tirto.id - Membaca doa dimudahkan segala urusan dan dilancarkan rezeki tidak ada salahnya senantiasa dirutinkan oleh setiap muslim. Ada berbagai doa pelancar rezeki dan urusan yang disebutkan dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadis.
Doa merupakan amal ibadah yang menunjukkan bergantungnya hamba kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Muslim menjadikan doa sebagai sarana untuk memohon pertolongan kepada Allah.
Berdoa tidak perlu mendapatkan kesempitan atau musibah dalam hidup terlebih dahulu. Allah justru senang jika hamba-Nya mau berdoa kapanpun, saat lapang dan sempit, dan akan dikabulkan selama meminta kebaikan. Orang-orang yang tidak mau meminta kepada Allah sesungguhnya memiliki sifat sombong pada dirinya.
Bacaan Doa Dimudahkan Segala Urusan dan Dilancarkan Rezeki
Siapa pun akan senang jika semua urusan kehidupannya berjalan baik dan rezeki lancar. Keduanya mendatangkan kebahagiaan hidup. Selain mengusahakannya melalui ikhtiar, setiap muslim dianjurkan untuk menyokong upayanya tersebut dengan berdoa.
Allah berfirman mengenai janji-Nya untuk mengabulkan doa setiap hamba sebagai berikut:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Wa qaala Rabbukumud 'uuniii astajib lakum; innal laziina yastakbiruuna an 'ibaadatii sa yadkhuluuna jahannama daakhiriin
Artinya: “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (Q.S. Ghafir: 60)
Doa rezeki dipermudah, dapat disampaikan kapan pun terutama pada waktu-waktu mustajab. Waktu mustajab untuk berdoa seperti di antaranya setelah azan sebelum ikamah, akhir sepertiga malam, saat hujan deras, ketika buka puasa, dan sebagainya. Doa urusan dipermudah juga sebaiknya dipanjatkan pada momen-momen tersebut.
Doa dilancarkan urusan dan rezeki ini cakupannya luas. Rezeki Allah tidak sebatas uang atau harta saja. Urusan rezeki juga termasuk berbagai kenikmatan, keberkahan, karunia dari Allah untuk semua makhluk-Nya. Bagi umat Islam, rezeki yang berkah dan dipermudah berbagai urusan yang membawa kebaikan merupakan impian.
Ada beragam pilihan doa untuk dipanjatkan kepada Allah agar dimudahkan urusan dan rezeki bersumber dari Al-Qur'an dan hadis. Contohnya sebagai berikut:
1. Surah Al-Maidah ayat 114
اللّٰهُمَّ رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ...Allāhumma rabbanā anzil ‘alainā mā'idatam minas-samā'i takūnu lanā ‘īdal li'awwalinā wa ākhirinā wa āyatam minka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn
Artinya: “Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rezeki. Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.” (Q.S. Al-Maidah: 114)
2. Surah Al-Baqarah ayat 286
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَRabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ ‘alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa’fu ‘annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn
Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (Q.S. Al-Baqarah: 286)
3. Surah Al-Isra ayat 80
رَّبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ وَٱجْعَل لِّى مِن لَّدُنكَ سُلْطَٰنًا نَّصِيرًاRabbi adkhilnī mudkhala ṣidqiw wa akhrijnī mukhraja ṣidqiw waj’al lī mil ladungka sulṭānan naṣīrā
Artinya: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong." (Q.S. Al-Isra: 80)
4. Surah Thaha ayat 25-26
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِيRabbisyrah lī shadrī, wa yassir lī amrī
Artinya: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku.” (Q.S. Thahā: 25-26)
5. Hadis riwayat Ibnu Majah dan Ahmad
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًاAllahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thayyibaa, wa ‘amalan mutaqabbalaa
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (H.R. Ibnu Majah no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan hadits ini sahih)
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa ini setelah menunaikan shalat subuh saat setelah salam. Doa tersebut juga menjadi bagian dari zikir pagi.
6. Hadis riwayat Ibnu Hibban
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاًAllahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa
Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah" (H.R. Ibnu Hibban)
7. Hadis riwayat Abu Daud, Tirmizi, Ibnu Majah, dan Ahmad
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاهْدِني ، وَعَافِني ، وَارْزُقْنِيAllahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii
Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku.” (H.R. Abu Daud, Tirmizi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Doa ini biasa dibaca Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam saat duduk di antara dua sujud ketika salat. Isinya mencakup permintaan kebaikan dunia dan akhirat.
8. Hadis riwayat Bukhari dan Muslim
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِAllahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.” (H.R. Bukhari no. 6367 dan Muslim no. 2706)
9. Hadis riwayat Muslim
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّAllaahumma ashlih lii diiniilladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlih lii dun-yaayallatii fiihaa ma’aasyii, wa ash-lih lii aakhiratiillatii fiihaa ma’aadii, waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli khairin, waj’alil mauta raahatan lii min kulli syarrin
Artinya: "Ya Allah ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan!" (H.R. Muslim no. 2720)
10. Hadis riwayat Tirmidzi
اللَّهُمَّ اكْفِني بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَAllahumak-finii bi halaalika ‘an haraamik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak
Artinya: "Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu." (H.R. Tirmidzi no. 3563)
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar
Masuk tirto.id







































