tirto.id - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Jakarta, Budi Awaluddin, memperkirakan jumlah pendatang baru ke Jakarta usai libur Lebaran 2025 lebih sedikit daripada Lebaran 2024.
"Berdasarkan perhitungan kami, Disdukcapil DKI Jakarta, sekitar 10.000-15.000 jiwa pendatang baru akan datang ke Jakarta pada musim pasca hari raya tahun ini," ucap Budi kepada awak media, Jumat (4/4/2025).
Menurut dia, penurunan jumlah pendatang baru terjadi karena beberapa hal. Pertama, Disdukcapil Jakarta telah menyosialisasikan program penataan administrasi kependudukan sesuai domisili.
Lalu, persaingan mencari lapangan pekerjaan di Jakarta yang makin ketat. Alasan terakhir, Jakarta kini bukan satu-satunya kota besar di Indonesia.
"Itu jadi opsi atau pilihan bagi para urban untuk menjadi kota tujuan baru," tuturnya.
Kata Budi, berdasarkan catatan Disdukcapil Jakarta, jumlah pendatang usai Lebaran 2024 mencapai 16.207 orang. Sementara itu, jumlah pendatang usai Lebaran 2023 mencapai 25.918 orang. Penurunan jumlah pendatang memang terjadi setiap tahun.
Ia mengimbau pendatang baru agar memiliki pekerjaan terlebih dahulu atau memiliki keterampilan sebelum datang ke Jakarta. Disdukcapil Jakarta meminta pendatang baru agar memenuhi sejumlah syarat usai tiba di Ibu Kota.
Kini, pendatang baru tergolong menjadi dua bagian, yakni pendatang yang membawa surat keterangan pindah (SKP) dari daerah asal dan pendatang yang tidak berniat pindah domisili.
"Pendatang yang membawa SKP dari daerah asalnya melapor ke kelurahan," terang Budi.
"Pendatang yang tidak membawa surat pindah melapor secara mandiri pada link yang disediakan Ditjen Dukcapil Kemendagri dan berlaku nasional yaitu melalui tautan https://penduduknonpermanen.kemendagri.go.id," pungkasnya.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto
