tirto.id - Perbedaan KUHP dan KUHAP bisa dilihat berdasarkan isi, pelaksanaan, proses pembentukan, tujuan, dan subjek yang dituju. Lantas, apa saja perbedaan KUHAP dan KUHP?
Sebelum membahas perbedaannya, hubungan KUHP dan KUHAP terletak pada perannya sebagai alat untuk menjalankan hukum pidana. Adapun hukum pidana adalah hukum publik yang mengatur pelanggaran tertentu sesuai dengan peraturan yang ada.
Sementara itu, salah satu perbedaan KUHP dan KUHAP adalah huruf "A" yang ada di singkatannya. KUHAP yang mengandung tulisan A (acara) secara khusus mengatur prosedur atau mekanismenya.
Apa Itu KUHP dan KUHAP?
Kepanjangan KUHP dan KUHAP berbeda, yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Untuk mengetahui apa itu KUHP dan KUHAP, Anda bisa membaca keterangan berikut.
Pengertian KUHP
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau KUHP adalah dasar hukum pidana materiil yang diberlakukan di Indonesia. Aturan tersebut dijalankan sesuai hukum pidana yang disebut sebagai ius poenale.Ius poenale merupakan sebutan dari hukum pidana objektif. Pelaksanaannya dilihat dari aspek keharusan dan larangan, kemudian disertai dengan ancaman pidana bagi mereka yang melanggar.
Dengan kata lain, KUHP memuat hukum pidana materiil yang berisi tentang peraturan-peraturan terhadap perbuatan yang tidak boleh dilakukan. Pelanggar peraturan ini akan mendapatkan ancaman pidana tertentu sesuai ketentuan.
Pengertian KUHAP
KUHAP mengatur tentang apa? R. Soesilo, seorang mantan Ajun Komisaris Besar Polisi Purnawirawan dan Dosen AKABRI berpendapat, hukum acara pidana adalah hukum yang mengatur tentang cara bagaimana mempertahankan atau menyelenggarakan hukum pidana materiil.Oleh karena itu, dapat diperoleh suatu keputusan hakim dan cara bagaimana isi keputusan itu harus dilaksanakan. Hal ini berkaitan dengan hukum pidana formil, yakni berisi sanksi pidana dan dengan cara seperti apa pemberian sanksi kepada pelanggar hukum pidana materiil (terdakwa).
Adapun tujuan KUHAP telah dirumuskan dalam Pedoman Pelaksanaan KUHAP, yaitu:
“Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati kebenaran yang selengkap-lengkapnya dari suatu perkara pidana dengan menerapkan ketentuan hukum acara pidana secara jujur dan tepat dengan tujuan mencari siapakah pelaku yang dapat didakwakan melakukan suatu pelanggaran hukum, dan selanjutnya meminta pemeriksaan dan putusan dari pengadilan guna menemukan apakah terbukti bahwa suatu tindak pidana telah dilakukan dan apakah orang yang didakwa itu dapat dipersalahkan.”
Berbicara tentang peraturan ini, KUHAP terbaru rencananya akan diberlakukan pada 2 Januari 2026. Dikutip dari Antara, Kementerian Hukum (Kemenkum) melibatkan berbagai pihak dalam penyusunannya, mulai dari tenaga ahli, civitas akademisi, advokat, lembaga dan kementerian terkait, hingga koalisi masyarakat sipil.
Perbedaan KUHP dan KUHAP
Perbedaan KUHAP dengan KUHP meliputi 5 sisi, mulai dari segi pelaksanaan, isi, proses terbentuk, subjek yang dituju, dan tujuannya. Kendati keduanya punya hubungan dalam penegakkan hukum pidana, ada beberapa perbedaan yang perlu diketahui masyarakat.
Adapun sejumlah perbedaan KUHP dan KUHAP adalah sebagai berikut.
1. Perbedaan KUHP dan KUHAP Berdasarkan Isi
KUHAP berisi tentang pedoman bagi alat-alat kekuasaan dalam menjalankan fungsi mereka sebagai penegak hukum. Kemudian, mencantumkan pula tata cara dalam melakukan regulasi pelaksanaan proses pidana terhadap terpidana.Regulasi pelaksanaan proses pemidanaan sendiri dicatatkan dalam aturan KUHAP dari awal sampai akhir diputuskan. Ketentuan hukum formil ini berlainan dengan KUHP yang sifatnya materiil.
Dalam KUHP, isi yang disampaikan berupa peraturan mengenai perbuatan yang dapat diancam pidana bagi siapapun yang melanggar. Lalu, melampirkan pula sejumlah sanksi atau ancaman hukuman pidananya.
2. Perbedaan KUHP dan KUHAP Berdasarkan Pelaksanaan
KUHP adalah hukum pidana materiil yang mengatur tentang segala perbuatan yang dilarang untuk dilakukan masyarakat. Lalu, pelaksanaannya dilakukan lewat hukum formil sesuai ketentuan ancaman hukuman yang tertera di hukum materiil.Adapun pelaksanaan hukum formil diatur dalam KUHAP, sesuai aturan yang berlaku di KUHP. Dengan kata lain, sejumlah peraturan yang berisi tentang pelaksanaan hukum acara pidana yang dilakukan alat-alat kekuasaan negara berpedoman pula pada KUHP.
3. Perbedaan KUHAP dan KUHP Berdasarkan Proses Pembentukan
Dikutip dari laman BPMBKM UMSU, KUHP di Indonesia telah terbentuk sejak masa kolonialisme Belanda. Awalnya bernama Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch Indie (WvSNI), kemudian diubah menjadi KUHP.Berlainan dengan itu, KUHAP merupakan kitab undang-undang hasil karya Bangsa Indonesia sendiri. Pembentukan KUHAP tidak melibatkan pihak asing, kemudian disesuaikan terus sesuai perkembangan aturan hukum negara.
4. Perbedaan KUHAP dan KUHP Berdasarkan Tujuan
KUHAP bertujuan mencari dan mendapatkan kebenaran yang materiil dengan menerapkan ketentuan Hukum Acara Pidana secara tepat serta jujur. Misalnya untuk mencari tahu siapakah pelaku yang didakwakan dan diikuti dalam proses pengadilan sampai akhir.Berbeda dengan itu, KUHP ditujukan agar penegakan hukum positif yang ada di Indonesia dapat berjalan seperti cita-cita Bangsa Indonesia. Khususnya demi terciptanya ketertiban serta keadilan di dalam masyarakat.
5. Perbedaan KUHP dan KUHAP Berdasarkan Subjek yang Dituju
Semua peraturan dalam KUHAP ditujukan kepada alat-alat kekuasaan negara (para penegak hukum). Khususnya bagi mereka yang ikut serta dalam proses penegakan hukum pidana.Sedangkan semua peraturan yang berada di KUHP ditujukan kepada seluruh subjek individu yang berada di wilayah Indonesia. Hal ini berlaku bagi setiap orang yang ada di cakupan negaranya.
Link Unduh KUHP dan KUHAP PDF
Selain mengetahui berbagai perbedaan KUHP dan KUHAP di atas, Anda juga bisa melihat secara lebih jelas isi peraturannya. Anda dapat download KUHP dan KUHAP PDF melalui dua tautan berikut.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Yuda Prinada
Masuk tirto.id







































