Menuju konten utama

Mengenal Sel Punca, Fungsi, Jenis, dan Manfaatnya

Artikel berikut ini akan menjelaskan tentang apa itu stem cell atau sel punca, fungsi, jenis, hingga manfaatnya. 

Mengenal Sel Punca, Fungsi, Jenis, dan Manfaatnya
Ilustrasi stem cells atau sel punca. foto/istockphoto

tirto.id - Sel punca alias stem cell adalah sel khusus yang memiliki karakteristik unik yang tidak dimiliki oleh sel mana pun di dalam tubuh. Sel punca memiliki kemampuan untuk memperbaharui dirinya sendiri. Selain itu, sel punca juga dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel lain.

Proses sel punca menjadi sel lain itu disebut dengan diferensiasi. Sel punca dapat menjadi sel otot, sel darah, hingga sel otak. Maka itu, sel punca sangat berguna untuk pemeliharaan jaringan serta untuk perbaikan setelah cedera.

Cleveland Clinic menulis, sel punca ditemukan di hampir semua jaringan tubuh. Satu jenis sel punca membangun tubuh. Setelah membangun tubuh, jenis sel punca lainnya berfungsi sebagai tim kru pemeliharaan yang ditugaskan untuk struktur tertentu.

Manfaat Sel Punca

Menurut laman Tim Sel Punca (Stem Cell) FKMK Universitas Gadjah Mada (UGM), dalam dunia medis, sel punca dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti trauma tulang belakang, diabetes melitus tipe 1, penyakit Parkinson, sclerosis amiotrofik lateral, penyakit Alzheimer, penyakit jantung, stroke, luka bakar, kanker, dan osteoartitis.

Pendapat yang hampir sama mengenai manfaat sel punca juga dipaparkan oleh Direktur Medis Strand Medical Center, sekaligus anggota British Medical Association, the General Medical Council, Louis A. Cona, MD, dalam artikelnya yang dipublikasikan di laman klinik terapi sel punca, DVC Stem.

1. Regenerasi Jaringan

Sel punca memiliki kemampuan unik untuk menggantikan jaringan yang rusak. Kapasitas regenerasi ini memiliki potensi terapi yang luar biasa untuk cedera dan penyakit yang menyebabkan kerusakan atau kehilangan jaringan, seperti penyakit jantung, cedera tulang belakang, penyakit hati, hingga luka bakar.

2. Pengobatan Gangguan Darah

Pengobatan gangguan darah seperti leukemia dan limfoma dapat memanfaatkan kemampuan sel punca. Melalui transplantasi sumsum tulang, sel punca yang sehat menggantikan sel yang sakit pada pasien, yang sering kali mengarah pada penyembuhan atau peningkatan yang signifikan pada kesehatan pasien.

3. Pengobatan Penyakit Neurologis

Sel punca memberikan jalan baru untuk mengobati penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer atau Parkinson. Fungsi kognitif dan kemampuan motorik pasien dapat ditingkatkan dengan mengganti sel-sel saraf yang rusak.

4. Pengembangan Obat

Dunia medis sangat terbantu dengan sel punca karena memungkinkan para ilmuwan untuk menguji obat baru untuk keamanan dan efektivitasnya. Sebagai contoh, sel jantung yang berasal dari sel punca dapat digunakan untuk menguji obat potensial untuk penyakit jantung, sehingga mengurangi ketergantungan pada uji coba pada hewan dan meningkatkan efisiensi pengembangan obat.

5. Memahami Perkembangan Penyakit

Pemodelan penyakit dengan sel punca memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para peneliti tentang bagaimana penyakit berkembang, sehingga memberikan wawasan penting untuk mengembangkan strategi terapeutik baru.

6. Membalikkan Proses Penuaan

Penelitian awal menunjukkan bahwa sel punca dapat digunakan untuk membalikkan proses penuaan. Dengan mengganti sel-sel yang sudah tua atau rusak, sel punca dapat berkontribusi pada kehidupan yang lebih sehat dan awet muda. Penggunaan sel punca dalam bidang kosmetik cukup populer belakangan ini.

7. Gangguan Genetik

Sel punca dapat dimodifikasi secara genetik untuk memperbaiki cacat, sehingga berpotensi untuk mengobati kelainan genetik seperti fibrosis kistik atau distrofi otot.

8. Melawan Kanker

Terapi sel punca dapat meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap kanker, sehingga meningkatkan hasil pengobatan pasien.

9. Pengobatan Penyakit Autoimun

Dengan mengatur ulang sistem kekebalan tubuh, terapi sel punca telah menunjukkan harapan dalam mengobati penyakit autoimun seperti multiple sclerosis dan lupus.

10. Pengobatan Diabetes

Untuk diabetes tipe 1, di mana sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel penghasil insulin, sel punca memungkinkan untuk menciptakan sel-sel penghasil insulin baru, memperbaiki atau berpotensi menyembuhkan penyakit ini.

11. Sel Punca dalam Kesehatan Mata

Sel punca menjanjikan untuk mengobati penyakit yang menyebabkan kehilangan penglihatan, seperti degenerasi makula, dengan mengganti sel-sel yang rusak di retina.

12. Mengurangi Penolakan Transplantasi Organ

Ketika organ ditumbuhkan dari sel punca penerima, hal ini mengurangi risiko penolakan karena organ tersebut tidak asing bagi tubuh, sehingga meningkatkan tingkat keberhasilan transplantasi dan hasil akhir pasien.

Jenis-jenis Sel Punca

Dikutip Mayo Clinic, berdasarkan sumbernya, jenis sel punca dibagi menjadi empat, yaitu sel punca embrionik, sel punca dewasa, sel punca dewasa yang diubah agar memiliki sifat sel punca membrionik, dan sel punca perinatal. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Sel Punca Embrionik

Sel punca ini berasal dari embrio yang berusia 3 hingga 5 hari. Pada tahap ini, embrio disebut blastosis dan memiliki sekitar 150 sel. Ini adalah sel punca pluripoten (ploo-RIP-uh-tunt), yang berarti sel punca ini dapat membelah diri menjadi lebih banyak sel punca atau dapat menjadi jenis sel apa pun di dalam tubuh. Hal ini memungkinkan sel punca embrionik digunakan untuk meregenerasi atau memperbaiki jaringan dan organ yang sakit.

2. Sel Punca Dewasa

Sel punca ini ditemukan dalam jumlah kecil di sebagian besar jaringan orang dewasa, seperti sumsum tulang atau lemak. Dibandingkan dengan sel punca embrionik, sel punca dewasa memiliki kemampuan yang lebih terbatas untuk memunculkan berbagai sel tubuh.

3. Sel Punca Dewasa yang Diubah Agar Memiliki Sifat Sel Punca Embrionik

Para ilmuwan telah mengubah sel dewasa biasa menjadi sel punca dengan menggunakan pemrograman ulang genetik. Dengan mengubah gen pada sel dewasa, para peneliti dapat membuat sel tersebut bertindak serupa dengan sel punca embrionik. Sel-sel ini disebut sel punca pluripoten terinduksi (iPSC).

Teknik baru ini memungkinkan penggunaan sel yang telah diprogram ulang sebagai pengganti sel punca embrionik dan mencegah penolakan sistem kekebalan tubuh terhadap sel punca yang baru. Namun, para ilmuwan belum mengetahui apakah penggunaan sel dewasa yang telah diubah akan menyebabkan efek samping pada manusia.

Para peneliti telah mampu mengambil sel jaringan ikat biasa dan memprogram ulang sel tersebut untuk menjadi sel jantung yang fungsional. Dalam penelitian, hewan dengan gagal jantung yang disuntik dengan sel jantung baru memiliki fungsi jantung dan waktu bertahan hidup yang lebih baik.

4. Sel Punca Perinatal

Para peneliti telah menemukan sel punca dalam cairan ketuban serta darah tali pusat. Sel punca ini dapat berubah menjadi sel khusus.

Cairan ketuban mengisi kantung yang mengelilingi dan melindungi janin yang sedang berkembang di dalam rahim. Para peneliti telah mengidentifikasi sel punca dalam sampel cairan ketuban yang diambil dari wanita hamil untuk pengujian atau pengobatan prosedur yang disebut amniosentesis.

Baca juga artikel terkait STEM CELL atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno