Menuju konten utama

Penyebab dan Faktor Risiko Asma pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Asma pada anak-anak tidak dapat disembuhkan. Bahkan gejalanya akan berlanjut hingga mereka dewasa kelak.

Penyebab dan Faktor Risiko Asma pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Ilustrasi anak asma. foto/istockphoto

tirto.id - Asma adalah kondisi ketika saluran pernapasan mengalami penyempitan dan pembengkakan.

Kondisi tersebut dapat menghasilkan lendir yang cukup banyak, sehingga dapat membuat seseorang sulit bernapas dan memicu batuk hingga sesak napas berkepanjangan.

Melansir dari laman Mayo Clinic, asma pada anak-anak, merupakan penyakit yang sama pada asma orang dewasa. Akan tetapi, asma pada anak-anak tidak dapat disembuhkan. Bahkan gejalanya akan berlanjut hingga mereka dewasa kelak.

Meskipun demikian, terdapat beberapa orang yang masih menyepelekan gangguan asma. Padahal, asma dapat menjadi masalah besar dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan asma dapat mengancam keselamatan jiwa.

Penyebab Asma pada Anak

Bagi sebagian orang, tanda dan gejala asma dapat kambuh dalam beberapa situasi tertentu. Situasi tersebutlah yang dapat menyebabkan asma, utamanya pada anak. Beberapa situasi dan penyebab tersebut di antaranya:

1. Infeksi virus

Infeksi virus seperti flu rentan menyerang pernafasan anak-anak. Hal tersebut dapat terjadi ketika mereka terpapar oleh asap rokok, debu, bulu hewan, serbuk sari, atau jamur.

2. Perubahan cuaca

Perubahan cuaca dapat menyebabkan asma pada anak. Terlebih ketika cuaca tersebut cenderung berubah menjadi dingin.

3. Peningkatan sensitivitas

Peningkatan sensitivitas pada sistem kekebalan tubuh, dapat menyebabkan paru-paru dan saluran pernapasan anak membengkak. Hal tersebut berisiko memproduksi lendir terlalu banyak, sehingga dapat membuat anak menjadi sulit bernapas dan memicu batuk hingga sesak napas berkepanjangan.

Faktor Risiko Asma pada Anak

1. Faktor Genetik

Asma pada anak dapat diturunkan dari anggota keluarga yang menderita kondisi tersebut. Terdapat sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang memiliki keluarga dengan riwayat asma, cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mewariskan kondisi tersebut.

2. Faktor Lingkungan

Tak kalah pentingnya dengan faktor genetik, beberapa faktor lingkungan juga dapat memicu serangan asma pada anak yang sensitif terhadap zat tertentu. Zat yang umum menjadi pemicu antara lain polusi udara, asap rokok, debu, dan alergi seperti bulu binatang, serbuk sari, dan jamur. Selain itu, infeksi saluran pernapasan seperti flu atau pilek juga dapat memicu serangan asma.

3. Riwayat Infeksi Saluran Pernapasan

Seorang anak yang memiliki riwayat terhadap infeksi saluran pernapasan seperti flu atau pilek, cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami serangan asma.

Infeksi tersebut dinilai dapat memicu peradangan pada saluran udara dan menyebabkan penyempitan, menyebabkan sesak napas dan batuk.

4. Riwayat Alergi

Seorang anak yang memiliki riwayat terhadap alergi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami serangan asma.

Alergi sendiri dapat memicu peradangan pada saluran udara dan menyebabkan anak menjadi sesak napas dan batuk. Beberapa alergi yang umum menjadi pemicunya antara lain bulu binatang, serbuk sari, dan jamur.

5. Bahan Kimia

Bahan kimia seperti yang terkandung dalam pembersih rumah tangga, pewangi, dan bahan kimia di tempat kerja dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan asma. Pajanan bahan kimia dapat memicu peradangan pada pernafasan anak.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Mohamad Ichsanudin Adnan

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Mohamad Ichsanudin Adnan
Editor: Dhita Koesno