tirto.id - Debat calon presiden (capres) ke-5 berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2/2024). Debat capres kelima ini sekaligus debat terakhir yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) jelang pemungutan suara Pemilu 14 Februari 2024.
Calon pemilih dapat menyimak rangkuman debat capres ke-5 lengkap setiap segmen sebagai bahan pertimbangan memilih capres dan cawapres.
Debat pilpres kelima mempertemukan ketiga capres yang maju di Pemilu 2024, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Ketiga cawapres, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD, turut hadir sebagai pendamping.
Debat capres kelima membahas tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Acara debat dipandu dua orang moderator, yaitu Andromeda Mercury dan Dwi Anggia. Keduanya merupakan pembawa berita perwakilan televisi yang menyiarkan siaran langsung debat, yaitu TvOne.
Debat edisi 4 Februari 2024 ini juga melibatkan 12 panelis dari kalangan akademisi, psikolog, hingga aktivis. Seluruh panelis bertugas dalam menyusun pertanyaan yang dibahas oleh ketiga capres dalam debat.
Siaran ulang debat capres 2024 terakhir bisa disaksikan melalui Youtube KPU RI dan Youtube stasiun TV TvOne, ANTV, NET TV, dan TVRI.
Rangkuman Debat Capres 2024 Ke-5 Setiap Segmen
Debat pamungkas capres 2024 ke-5 berlangsung dalam enam segmen mulai pukul 19.00 WIB. Segmen pertama membahas soal visi misi dan program kerja ketiga capres.
Segmen kedua dan ketiga adalah segmen bagi para capres untuk memperdalam visi misi dan program kerja masing-masing. Selama dua segmen ini ketiga capres menjawab pertanyaan acak yang disusun oleh panelis sesuai tema debat.
Segmen keempat dan kelima adalah sesi tanya jawab antar capres. Terakhir, pada segmen keenam para capres menyampaikan pernyataan penutup dan kesimpulan hasil debat.
Berikut ini rangkuman debat capres 2024 ke-5:
1. Rangkuman Segmen 1: Anies dan Ganjar Kritik Pemerintah Soal Etik
Segmen pertama adalah segmen ketika capres saling menyampaikan program kerja yang diusung jika terpilih di Pemilu 2024. Pada segmen ini, Anies dan Ganjar kompak mengkritik pemerintah soal etik.
Penyampaian program kerja di acara debat final capres cawapres dimulai dari Prabowo Subianto. Program kerja Prabowo bertajuk "Strategi Transformasi Bangsa" yang fokus dalam meningkatkan kemakmuran dan memperbaiki kualitas hidup rakyat.
Program tersebut termasuk program perbaikan gizi gratis bagi ibu hamil, balita, dan anak sekolah. Ada juga program pembangunan rumah sakit dan puskesmas modern.
Prabowo juga ingin menambah jumlah kedokteran dan memberi beasiswa sains dan teknologi bagi pelajar dalam negeri. Terakhir, ia menegaskan ingin melanjutkan pemerintah di berbagai sektor.
Program kerja selanjutnya disampaikan oleh Ganjar Pranowo. Program kerja Ganjar berfokus dalam meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan.
Ia berkomitmen untuk memunculkan pemerataan akses kesehatan di wilayah terisolir. Ganjar juga ingin meningkatkan akses pendidikan yang baik lebih inklusi, khususnya bagi wanita dan penyandang disabilitas.
Ganjar ingin mengulas kembali Undang-undang (UU) Ciptaker dan digitalisasi infrastruktur termasuk internet cepat. Terakhir, Ganjar mengkritik adanya konflik kepentingan yang terjadi di pemerintahan serta memuji sikap Mahfud MD untuk mundur dari kabinet.
Sementara itu, program kerja Anies Baswedan berfokus pada perubahan. Ia menyebut bahwa ketimpangan adalah masalah utama di Indonesia.
Menurut Anies, penting untuk mengatasi ketidaksetaraan di berbagai sektor, termasuk kesehatan, ketenagakerjaan, dan kebudayaan. Ia menyebut akan memastikan akses kesehatan bisa diterima semua kalangan secara cepat dan berkeadilan.
Sama seperti Ganjar, Anies juga mengkritik soal etik pemerintah saat ini, khususnya terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) yang tidak sesuai birkokrasi. Menurutnya penyaluran bansos di pemerintahan saat ini cenderung dipolitisasi sehingga melanggar etik.
"Bansos untuk kepentingan yang memberi tapi untuk kepentingan yang diberi," katanya yang disambut oleh tepuk tangan penonton.
2. Rangkuman Segmen 2: Gagasan Soal Pembangunan Manufaktur Teknologi
Pada segmen 2 para capres membahas soal peningkatan anggaran kesehatan, teknologi informasi, dan kebebasan berbudaya.
Pada segmen 2 debat capares cawapres hari ini ketiga capres sering mendukung gagasan satu sama lain. Mereka sepakat bahwa kualitas kesehatan perlu ditingkatkan lewat penambahan anggaran, tenaga kesehatan, dan fasilitas kesehatan di wilayah terisolir.
Begitu juga saat membahas soal perlindungan komersialisasi pelaku budaya dan seni. Ketiga capres sepakat bahwa pelaku budaya dan seni wajib dilindungi dengan kehadiran negara dalam membuat birokrasi dan kebebasan berekspresi.
Ganjar Pranowo sempat mengkritik kasus intimidasi Butet Kertaredjasa beberapa waktu lalu yang dilarang bahas politik di pertunjukannya. Menurutnya, intervensi tersebut tidak seharusnya dilakukan karena negara seharusnya bisa memastikan kebebasan.
Namun, ketika membahas soal pembangunan manufaktur produk teknologi dalam negeri, ketiga cawapres punya solusi yang berbeda. Anies Baswedan berfokus pada peningkatan investasi di sektor padat karya dan keringanan birokrasi pembangunan manufaktur.
Ia juga ingin meningkatkan perlindungan intelektual industri manufaktur serta melibatkan pelaku industri swasta maupun BUMN.
Ganjar Pranowo cenderung berfokus mendukung perusahaan manufaktur teknologi Indonesia yang sudah ada saat ini. Ia juga mengusulkan untuk menggandeng perusahaan teknologi luar negeri untuk membuka pabrik di Indonesia.
Sementara itu, Prabowo Subianto mengambil langkah ambisius lewat pembangunan pabrik manufaktur yang dinilai lebih menguntungkan. Ia juga berkomitmen untuk mendidik siswa Indonesia untuk belajar di bidang saintek dan memberi beasiswa.
3. Rangkuman Segmen 3: Capres Sepakat Meningkatkan Kesejahteraan Guru dan Dosen
Segmen 3 debat capres 2024 terakhir lagi-lagi diwarnai dengan kesepahaman antar ketiga capres. Pada segmen ini ketiga capres membahas soal kesejahteraan guru dan dosen, ketersediaan data disabilitas, dan perlindungan atas pekerja migran.
Ketiga capres sepakat bahwa negara wajib menjamin kesejahteraan guru dan dosen. Anies Baswedan menyebut agar negara "jangan pelit-pelit" kepada guru dan dosen. Ia menegaskan bahwa biaya untuk pendidikan seharusnya dipandang sebagai investasi, bukan sebagai beban biaya.
Begitu pula dengan Prabowo Subianto menyoroti bahwa penting untuk melindungi kesejahteraan guru. Ia juga mengkritik soal kebocoran alokasi dana pendidikan dan berkomitmen untuk meningkatkan audit alokasi dana guru.
Dukungan peningkatan kesejahteraan guru dan dosen juga datang dari capres Ganjar Pranowo. Ia mengkritik gaji guru yang tidak berkeadilan. Ganjar juga berkomitmen untuk meningkatkan kemudahan proses sertifikasi guru.
Terkait penyediaan data disabilitas, para capres juga sepakat untuk menyiapkan data dan anggaran. Solusi yang ditawarkan Anies Baswedan dalam menghimpun data disabilitas adalah dengan menggandeng dinas sosial dan dasawisma PKK setempat.
Solusi lain ditawarkan oleh Ganjar Pranowo berupa program KTP Sakti untuk menghimpun data disabilitas secara rinci.
Ketiga capres juga sepakat dalam melindungi pekerja migran Indonesia di luar negeri, baik lewat penyediaan layanan darurat di kedutaan hingga menggandeng aktivis pekerja migran untuk mengetahui akar permasalahan.
4. Rangkuman Segmen 4: Anies dan Ganjar Bicara Soal Bansos
Segmen 4 debat capres 2024 kelima merupakan segmen pertama di mana para capres saling tanya jawab. Saat segmen ini berlangsung Anies dan Ganjar membahas soal kasus pembagian bansos yang dipolitisasi.
Anies kembali menegaskan bahwa bansos adalah untuk penerima bukan untuk pemberi. Oleh karena itu, penting untuk memberikan "bansos tanpa pamrih" dengan tepat sasaran lewat jalur birokrasi bukan.
Ganjar juga sepakat menyebut bahwa data pemberian bansos seharusnya bisa diperbaiki. Ia juga menyebut bahwa adalah hak rakyat yang harus diberikan dengan tepat sasaran dan tepat waktu.
Intensitas debat sempat terjadi ketika Prabowo dan Ganajar saling tanya jawab soal program upaya penekanan kasus stunting dan gizi buruk. Menurut Ganjar program Prabowo soal memberi makan anak-anak untuk mencegah stunting kurang tepat.
Pasalnya, stunting adalah kondisi yang bisa terjadi sejak bayi di dalam kandungan. Ganjar mengira Prabowo salah memahami antara stunting dan gizi buruk. Menurutnya pemberian makan untuk anak-anak adalah pencegahan gizi buruk, bukan stunting.
Kendati demikian, Prabowo mengklaim bahwa Ganjar tidak memahami keseluruhan programnya. Ia mengklaim bahwa programnya juga memuat program pemberian makan ibu hamil.
5. Rangkuman Segmen 5: Ganjar Tanya Prabowo Soal Sindiran Internet Gratis
Segmen 5 merupakan sesi tanya jawab antar capres yang terakhir. Pada segmen ini Ganjar sempat meminta penjelasan Prabowo soal pernyataannya yang menyindir program internet gratis milik Ganjar-Mahfud.
"Bapak pernah menyampaikan bahwa orang yang menginginkan internet gratis itu, maaf ini Pak, otaknya lambat," kata Ganjar. Ia lantas meminta penjelasan Prabowo soal pernyataannya itu.
Ganjar mengklaim bahwa Prabowo tidak punya alasan untuk menyampaikan pernyataan tersebut. Pasalnya, program Prabowo-Gibran sendiri banyak menyasar soal digitalisasi dan teknologi yang mana membutuhkan internet gratis.
Merespons pertanyaan Ganjar itu Prabowo berkilah bahwa informasi yang diterima Ganjar tidak lengkap. Ia mengklaim ia tidak bermaksud menyebut bahwa internet gratis program yang buruk.
"Saya setuju tapi jangan internet gratis lebih dipentingkan daripada makan gratis," kata Prabowo.
Respons Prabowo itu nyatanya tidak membuat Ganjar puas. Ia lantas menyebut bahwa informasi yang ia terima sudah sesuai dengan jejak digital yang ada. Ganjar menyebut bahwa jika pernyataan Prabowo itu adalah bentuk klarifikasi, maka hal itu sudah terlambat dilakukan.
"Statement bapak yang hari ini mencoba mengklarifikasi rasa-rasanya di publik sudah lewat," pungkas Ganjar.
Selain membahas soal internet gratis, para capres juga membahas soal tingginya biaya kuliah di dalam negeri dan kasus pinjaman online (pinjol) untuk kuliah. Ganjar dan Anies sepakat bahwa negara harus hadir dalam pembiayaan kuliah.
Tak hanya itu, para capres juga membahas soal urgensi keperluan dokter di dalam negeri. Baik Anies dan Prabowo sepakat untuk mengirimkan para pelajar keluar negeri untuk belajar kedokteran dan membawa pendidik profesional dari luar negeri untuk mengajar di Indonesia.
6. Rangkuman Segmen 6: Kata-kata penutup setiap capres
Segmen 6 adalah sesi ketika ketiga capres menyampaikan kata-kata penutup mereka.
Kata-kata penutup Anies Baswedan berfokus pada penegaskan kembali program kerja Anies-Muhaimin terkait perubahan. Ia menegaskan bahwa program kerja mereka berupaya untuk menghadirkan negara di setiap sektor sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
Ia juga berjanji ingin mengabulkan setiap aspirasi dan saran yang ia kumpulkan selama berkeliling untuk kampanye. Anies juga berkomitmen untuk mendirikan pemerintahan yang berkeadilan dan welas asih.
"Karena itu pesan yang kami bawa adalah pesan negara yang menyayangi, negara yang welas asih, dan negara yang membereskan soal ketimpangan, negara yang membereskan soal ketidakadilan, membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar, menguatkan yang lemah, tanpa melemahkan yang kuat. Mari kita lakukan perubahan," kata Anies Baswedan.
Kata-kata penutup Prabowo Subianto berfokus pada pesan ajakan bersatu dan menekankan kembali program kerjanya. Melalui kesempatan ini Prabowo juga menyampaikan permohonan maaf kepada KPU dan dua kandidat lainnya.
"Saya kira 3 paslon semuanya ingin yang terbaik untuk rakyat Indonesia karena itu saya atas nama Prabowo-Gibran dan atas nama polisi dari maju minta maaf kepada satu seandainya dalam kampanye ini ada kata-kata kami atau perbuatan kami yang kurang berkenan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," katanya.
Kata-kata penutup Ganjar Pranowo berfokus pada penegasan kembali program kerja dan komitmen apabila terpilih sebagai presiden RI. Ia menyebut ada tiga janji yang akan ia lakukan jika terpilih.
Pertama ia berjanji untuk taat kepada Tuhan, patuh kepada hukum, dan setia kepada rakyat. Kedua, Ganjar-Mahfud berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan di pemerintahan sebelumnya yang menyebabkan kemarahan rakyat.
Ketiga, ia berjanji tidak akan mengecewakan rakyat yang menjadi detak jantung mereka sehingga perlu diberi akomodasi.
"Kita mulai sebuah era baru Indonesia. Era di mana tidak satu rakyat pun ditinggalkan. No one left behind. Dan kita memasuki era gotong royong menuju Indonesia unggul," kata Ganjar.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora