Menuju konten utama

Apakah saat Batuk Boleh Minum Susu?

Apakah benar saat batuk tidak boleh minum susu?  Berikut fakta tentang dampak minum susu bagi orang yang sedang batuk dan pilek.

Apakah saat Batuk Boleh Minum Susu?
Ilustrasi Batuk. foto/IStockphoto

tirto.id - Ada sejumlah mitos yang beredar di masyarakat mengenai kesehatan, salah satunya adalah disarankan untuk tidak minum susu saat batuk dan flu. Lalu, apakah saat batuk boleh minum susu?

Very Well Health menulis, beberapa orang berpendapat bahwa sebaiknya menghindari konsumsi susu atau produk olahan susu saat sedang batuk, flu, dan sakit tenggorokan karena ia dapat menghasilkan lendir (terutama dahak) yang memperburuk gejala sakit.

Australasian Society of Clinical Immunology and Allergy (ASCIA) menjelaskan, dahak diproduksi oleh sel-sel di dalam hidung, sinus, dan paru-paru. Dahak terdiri dari air, garam dan berbagai protein yang membantu menjebak kuman dan partikel kotoran.

Enzim antibakteri dan protein dalam dahak, yang disebut antibodi, mengenali kuman sehingga dapat dihilangkan oleh sistem kekebalan tubuh lainnya, dan melindungi dari infeksi.

Dahak yang terlalu banyak biasanya disebabkan oleh infeksi atau alergi, dan dapat membuat hidung meler atau menetes ke bagian belakang tenggorokan, sehingga menyebabkan post-nasal menetes. Hal ini dapat memicu batuk berdahak, sakit tenggorokan dan suara serak.

Batuk Pilek Apa Boleh Minum Susu?

Banyak orang menghindari minum susu saat batuk atau flu karena takut akan memperparah gejala sakit bapil (batuk-pilek) dan memperbanyak dahak yang akan dikeluarkan.

Namun, menurut Julie Baughn, MD dalam ulasannya di Mayo Clinic, susu sebenarnya tak menyebabkan tubuh mengeluarkan dahak.

Belum banyak penelitian mengenai keterkaitan susu dengan dahak. Namun, Julie Baughn memaparkan penelitian yang menunjukkan bahwa persepsi dapat memicu keyakinan bahwa susu menyebabkan orang yang sedang batuk memproduksi banyak dahak.

Pada tahun 1948, sekitar 600 orang disurvei mengenai dahak dan susu saat menemui penyedia layanan kesehatan, sebagian besar karena masalah mata. Penyedia menguji dahak pasien yang memiliki keluhan serius. Ada yang minum susu dan ada yang tidak. Kesimpulannya, susu bukanlah penyebab peningkatan dahak.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa minum susu saat batuk berdahak mungkin memperdaya indera sehingga membuat sebagian orang mengira susu menyebabkan dahak.

Ketika susu dan air liur bercampur di dalam mulut, mereka menghasilkan cairan agak kental yang dapat melapisi mulut dan tenggorokan sebentar saja. Perasaan yang menetap mungkin disalahartikan sebagai dahak berlebih.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anak penderita asma sering kali menjauhi susu karena dianggap menyebabkan lebih banyak dahak. Namun sebuah penelitian kecil menemukan bahwa anak-anak penderita asma tidak memiliki perbedaan gejala baik saat meminum susu atau susu kedelai.

Jadi, apakah saat batuk boleh minum susu? Jawabannya adalah boleh.

Very Well Health juga menulis belum ada bukti bahwa minum susu saat batuk/flu akan memperburuk gejala. Namun, ada kemungkinan susu dapat meningkatkan dahak pada sebagian orang, seperti orang yang memiliki intoleransi laktosa. Maka itu, mereka yang memiliki intoleransi laktosa dianjurkan untuk menghindari minum susu atau konsumsi produk olahan susu lainnya.

Minuman yang Bisa Kurangi Gejala Batuk

Kondisi kesehatan sangat bergantung dengan asupan nutrisi. Orang yang mengalami masalah kesehatan tak terkecuali batuk dan flu perlu memahami apa saja yang boleh mereka konsumsi.

Dirangkum dari Medical News Today dan Mayo Clinic, ketika mengalami batuk, ada beberapa minuman yang dapat dikonsumsi untuk mengurangi gejalanya, yakni sebagai berikut:

1. Susu

Minum segelas susu dingin atau beberapa gigitan yogurt beku dapat meredakan sakit tenggorokan karena batuk. Ia juga dapat membantu tubuh mendapatkan nutrisi dan kalori saat selera makan berkurang yang kerap terjadi ketika tubuh tidak sehat.

2. Madu

Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa madu dapat meredakan batuk. Madu bahkan lebih efektif meredakan batuk dibandingkan dextromethorphan, obat pereda batuk yang umum beredar di masyarakt. Konsumsi sesendok madu atau tambahkan ke minuman panas, seperti teh herbal.

3. Jahe

Jahe dapat meredakan batuk kering atau asma karena memiliki sifat anti-inflamasi. Ini juga dapat meredakan mual dan nyeri. Minum jahe dengan cara menyeduhnya dengan air hangat atau dicampurkan ke dalam teh.

4. Minuman panas

Minuman panas dapat mengurangi gejala batuk-pilek, termasuk sakit tenggorokan dan kelelahan. Gejala batuk akan berangsur membaik beberapa waktu setelah menghabiskan minuman panas. Minuman panas yang mungkin dapat mengurangi gejala batuk antara lain teh hangat, air hangat, jus buah yang hangat, hingga kaldu bening hangat.

Baca juga artikel terkait BATUK atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Addi M Idhom & Balqis Fallahnda