tirto.id - Materi genetika merupakan salah satu bab yang dipelajari dalam mata pelajaran Biologi Kelas 12. Siswa bisa mempelajari bab ini dengan membaca buku modul atau rangkuman materi.
Secara umum, tujuan pembelajaran materi genetika adalah meningkatkan pemahaman siswa tentang gen, DNA, dan kromosom. Siswa juga diharapkan dapat mendeskripsikan perbedaan serta hubungan antara gen, DNA, dan kromosom, dalam proses penurunan sifat.
Lantas, bab tentang genetika membahas tentang apa saja? Rangkuman materi substansi genetika kelas 12 akan membahas tentang pengertian, fungsi, sifat, jenis, perbedaan DNA dan RNA, serta faktor-faktor yang memengaruhi pewarisan sifat.
Simak rangkuman materi genetika kelas 12 di bawah ini.
Pengertian Genetika menurut para Ahli
Dalam penelitian disertasinya berjudul Kajian Miskonsepsi Genetika dan Perbaikannya Melalui Perubahan Struktur Didaktik Bahan Ajar Genetika Berpendekatan Konsep di Perguruan Tinggi (2012), Elya Nusantari menjelaskan, pengertian genetika yang dijelaskan dalam buku teks SMA di Indonesia cenderung mencakup aspek pewarisan sifat (hereditas) serta hukum-hukum genetika dan hereditas.
Definisi genetika tersebut pada dasarnya masih terkait erat dengan sejarah perkembangan genetika, terutama dari era J.G. Mendel yang membahas pewarisan sifat. Berikut pengertian genetika menurut para ahli:
1. Stansfield
Elya Nusantari dalam buku Genetika Belajar Genetika dengan Mudah & Komprehensif (2015) menyebut definisi semacam itu selaras dengan pendapat Stansfield (1983). Menurutnya, genetika merupakan cabang biologi yang terkait dengan pewarisan sifat dan variasi.2. Klug dan Cummings
Hal serupa diungkapkan oleh Klug dan Cummings (2000) yang menjelaskan genetika sebagai cabang biologi yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan ekspresi sifat turun temurun.Akan tetapi, pengertian genetika saat ini telah berkembang seiring perkembangan genetika molekuler. Genetika kini diartikan sebagai ilmu yang menganalisis unit keturunan dan perubahan pengaturan fungsi fisiologis yang membentuk karakter organisme.
3. Brown
Brown (1989), sebagaimana ditulis dalam buku Elya Nusantari, menjelaskan bahwa genetika adalah cabang biologi yang mengacu pada studi tentang gen.4. Russel
Russel (1992) menyatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat yang mencakup struktur dan fungsi gen serta cara pewarisan gen dari satu generasi ke generasi berikutnya.5. Corebima
Menurut Corebima dalam buku Pendekatan Baru Genetika dari Pendekatan Sejarah ke Pendekatan Konsep (2010), pendekatan genetika mencakup berbagai aspek, melibatkan struktur, reproduksi, dan fungsi materi genetik. Ia juga menjelaskan bahwa genetika membahas tentang materi genetik seperti gen, kromosom, DNA, RNA, plasmid, episom, dan elemen transposable.Selain itu, pengertian genetika juga melibatkan reproduksi materi genetik, termasuk replikasi DNA, transkripsi, dan translasi. Aspek-aspek lainnya mencakup kerja materi genetik, perubahan materi genetik, genetika dalam populasi, dan perekayasaan materi genetik.
Fungsi Gen
Gen tergolong sebagai materi hereditas. Gen memiliki beberapa fungsi, yakni:
- Sebagai zarah tersendiri yang ada pada kromosom.
- Menyampaikan informasi genetik dari induk kepada keturunannya.
- Materi genetik berperan dalam proses metabolisme dan perkembangan.
Sifat Gen
Berdasarkan Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas 12 (2020), gen memiliki beberapa sifat yang khas, meliputi:
- Setiap Gen memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda.
- Pada waktu pembelahan mitosis dan meiosis, gen dapat melakukan duplikasi.
- Gen ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogen.
- Fungsinya utamanya sebagai zarah yang terdapat dalam kromosom.
Jenis-Jenis DNA
Setiap jenis DNA memiliki karakteristik tersendiri dan berpotensi memainkan peran yang berbeda dalam fungsi seluler dan regulasi genetik. Dikutip dari artikel Ross Hardison berjudul “B-Form, A-Form, dan Z-Form of DNA” dalam situs Biology LibreTexts, berikut penjelasan mengenai jenis-jenis DNA.
1. A-DNA
A-DNA merupakan tipe DNA pertama yang berbentuk heliks kanan, mirip dengan bentuk B-DNA. Saat DNA mengalami dehidrasi, ia akan mengambil bentuk A yang melindungi DNA selama kondisi ekstrem seperti kekeringan. Pengikatan protein juga dapat menghilangkan pelarut dari DNA, dan DNA kemudian mengambil bentuk A ini.2. B-DNA
B-DNA adalah tipe DNA yang paling umum dan sering terjadi pada kondisi fisiologis normal. DNA jenis ini memiliki konformasi heliks kanan yang stabil, dan mayoritas DNA pada keadaan fisiologis normal mengikuti bentuk B ini. Dalam struktur ini, ikatan hidrogen membentuk pasangan antara adenin (A) dengan timin (T) dan guanin (G) dengan sitosin (C).3. Z-DNA
Z-DNA merupakan tipe DNA ketiga, adalah bentuk heliks kiri di mana rangka ganda melingkar ke kiri dalam pola zig-zag. Z-DNA ditemukan di bagian depan situs awal gen, menunjukkan peran potensialnya dalam regulasi genetik. Z-DNA dengan strukturnya yang unik memberikan dasar bagi keyakinan bahwa DNA jenis ini berperan dalam regulasi gen.Perbedaan Gen DNA dan RNA
Elya Nusantari dalam buku Genetika Belajar Genetika dengan Mudah & Komprehensif (2015) menjelaskan, meskipun DNA dan RNA memiliki banyak persamaan, keduanya tidak lepas dari beberapa perbedaan. Perbedaan gen DNA dan RNA menurutnya melibatkan beberapa aspek berikut.
1. Struktur molekul
Sebagian besar molekul DNA memiliki struktur heliks ganda. Artinya, dua untai melilit satu sama lain. Sebaliknya, molekul RNA memiliki struktur rantai tunggal yang terlipat, menyerupai bentuk rantai ganda. Dalam hal ini terdapat pengecualian. Misalnya, beberapa virus tanaman ada yang memiliki RNA berbentuk pita ganda tanpa terpilin menjadi spiral.2. Susunan kimia
Gula penyusun DNA adalah deoksiribosa. Sementara itu, basa pirimidin yang terdapat di dalamnya adalah timin. Adapun, gula penyusun RNA adalah ribosa, dengan basa pirimidin yang terdapat di dalamnya berupa urasil, bukan timin.3. Komposisi basa
DNA memiliki komposisi basa adenin (A) berpasangan dengan timin (T), dan guanin (G) berpasangan dengan sitosin (C). Di sisi lain, meskipun RNA mengandung adenin, guanin, dan sitosin, tidak ada timin di dalamnya. Timin, sebagai pasangan basa dari adenin, digantikan oleh urasil (U).4. Kuantitas pasangan basa
Jumlah adenin dalam molekul DNA selalu sebanding dengan jumlah timin. Sementara itu, jumlah guanin selalu sebanding dengan jumlah sitosin. Sebaliknya, dalam RNA tidak ada keharusan bahwa jumlah adenin harus sama dengan jumlah urasil, atau jumlah guanin harus sama dengan jumlah sitosin.Faktor yang Mempengaruhi Pewarisan Sifat
Dirangkum dari modul belajar calon guru (PPPK) bertajuk “Pembelajaran 4: Genetika dan Pewarisan Sifat” yang ditulis oleh Any Suhaeny, berikut faktor yang memengaruhi pewarisan sifat.
1. Genetik
Pewarisan sifat dipengaruhi oleh informasi genetik yang terdapat dalam kromosom. Gen, sebagai unit dasar hereditas, membawa informasi tentang berbagai sifat individu yang diturunkan dari generasi ke generasi.2. Lingkungan
Kondisi lingkungan juga memiliki peran signifikan dalam pewarisan sifat. Lingkungan yang mendukung dapat mempengaruhi proses persilangan dan mengatur ekspresi gen pada individu.3. Kromosom
Sebagai komponen utama pewarisan sifat, kromosom mengandung gen-gen yang membawa informasi genetik yang diturunkan kepada keturunan. Pada dasarnya, kromosom adalah penentu utama dalam pewarisan sifat.4. DNA
DNA, materi genetik yang terdiri dari gen-gen, juga memiliki peran krusial dalam pewarisan sifat. Struktur dan urutan DNA membawa informasi genetik yang memengaruhi karakteristik dan sifat organisme.Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin