Menuju konten utama

Penyakit Parkinson: Kenali Gejala dan Penyebabnya

Parkinson adalah  penyakit saraf yang memburuk secara bertahap dan memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengoordinasikan gerakan tubuh.

Penyakit Parkinson: Kenali Gejala dan Penyebabnya
Ilustrasi Penderita Penyakit Parkinson. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Parkinson adalah penyakit yang mengganggu sistem saraf progresif yang memengaruhi sistem gerak pada manusia.

Penyakit tersebut terjadi karena otak kekurangan zat dopamin. Dopamin penting untuk mengantarkan sinyal berupa impuls listrik di sepanjang jalur syaraf motorik yang bertujuan menggerakkan otot-otot pada tubuh.

Gejala parkinson akan muncul saat 60 hingga 80 persen sel otak penghasil dopamin berkurang fungsinya.

Gejala yang timbul dimulai dengan tremor yang hanya terasa di satu tangan. Tremor biasa terjadi, tetapi kelainan ini biasanya menyebabkan kekakuan atau dapat memperlambat gerakan jika sering terjadi.

Pada tahap awal penyakit parkinson ini, akan membuat wajah Anda terlihat sedikit tanpa ekspresi, lengan mulai tidak berayun saat Anda berjalan, membuat omongan Anda tidak jelas ketika berbicara menggunakan microphone. Gejala-gejala itu akan semakin memburuk seiring bertambahnya waktu.

Meskipun hingga saat ini penyakit parkinson belum dapat diobati, penggunaa obat-obatan secara signifikan malah dapat meningkatkan gejala yang Anda alami.

Terkadang, dokter lebih menyarankan operasi untuk memperbaiki saraf-saraf tertentu yang berada di otak untuk mengurangi gejala.

Tanda dan gejala penyakit parkinson sendiri dapat berbeda antara penderita satu dan lainnya.

Gejala biasanya terjadi ke salah satu organ tubuh dan saat menjadi makin buruk, gejalanya kan merambat ke sisi tubuh yang lainnya.

Melansir dari Medicalnewstoday, tanda dan gejala parkinson dapat meliputi:

Tremor (Getaran)

Tremor atau getaran biasanya dimulai dari jari tangan. Anda akan merasakan getaran naik turun di bagian ibu jari atau jari telunjuk Anda yang dikenal dengan termor pil-bergulir.

Lalu, tangan akan mulai bergetar ketika Anda mengistirahatkannya. Seiring berjalannya waktu, Anda akan merasakan perlambatan pergerekan pada tangan Anda, sehingga dapat membuat pekerjaan yang biasanya mudah Anda lakukan, akan menjadi lebih sulit dilakukan.

Semakin lama efeknya semakin bertambah ke kaki dan Anda akan merasakan bahwa langkah Anda tidak selebar biasanya.

Otot-otot kaku

Kekakuan yang terjadi bisa menyerang bagian manapun dari tubuh Anda, dan akan terasa sakit sehingga membuat rentang gerak tubuh Anda menjadi terbatas.

Hilangnya refleks

Dengan berkurangnya refleks Anda, akan membuat penurunan kemampuan untuk melakukan gerakan bawah alam sadar seperti mengedipkan mata, tersenyum, atau mengayunkan tangan ketika berjalan.

Postur dan keseimbangan terganggu

Postur tubuh Anda akan membungkuk, dan bahkan Anda bisa mengalami menurunnya keseimbangan Anda saat Anda berdiri atau berjalan.

Bicara Anda tidak jelas

Penyakit parkinson bisa membuat Anda bicara semakin pelan, cepat, atau merasa ragu saat akan berbicara.

Perubahan menulis

Penyakit parkinson ini juga bisa mebuat Anda jadi sulit dalam menulis, atau yang biasanya tulisan Anda besar menjadi kecil-kecil.

Ahli saraf dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Dr Frandy Susatia SpS mengatakan penyakit parkinson akan sulit diobati pada stadium lanjut.

"Ada lima stadium perjalanan penyakit parkinson ini. Untuk stadium pertama dan kedua masih bisa dengan penggunaan obat, kemudian stadium ketiga dan keempat dengan operasi, sedangkan stadium kelima semakin sulit diobati," ujar Frandy seperti dilansir Antara.

Pada stadium pertama merupakan stadium paling ringan, yakni penderita mulai kesulitan baraktivitas karena adanya gemetar yang berirama dan tak terkendali.

Gejala lain adalah postur tubuh memburuk, hilangnya keseimbangan, dan ekspresi wajah abnormal.

Stadium kedua yakni gejala mulai menyebar ke anggota tubuh lainnya yang berpasangan, seperti gemetar pada kedua kaki dan kedua sisi tubuh. Penderita biasnaya kesulitan berjalan dan menjaga keseimbangan, serta makin sulit melakukan kegiatan sehari-hari degan normal.

Untuk stadium ketiga, penderita sudah tidak mampu berjalan lurus dan berdiri, serta pergerakan tubuh yang melambat. Sedangkan stadium keempat, penderita mengalami kekakuan. Pada tahap ini, penderita tidak mampu mengerjakan aktivitas harian dan tidak dapat mengurus diri sendiri misalnya menulis, mengancingkan baju, dan berdandan.

"Penderita parkinson stadium tiga dan empat sebaiknya melakukan operasi," terang dia.

Infografik SC Parkinson

Infografik SC Parkinson. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait PARKINSON atau tulisan lainnya dari Irsandy Dwi

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Irsandy Dwi
Editor: Yandri Daniel Damaledo