tirto.id - Doa memiliki makna memohon atau meminta pertolongan kepada Allah.
Dikutip dari buku Kumpulan Doa Sehari-hari terbitan Kemenag (2013), berdoa dapat dilakukan kapan pun dan tidak perlu menunggu sampai mendapatkan musibah.
Amalan ini merupakan ibadah yang menunjukkan betapa hamba senantiasa membutuhkan petunjuk dari Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah sendiri bahkan memberikan perintah langsung pada hamba-Nya untuk berdoa. Apabila meninggalkan doa, orang-orang akan digolongkan sebagai sosok yang menyombongkan diri dari menyembah Allah.
Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
Wa qoola Rabbukumud 'uuniii astajib lakum; innal laziina yastakbiruuna an 'ibaadatii sa yadkhuluuna jahannama daakhiriin
Artinya: “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. (QS. Ghafir: 60)
Doa Dimudahkan Segala Urusan dan Dilancarkan Rezeki
Setiap orang memiliki keinginannya masing-masing untuk dipanjatkan doanya kepada Allah.
Laman NU Online menuliskan, salah satu bentuk doa tersebut terkait harapan agar segala urusannya dilancarkan dan dilapangkan rezekinya.
Rezeki bisa bermacam bentuknya. Wujudnya tidak selalu berupa uang atau nafkah. Di dalamnya meliputi berbagai hal yang membantu mempermudah kehidupan manusia di dunia.
Dengan meminta kelancaran urusan dan rezeki, seseorang berharap hidupnya jauh lebih mudah di dunia tanpa meninggalkan kebaikan di akhirat.
Berikut berbagai doa yang dapat dipanjatkan terkait urusan tersebut;
1. اللّٰهُمَّ رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ...
Allāhumma rabbanā anzil ‘alainā mā'idatam minas-samā'i takūnu lanā ‘īdal li'awwalinā wa ākhirinā wa āyatam minka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn(a).
“... Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rezeki. Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.” (QS Al Maidah: 114)
2. بسم اللّه على نفسي ومالي وديني، اللّهمّ رضّني بقضاءك وبارك لي فيما قدّرلي حتّى لَا ٱحبَّ تعجِيلَ مَا أخّرت ولَا تأْخير ما عجّلتَ
Bismillähi 'alà nafsì wa mâlì wa dìnî. Allâhumma radi-dlimì bi qada'ika, wabârik lì fì mà quddira lì hattà là uhibba ta 'jilamâ akh-kharta wa là ta 'khìra mà "ajjalta
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, atas diriku, hartaku, dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ridha (menerima) atas ketetapan-Mu serta berkahilah aku atas rezeki yang Engkau tentukan sehingga aku tak tergesa-gesa meminta sesuatu Engkau tunda, atau menunda-nunda sesuatu yang Engkau hendak segerakan.”
3. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa ini setelah menunaikan shalat Shubuh, setelah salam. Doa tersebut juga menjadi bagian dari dzikir pagi.
4. اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak
Artinya: “Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan sanad hadits ini hasan)
5. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاهْدِني ، وَعَافِني ، وَارْزُقْنِي
Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii
Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku, selamatkanlah aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku.”
6. اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي
Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii wa athil hayaatii ‘ala tho’atik wa ahsin ‘amalii wagh-fir lii.
Artinya: “Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.”
7. رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي
Rabbisyrah lī shadrī, wa yassir lī amrī.
Artinya: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku.” (QS Thahā: 25-26)
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno