan sikap menghormati guru dan ilmu pengetahuan itu sendiri.

8. Menjaga Fasilitas Sekolah

Aturan tidak tertulis di sekolah yang juga wajib dipatuhi siswa adalah menjaga dan merawat seluruh sarana dan prasarana, mulai dari meja, kursi, ruang kelas, peralatan laboratorium, toilet sekolah, dan lain sebagainya.

Menjaga fasilitas sekolah berarti menggunakannya dengan hati-hati, tidak merusak, dan tidak menyalahgunakannya. Meski berhak menggunakan, fasilitas sekolah bukanlah milik pribadi, tapi milik bersama sehingga siswa wajib menjaganya agar tetap dalam kondisi baik, bersih, dan berfungsi sebagaimana mestinya.

ilustrasi aturan di sekolah

ilustrasi aturan di sekolah. FOTO/iStockphoto

9. Mematuhi Jadwal Piket Kelas

Setiap kelas umumnya memiliki jadwal piket yang dilakukan oleh para siswa secara bergiliran. Piket kelas tak hanya bertujuan menjaga kebersihan di ruang kelas, tapi juga bermanfaat melatih kedisiplinan dan rasa tanggung jawab siswa.

Mematuhi dan melaksanakan piket kelas sesuai jadwal termasuk salah satu aturan tidak tertulis. Setiap siswa wajib mematuhi aturan ini sebagai bentuk kontribusi pada kenyamanan belajar bersama.

Mengabaikan jadwal piket tanpa alasan yang jelas mungkin tidak akan mendapatkan hukuman dari sekolah, tapi akan dianggap sebagai sikap yang tidak bertanggung jawab. Hal ini bisa membuat siswa yang bersangkutan mendapatkan predikat buruk di mata guru dan teman-temannya.

10. Berteman dengan Semua Orang

Di sekolah, menjalin pertemanan tanpa membeda-bedakan latar belakang sosial, suku, agama, atau prestasi akademik merupakan aturan tidak tertulis yang mencerminkan nilai-nilai toleransi.

Siswa diajarkan untuk terbuka dalam pergaulan, tidak membentuk kelompok atau circle sendiri yang bisa memunculkan diskriminasi, perpecahan di antara teman-teman, atau bahkan memicu aksi perundungan.

Bergaul dengan semua orang tak hanya memperluas jaringan pertemanan, tapi juga membantu menciptakan suasana belajar yang harmonis serta membangun rasa kebersamaan yang kuat.

11. Hargai Perbedaan Pendapat

Setiap siswa wajib menerapkan sikap menghargai pendapat orang lain. Menghargai perbedaan pendapat saat sedang mengobrol atau diskusi kelas adalah bagian dari kedewasaan intelektual dan emosional.

Aturan tidak tertulis di sekolah adalah tidak memaksakan pendapat, tidak pula merendahkan ide atau gagasan dari orang lain. Menghargai pendapat juga berarti memberi ruang kepada orang lain untuk berbicara, mendengarkannya dengan saksama, dan merespons dengan cara yang sopan.

Menerapkan kebiasaan baik ini tentu memiliki manfaat tersendiri. Siswa yang menghargai pendapat orang lain tak hanya meminimalkan risiko konflik, tapi juga berpotensi menjadi lulusan yang kritis, toleran, dan bijak dalam menghadapi masalah.

12. Menjaga Nama Baik Sekolah

Setiap warga sekolah, termasuk siswa, wajib menjaga nama baik sekolah, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Perilaku siswa dapat mencerminkan citra sekolah tempat mereka belajar.

Oleh karena itu, siswa diharapkan bisa bersikap sopan, menjaga etika, dan tidak terlibat dalam tindakan yang mencoreng nama sekolah, termasuk saat berinteraksi dengan orang lain di media sosial.

Selain menghindari hal negatif, siswa yang mampu menjaga nama baik sekolah bukan hanya membanggakan institusi tempat ia belajar, tapi juga menunjukkan integritas pribadi yang kuat.

Aturan tidak tertulis di sekolah memiliki peran penting dalam membentuk lingkungan belajar yang sehat dan harmonis. Nilai-nilai seperti saling menghormati, menjaga kebersihan, hingga bersikap sopan adalah cerminan budaya positif yang seharusnya dijaga bersama demi menciptakan suasana sekolah yang nyaman bagi semua.

Baca juga artikel terkait SEKOLAH atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani