Menuju konten utama

Peran Tanah dan Organisme Tanah Bagi Keberlangsungan Kehidupan

Berikut ini peran tanah dan organisme tanah bagi keberlangsungan kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.

Peran Tanah dan Organisme Tanah Bagi Keberlangsungan Kehidupan
Ilustrasi Tanah. foto/Istockphoto

tirto.id - Peran tanah bagi keberlangsungan kehidupan amat penting. Fungsi tanah yang paling utama bagi kehidupan adalah sebagai tempat hidup dan penyedia berbagai keperluan makhluk hidup.

Di dalam tanah, juga terdapat berbagai organisme yang dapat menunjang kehidupan. Organisme-organisme dalam tanah itu, seperti cacing, semut, bakteri, dan lain sebagainya.

Tanah merupakan unsur penting yang menunjang kehidupan makhluk hidup di berbagai ekosistem. Jika ada tanah, ekosistem yang dapat dihuni manusia, hewan, dan tumbuhan bisa terbentuk.

Dalam definisi lebih luas dan menyeluruh, tanah termasuk lapisan di permukaan bumi yang secara fisik, kimia, dan biologi secara integral dapat menunjang kehidupan makhluk hidup.

Namun, tanah merupakan benda alam yang dinamis sehingga tidak selalu berperan mendukung kehidupan. Organisme dalam tanah berguna memastikan adanya peran tersebut.

Peran Tanah Bagi Keberlangsungan Kehidupan

Tanah memiliki peran besar di lingkungan hidup. Dilansir dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, manfaat utama tanah bagi makhluk hidup adalah sebagai penyedia keperluan hidup.

Tanah juga menjadi tempat hidup bagi hewan dan banyak organisme lainnya yang berkembang di bawahnya. Di atas permukaan tanah, ada makhluk hidup yang bergantung padanya.

Lingkungan hidup merupakan ruang yang ditempati makhluk hidup bersama dengan benda hidup dan benda mati (abiotik) di dalamnya.

Dikutip dari Modul IPA IX terbitan Kemdikbudristek (2020), setidaknya ada 3 contoh peran tanah yang utama bagi keberlangsungan kehidupan, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Tanah sebagai Tempat Hidup Hewan dan Organisme Lain

Salah satu fungsi tanah adalah tempat hidup beberapa jenis hewan, seperti semut, cacing dan lainnya. Hewan-hewan itu hidup di dalam tanah.

Selain itu, ada banyak organisme lain yang hidup di dalam tanah, seperti berbagai jenis bakteri. Masih ada banyak jenis makhluk hidup lain yang hidup di dalam tanah.

2. Tanah sebagai Penunjang Keperluan Makhluk Hidup

Tanah berperan sebagai penunjang keperluan banyak jenis makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, hingga manusia. Salah satu fungsi utama tanah adalah penyedia sumber pangan bagi tumbuhan. Tumbuhan memerluka beragam nutrisi dari tanah untuk berkembang.

Selain itu, dengan tumbuhnya berbagai jenis tanaman, akan tersedia pangan bagi hewan dan manusia. Sebagai contoh, padi yang bisa diolah menjadi nasi merupakan salah satu jenis makanan pokok bagi manusia.

Untuk manusia, peran tanah sebagai penunjang kehidupan lebih kompleks lagi. Selama ini, untuk membangun rumah dan gedung, manusia memerlukan bahan material dari tanah.

Tanah juga menjadi sumber mineral dan barang tambang yang dibutuhkan untuk mendukung keberlangsungan hidup manusia. Misalnya, minyak bumi, tembaga, besi, dan lain-lain.

3. Tanah sebagai Penyedia dan Penyaring Air

Sumber air yang paling utama untuk menunjang kehidupan makhluk hidup ada di dalam tanah selain ada juga yang berasal dari permukaan, seperti hujan, danau, sungai, dan laut.

Pemanfaatan sumber air dari dalam tanah biasanya dilakukan oleh manusia. Caranya adalah dengan menggali sumur atau mengebor. Bagi manusia, air tidak hanya untuk minum, tetapi juga menunjang aktivitas mandi, cuci, dan lain sebagainya.

Tumbuhan juga menggunakan air dari dalam tanah dengan menyerapnya melalui akar. Air di tanah bisa menentukan keberlangsungan hidup tumbuhan.

Air di dalam tanah semula berasal dari permukaan. Lapisan tanah kemudian menyerap air dan juga menyaringnya sehingga bersih dari campuran polutan (materi polusi).

Tanah dapat menyaring air sehingga terbebas dari kandungan zat-zat berbahaya. Di dalam tanah, juga ada mikroorganisme yang berfungsi menguraikan senyawa kompleks dan bahaya.

Peran Organisme Tanah Bagi Keberlangsungan Kehidupan

Bagian dalam tanah menjadi tempat hidup miliaran jenis organisme. Selain makhluk hidup yang bisa terlihat oleh mata (seperti cacing dan semut), masih ada banyak organisme di dalam tanah lainnya.

Organisme tanah biasanya menempati lapisan sekitar 10 cm di bawah permukaan. Keberadaannya memicu proses biologi dalam tanah yang bisa memengaruhi kesuburan hingga tekstur tanah.

Organisme tanah dapat dibedakan berdasarkan ukuran tubuhnya yakni: Mikrofauna (20-200 μ); Mesofauna (200 μ - 1 cm); dan Makrofauna (≥ 1 cm).

Contoh organisme tanah jenis Mikrofauna ialah Protozoa, Acarina, Nematoda, Rotifera. Kemudian, contoh organisme tanah jenis Mesofauna, yakni Collembola, Nematoda, Rotifera, Araneida, Larva serangga, serta isopoda. Terakhir, contoh organisme tanah jenis Makrofauna ialah Megascolesidae, Mollusca, Insecta, dan Vertebrata kecil.

Setidaknya ada 5 peran organisme tanah bagi keberlangsungan kehidupan makhluk hidup, yakni sebagai berikut:

a. Dekomposer

Organisme tanah bisa melakukan dekomposisi, atau menguraikan bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, menguraikan daun, ranting, hingga jasad hewan. Organisme tanah juga dapat membantu pelapukan batuan.

Hasil proses dekomposisi itu membuat tanah memiliki unsur hara dan nutrisi yang dapat berguna menunjang kehidupan tumbuhan.

b. Pereaksi Kimia dalam Tanah

Bakteri di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Sebagai contohnya ialah bakteri Nitrobacter yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup. Materi itu diuraikan menjadi senyawa nitrat yang dibutuhkan tumbuhan.

Di dalam tanah, bisa juga ada mikoriza, jamur yang bersimbiosis dengan tumbuhan dan berguna meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap unsur hara.

c. Pengurai Polutan dalam Tanah

Organisme tanah bisa menjadi agen biologis yang membersihkan polutan. Salah satu yang dapat dilakukan oleh organisme tanah itu adalah menguraikan bahan kimia, herbisida. Dengan begitu, herbisida sebagai unsur kimia beracun bisa dibersihkan dari tanah.

d. Pencegah Penyakit Tanah

Saat tanah punya senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi, berbagai penyakit bisa dicegah agar tidak masuk ke dalam tanah. Situasi ini terjadi saat tanah berada di kondisi normal.

Sepanjang aktivitas pertanian, perkebunan, dan tambang tidak berlebihan memakai bahan kimia (seperti pestisida dan merkuri), kondisi tanah yang normal dapat terjaga. Sebab, organisme dalam tanah bisa melakukan pengendalian biologis untuk menguraikan sejumlah jenis zat kimia beracun.

Namun, mekanisme biologis bisa sirna jika penggunaan zat kimia dilakukan berlebih, atau malah membasmi organisme tanah yang berguna.

e. Memengaruhi Tekstur Tanah

Ada beberapa golongan tanah berdasarkan teksturnya. Jenis tanah biasa dipengaruhi oleh jumlah unsur penyusunnya, seperti batuan, pasir, tanah liat, dan debu.

Organisme tanah dan aktivitas biologisnya bisa membuat tekstur unsur-unsur penyusun itu menjadi gembur, lembek, liat, kering, ataupun keras. Semakin tinggi aktivitas biologis di dalam tanah, teksturnya pun bisa bertambah gembur dan cocok untuk beberapa tanaman.

Maka itu, keberadaan organisme tanah di lahan pertanian hingga hutan amat dibutuhkan, karena ia bisa menunjang kehidupan banyak jenis tumbuhan yang dibutuhkan oleh manusia dan hewan.

Baca juga artikel terkait MAKHLUK HIDUP atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Addi M Idhom