tirto.id - Dasar kehidupan dari dari beragam jenis bakteri, tumbuhan, hewan, hingga manusia adalah sel.
Dalam buku modul tema 6 "Kecil tapi Sungguh Mengagumkan" dari Kemdikbud disebutkan, sel tersebar di berbagai bagian tubuh makhluk hidup. Sel menjadi tempat untuk mengatur fungsi kehidupan secara autonom selama kebutuhan hidupnya dipenuhi.
Dalam arti biologi, sel adalah unit organisasi terkecil sebagai dasar kehidupan. Ada triliyunan sel dalam tubuh manusia yang mereka saling bekerja sesuai tugasnya masing-masing tanpa ada pengendali tunggal.
Ilmu yang mempelajari sel dari sisi pengertian dan organel yang ada di dalam sel beserta fungsinya disebut dengan biologi sel.
Konsep Biologi Sel
Setiap organisme memiliki sel. Jika organisme tersebut tubuhnya hanya memiliki satu sel saja, maka dia dinamakan organisme uniseluler.
Sementara jika organisme mempunyai banyak sel - seperti manusia, hewan, dan tumbuhan, maka disebut organisme multiseluler.
Sel ditemukan kali pertama pada tahun 1665 oleh Robert Hooke. Saat itu diperoleh gambaran sel gabus yang tampak seperti bilik karena pengamatannya pada benda mati. Namun Hooke kemudian mendapati perbedaan antara sel gabus sebagai benda mati, dengan sel yang hidup.
Sel hidup memiliki cairan kental yang dikenal sebagai protoplasma. Sementara pada tahun 1950-an, komponen sel makin bisa dirinci dengan mengunakan mikroskop elektron (Electron Mycroscope). Hasilnya, sel ternyata memiliki rongga dan kantong yang memiliki isi.
Ilmu biologi sel makin berkembang dengan penggunaan Scanning Electron Mycroscope (SEM). Dengan alat ini, topografi sel menjadi tampak jelas. Dari tahapan penelitian itu didapati bahwa sel merupakan sebuah wadah yang di dalamnya terdapataktivitas biosintesis dari ribuan molekul dan sangat dibutuhkan kehidupan organisme yang memiliki sel itu.
Mengutip Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medi di laman Kemenkes, sel memiliki beragam bentuk dan ukuran. Bentuk dan ukuran berbeda-beda sesua tempat dan fungsi dari jaringan yang disusunnya.
Berdasarkan jumlah, sel organisme dikelompokkan menjadi oraganisme uniseluler dan organisme multiseluler.
Berdasarkan struktur ultra selnya, maka dijumpai organisme eukarot dan organisme prokaryot. Bila dikombinasikan, maka terdapat organisme eukaryot multiseluler contohnya adalah manusia dan organisme eukaryot uniseluler contohnya adalah yeast. Organisme prokaryot hanya dijumpai yang uniseluler contohnya adalah bakteri, demikian sebagaimana dikutip Kemenkes.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani