tirto.id - Materi sel kelas 11 Kurikulum Merdeka bisa menjadi panduan belajar bagi siswa dalam memahami dasar-dasar biologi sel. Di dalamnya, siswa akan mempelajari pengertian sel, sejarah penemuan, struktur, hingga fungsi masing-masing organel.
Tubuh makhluk hidup, termasuk manusia, tersusun atas unit-unit kecil yang disebut sel. Di dalam tubuh kita, ada sekitar 30 triliun sel yang bekerja sama untuk menjalankan berbagai fungsi penting, mulai dari membawa oksigen, mencerna makanan, hingga melawan infeksi.
Pemahaman tentang sel merupakan hal paling mendasar dalam mempelajari biologi dan menjadi salah satu materi yang akan dipelajari oleh siswa kelas 11.
Dalam materi ini, siswa diajak mengenal seluk beluk tentang sel, mulai dari pengertian, struktur, hingga fungsinya. Materi tentang sel ini disusun agar siswa tidak sekadar memahami teori, tapi juga mampu menghubungkannya dengan berbagai fenomena di kehidupan nyata.
Rangkuman Materi Sel Kelas 11 Kurikulum Merdeka

Tujuan mempelajari materi sel kelas 11 adalah agar siswa memiliki pemahaman dasar tentang bagaimana kehidupan berlangsung di tingkat terkecil atau mikroskopis.
Dengan memahami cara kerja sel, siswa dapat mengerti bagaimana tubuh mereka berfungsi, bagaimana penyakit terjadi, dan bagaimana sains dapat membantu menyembuhkan penyakit atau memperbaiki kerusakan tubuh.
Pengertian Sel
Sel adalah unit terkecil dan paling dasar yang menyusun tubuh makhluk hidup, baik secara struktur maupun fungsi. Sebagai komponen terkecil dalam organisasi kehidupan, sel menjalankan peran penting dalam pembentukan jaringan, organ, dan sistem tubuh.Meski ukurannya mikroskopis, sel memiliki struktur kompleks yang memungkinkan berbagai proses kehidupan berlangsung secara teratur.
Ciri-ciri sel:
- Berukuran sangat kecil (1-100 mikrometer)
- Komponen penyusun sel terdiri dari zat-zat kimia seperti air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
- Memiliki ribosom, baik pada sel prokariotik dan eukariotik. Ribosom berfungsi untuk sintesis protein.
- Membawa materi genetik untuk pewarisan sifat.
- Memiliki sitoskeleton atau rangka sel yang berguna menjaga bentuk dan mendukung struktur sel.
- Memiliki organel, mulai dari mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, hingga vakuola.
- Sel mampu bereproduksi atau memperbanyak diri melalui proses pembelahan, baik secara mitosis maupun meiosis.
- Sel prokariotik: Sel yang tidak memiliki membran inti sehingga nukleus bercampur dengan sitoplasma tanpa dibungkus membran inti. Contoh organisme dengan sel prokariotik adalah bakteri, mycoplasma, dan ganggang biru.
- Sel eukariotik: Sel yang memiliki membran inti sehingga isi nukleus tidak bercampur dengan sitoplasma. Sel ini lebih kompleks dibandingkan sel prokariotik. Contoh sel eukariotik antara lain sel tumbuhan dan hewan.

Sejarah Perkembangan Sel
Dalam materi tentang sel kelas 11 Kurikulum Merdeka, siswa juga akan belajar tentang bagaimana sejarah penemuan sel oleh para ilmuwan. Berikut sejarah perkembangan penemuan sel yang sudah dimulai sejak berabad-abad lalu:1. Penemuan Sel oleh Robert Hooke (1665)
Robert Hooke adalah ilmuwan asal Inggris yang pertama kali menemukan struktur sel saat mengamati potongan gabus menggunakan mikroskop sederhana. Ia melihat rongga-rongga kecil seperti kamar yang kemudian ia beri nama sel, terinspirasi dari kamar para biksu.Penemuan ini ia dokumentasikan dalam bukunya Micrographia, dan sejak itu istilah "sel" digunakan untuk menggambarkan unit dasar kehidupan. Penemuan Hooke menjadi titik awal bagi perkembangan teori sel di masa mendatang.
2. Penemuan Sel oleh Antonie van Leeuwenhoek (1677)
Antonie van Leeuwenhoek, seorang ilmuwan asal Belanda, berhasil menemukan organisme bersel satu seperti protozoa dan bakteri yang saat itu ia sebut sebagai "animalcules”.Antonie van Leeuwenhoek merumuskan tiga gagasan penting tentang sel, yaitu semua makhluk hidup tersusun atas sel, sel berasal dari sel sebelumnya, dan sel merupakan unit dasar kehidupan.
3. Penemuan Inti Sel oleh Robert Brown (1830-an)
Robert Brown merupakan ilmuwan asal Skotlandia yang terkenal karena menemukan dan mendeskripsikan inti sel (nukleus) pada tumbuhan. Pada 1830-an, ia mengamati bahwa di dalam sel terdapat struktur kecil yang bergerak secara terus-menerus.Temuan ini memperkuat teori bahwa sel memiliki sistem internal yang kompleks. Temuan Robert Brown ini juga mendukung gagasan bahwa sel berasal dari sel lain.
4. Penelitian Sel Otak oleh Johannes Purkinje (1837)
Johannes Purkinje, seorang fisiologis asal Ceko, memberikan kontribusi besar dalam ilmu sel dengan meneliti struktur sel otak. Pada tahun 1837, ia berhasil mendeskripsikan sel besar di otak kecil (cerebellum). Ia juga memperkenalkan istilah “protoplasma” untuk menyebut cairan yang terdapat di dalam sel.5. Teori Sel oleh Schwann dan Schleiden (1838)
Theodor Schwann dan Matthias Schleiden adalah dua ilmuwan Jerman yang berkolaborasi dalam penelitian tentang sel pada tumbuhan dan hewan. Pada tahun 1838, mereka menyatakan bahwa semua makhluk hidup terdiri dari satu atau lebih sel. Mereka juga mengidentifikasi perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan.6. Kontribusi Rudolf Virchow tentang Sel dan Penyakit (1855)
Rudolf Virchow memperluas pemahaman tentang sel dengan meneliti hubungannya dengan penyakit, terutama kanker dan leukimia. Ia menemukan bahwa kerusakan sel merupakan akar dari berbagai penyakit. Ia juga menjelaskan konsep metastasis, yaitu penyebaran sel kanker dari satu bagian tubuh ke bagian lainnya.
Struktur Sel dan Fungsinya
Dalam materi sel kelas 11, siswa akan mempelajari struktur dan bagian-bagian yang ada di dalam sel, termasuk fungsi setiap organelnya. Meski memiliki ukuran yang sangat kecil, sel memiliki sistem yang sangat kompleks.Sel memiliki organ-organ kecil yang disebut dengan organel. Setiap organel memiliki struktur yang spesifik dan memiliki fungsinya masing-masing untuk mendukung kehidupan. Berikut organel sel beserta fungsinya:
- Dinding Sel: Memberikan perlindungan dan bentuk tetap pada sel.
- Inti Sel/Nukleus: Mengontrol semua aktivitas sel dan menyimpan informasi genetik.
- Membran Plasma: Mengatur lalu lintas zat keluar masuk sel dan memungkinkan komunikasi antar sel.
- Kloroplas: Tempat berlangsungnya fotosintesis.
- Kompleks Golgi: Berperan dalam sintesis karbohidrat.
- Lisosom: Bertugas mengurai struktur sel yang sudah rusak atau tidak dibutuhkan.
- Membran Inti: Mengatur pergerakan zat antara inti sel dan sitoplasma.
- Mitokondria: Menghasilkan energi melalui proses respirasi sel.
- Nukleolus: Bertanggung jawab dalam sintesis ribosom.
- Plastida: Menyimpan cadangan makanan dan pigmen.
- Retikulum Endoplasma: Berperan dalam sintesis lipid
- Ribosom: Tempat utama sintesis protein dalam sel.
- Sentriol: Mensintesis mikrotubul yang penting dalam proses pembelahan sel.
- Silia dan Flagela: Berfungsi sebagai alat gerak sel.
- Sitoskeleton: Menjaga bentuk dan mendukung struktur sel.
- Vakuola: Menyimpan air dan zat sisa metabolisme.
- Vesikel: Mengangkut dan menyimpan produk yang akan dibuang oleh sel.
Pengamatan Struktur Sel
Untuk memahami struktur dan komposisi molekul dalam sel, diperlukan berbagai metode ilmiah. Cabang biologi yang mempelajari struktur dan fungsi sel disebut sitologi.Para peneliti menggunakan sejumlah pendekatan dalam sitologi, seperti metode mikroskopi, biakan sel, fraksinasi sel, teknik DNA rekombinan, serta pelacakan molekuler dengan radio-isotop dan antibodi.
Salah satu metode yang umum digunakan untuk mengamati sel adalah metode mikroskopi atau menggunakan mikroskop. Mikroskop cahaya memungkinkan kita mengamati struktur dasar sel seperti membran plasma, sitoplasma, dan inti sel yang merupakan tiga komponen utama sel.
Dalam penelitian lanjutan, peneliti biasanya menggunakan mikroskop elektron, seperti TEM (Transmission Electron Microscope) dan SEM (Scanning Electron Microscope).
Ada pula Scanning Probe Microscope (SPM) yang mampu memberikan visualisasi gambar dengan resolusi sangat tinggi, bahkan hingga 100 juta kali perbesaran. Teknologi ini sangat membantu dalam mengungkap detail struktur sel yang tak terlihat dengan mikroskop biasa.

Pergerakan Zat Melalui Membran Sel
Materi sel kelas 11 berikutnya adalah tentang mekanisme transpor zat melalui membran sel. Pergerakan zat ini terbagi menjadi dua, yakni transpor pasif dan aktif.1. Transpor Pasif
Perpindahan zat tidak memerlukan energi karena adanya perbedaan konsentrasi. Transpor pasif bisa melalui tiga peristiwa berikut:- Difusi Sederhana: Perpindahan larutan berkonsentrasi tinggi ke rendah, baik dengan maupun tanpa melalui selaput membran.
- Osmosis: Perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui membran semi-permeabel sehingga menghasilkan larutan berkonsentrasi seimbang.
- Difusi Terfasilitasi: Pergerakan zat yang dibantu atau difasilitasi oleh suatu protein sehingga zat mampu melewati membran sel.
2. Transpor Aktif
Transpor melalui membran semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi sehingga memerlukan energi (ATP). Transpor aktif bergerak dari larutan dengan konsentrasi rendah ke tinggi.Demikian rangkuman materi sel kelas 11 Kurikulum Merdeka. Semoga ringkasan ini membantu dalam memahami konsep dasar tentang sel pada tubuh makhluk hidup. Dengan menguasai materi ini, siswa akan lebih siap untuk mempelajari proses-proses biologis yang lebih kompleks pada tingkat seluler di bab-bab berikutnya.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani
Masuk tirto.id






































