Menuju konten utama

Materi Biologi Kelas 10 Kurikulum Merdeka, Contoh Soal-Jawaban

Materi Biologi kelas 10 Kurikulum Merdeka, dilengkapi dengan contoh soal Biologi kelas 10 dan kunci jawabannya untuk latihan. Berikut selengkapnya.

Materi Biologi Kelas 10 Kurikulum Merdeka, Contoh Soal-Jawaban
Ilustrasi modul pelajaran. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Materi Biologi kelas 10 Kurikulum Merdeka ini bisa menjadi referensi pembelajaran bagi siswa dan tenaga pendidik untuk mempersiapkan berbagai perangkat ajar dalam memasuki tahun ajaran baru yang sudah dimulai. Selain itu dalam artikel ini juga dilengkapi dengan contoh soal Biologi kelas 10 Kurikulum Merdeka untuk latihan siswa.

Dirujuk dari Kemdikbud, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten akan lebih optimal, agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Dalam Kurikulum Merdeka ini guru memang memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Salah satu materi ajar dalam Kurikulum Merdeka adalah Biologi untuk kelas 10. Lalu, apa saja materi dalam materi Biologi kelas 10 Kurikulum Merdeka ini?

Materi Biologi Kelas 10 Kurikulum Merdeka

PELUANG PASAR JAMUR MASIH TERBUKA

Petani memanen jamur tiram (Pleurotus ostreatus) di sentra Agro Industri Jamur Cipocok, di Serang, Banten, Kamis (29/8/2019). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/ama.

Materi Biologi kelas 10 Kurikulum Merdeka ini terdiri dari sejumlah bab. Masing-masing bab berisi topik-topik Biologi yang penting harus dipahami dan dipelajari oleh siswa kelas 10, seperti topik mengenai Klasifikasi Makhluk Hidup, Virus, Fungi, Keanekaragaman Hayati dan beberapa topik lainnya. Kemudian, dalam masing-masing bab akan dipecah dalam subbab-subbab yang menjelaskan topik utama secara detail dan menyeluruh.

Berikut akan dijabarkan rangkuman materi Biologi kelas 10 Kurikulum Merdeka yang bisa dijadikan bahan referensi oleh tenaga pendidik untuk menyiapkan berbagai perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik masing-masing.

Bab I. Kerja Ilmiah

  • Kerja ilmiah atau penelitian dengan metode ilmiah berarti penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip. Ini adalah suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu dan memperoleh kebenaran.
  • Dalam kerja ilmiah terdapat unsur-unsur penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti, antara lain, merencanakan penelitian, melaksanakan penelitian, mengomunikasikan hasil penelitian, dan sikap ilmiah.
  • Merencanakan penelitian terdiri atas pekerjaan menetapkan bentuk penyelidikan, merumuskan tujuan, mengidentifikasi dan merumuskan masalah, studi kepustakaan, menyusun hipotesis, menetapkan variabel, dan pemilihan instrumen (alat) untuk memperoleh data.
  • Dalam melaksanakan penelitian, harus diperhatikan beberapa faktor, yaitu taraf perlakuan, pengendalian faktor lain, pengulangan, dan pengukuran.
  • Hasil penelitian dapat diterbitkan ke publik dalam bentuk jurnal, buku, majalah, atau seminar.
  • Seorang peneliti harus bersikap ilmiah, yaitu mampu membedakan fakta dan opini, berani dalam mengajukan pertanyaan dan mengajukan argumentasi, peduli terhadap lingkungan, berpendapat secara ilmiah dan kritis.

Bab 2. Klasifikasi Makhluk Hidup

  • Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh tiap-tiap makhluk hidup.
  • Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam dan sangat banyak jumlahnya. Caranya adalah dengan penyederhanaan objek studi sehingga lebih mudah dalam mengetahui hubungan kekerabatan diantara makhluk hidup di dunia ini.
  • Carolus Linnaeus mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kingdom, yaitu kingdom tumbuhan dan kingdom hewan. Tingkatan klasifikasi dari kelompok besar sampai kelompok kecil adalah kingdom atau dunia, filum atau divisio, kelas, ordo, suku, marga, dan spesies.
  • Semakin banyak perbedaan ciri makhluk hidup, semakin jauh hubungan kekerabatannya dan semakin banyak persamaan ciri makhluk hidup, semakin dekat hubungan kekerabatannya.
  • Kunci determinasi adalah daftar yang memuat sejumlah keterangan dari suatu makhluk hidup yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kelompok makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.
  • Kunci dikotomi merupakan kunci determinasi sederhana yang sering digunakan dalam klasifikasi makhluk hidup. Dalam kunci dikotomi tersebut terdapat daftar yang tersusun secara berpasangan yang menunjukkan ciri yang berlawanan.
  • Pemberian nama makhluk hidup diatur dengan Kode Internasional Tata Nama Hewan dan Tumbuhan dengan menggunakan sistem tata nama dua kata (binomial nomenklatur).

Bab 3. Virus

  • Ciri-ciri virus:
    • dalam tubuh virus terkandung salah satu asam nukleat, DNA atau RNA saja
    • hanya diperlukan asam nukleat dalam proses reproduksinya
    • virus tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri di luar sel-sel hidup sehingga dikatakan bahwa virus bukanlah makhluk hidup yang mandiri, melainkan makhluk hidup yang memanfaatkan sel-sel hidup untuk memperbanyak diri
    • multiplikasi terjadi pada sel-sel hospes; dapat dikristalkan (sebagai benda tak hidup) dan dapat dicairkan kembali
  • Virus dapat berbentuk seperti batang, oval, bulat, dan huruf T.
  • Ukuran virus sangat kecil sekitar 20 – 300 milimikron.
  • Virus berbeda dengan sel karena tidak memiliki membran sel, sitoplasma, organel sel, dan sistem metabolisme tubuh.
  • Cara hidup virus adalah sebagai parasit di dalam sel inang dengan cara menginfeksi sel tumbuhan, hewan, manusia, dan bakteri.
  • Virus tumbuh-tumbuhan, antara lain, virus kentang dan virus mosaik tembakau.
  • Virus yang menyerang manusia, antara lain, virus cacar air, influenza, mata belek, ebola, polio, hepatitis, demam berdarah, flu burung, HIV AIDS, dan kanker.
  • Replikasi virus terjadi di dalam sel inang, dapat melalui siklus litik atau siklus lisogenik.
  • Siklus litik melalui lima tahapan, yaitu tahap adsorpsi, injeksi, sintesis, perakitan, dan litik.
  • Siklus lisogenik melalui tujuh tahapan, yaitu tahap adsorpsi, injeksi, penggabungan, pembelahan, sintesis, perakitan, dan litik.
  • Virus yang menguntungkan dapat dimanfaatkan untuk membuat antibodi, melemahkan bakteri, dan memproduksi vaksin.
  • Belum ditemukan obat untuk penyakit yang disebabkan oleh virus. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara tidak berinteraksi langsung dengan penderita dan pemberian vaksin dan imunisasi untuk memperoleh kekebalan.

Bab 4. Monera

  • Kingdom Monera terdiri atas mikroorganisme prokariotik, yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
  • Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang sederhana. Bakteri ini bersifat uniseluler, mikroskopis, dinding sel bukan peptidoglikan, dan secara biokimia berbeda dengan Eubacteria.
  • Archaebacteria bersifat anaerob dapat hidup di sampah, tempat-tempat kotor, saluran pencernaan manusia atau hewan, halofil ekstrem, menempati lingkungan bergaram, serta termoplastik pada suhu panas dan lingkungan asam.
  • Archaebacteria dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang ada sekarang ini.
  • Archaebacteria mencakup makhluk hidup autotrof dan heterotrof.
  • Archaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri metanogen, halo bakteri, dan bakteri termoasidofil.
  • Eubacteria adalah bakteri yang bersifat prokariotik, tidak mempunyai inti dan organel yang bermembran, bersifat uniseluler, bersifat mikroskopik, dan dinding sel tersusun dari peptidoglikan.
  • Sel Eubacteria dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus, terpisah-pisah atau membentuk
  • Bakteri dapat berbentuk seperti batang, bola, spiral, atau benang; dapat hidup di berbagai tempat, baik udara, tanah, air, maupun makhluk hidup lainnya; koloni bakteri dapat berupa percikan mentega, susu, atau lendir; ukuran bakteri berkisar antara 0,1 100.
  • Bakteri dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri dan secara seksual dengan konjugasi.
  • Ganggang biru termasuk salah satu Eubacteria, dapat hidup di tempat lembab, di atas tanah, tembok, sawah, parit, atau laut. Selain itu, ganggang ini juga mempunyai klorofil a untuk fotosintesis dan fikosiani

Bab 5. Protista

  • Protista adalah makhluk hidup yang bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat eukariotik).
  • Protista bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, melainkan hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, tumbuhan, atau jamur.
  • Protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Protista yang menyerupai tumbuhan (ganggang atau Alga), Protista yang menyerupai hewan (Protozoa), dan Protista yang menyerupai jamur.
  • Protista yang menyerupai ganggang (Alga) memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis, tetapi tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Itulah sebabnya Protista ini dikatakan menyerupai tumbuhan.
  • Berdasarkan pigmennya dapat dibagi menjadi filum Euglenophyta, Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Pyrrophyta, dan Rhodophyta.
  • Protozoa merupakan Protista bersel satu, berukuran mikroskopis, mempunyai alat gerak berupa kaki semu, rambut getar atau flagela, bernapas, menangkap makanan, berkembang biak di dalam sel, hidup bebas di tempat-tempat yang berair, seperti parit, sawah, sungai, waduk, air laut, dan berparasit pada tubuh hewan atau manusia.
  • Berdasarkan alat geraknya Protozoa dapat dibedakan menjadi empat, yaitu Rhizopoda (kaki semu), Flagellata (berbulu cambuk), Ciliata (berambut getar), dan Sporozoa (pembentuk spora).
  • Protista yang menyerupai jamur terdiri atas jamur air dan jamur lendir. Ciri-ciri jamur air (Oomycota) adalah dinding sel yang terdiri atas selulosa, hifanya bersekat, dan berkembang biak secara aseksual dengan membentuk zoospora dan secara seksual dengan membentuk zoospora, contohnya, Physarum, Arcyria, dan Saprolegnia. Ciri-ciri jamur lendir (Myxomycota) adalah tubuh berlendir, berinti banyak, tanpa dinding sel, dan berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan spora dan secara seksual dengan singami. Contohnya, Phytophthora dan Saprolegnia.

Bab 6. Fungi (Jamur)

  • Ciri-ciri jamur adalah sebagai berikut.
    • Jamur sudah mempunyai membran inti (eukariotik), tetapi tidak dapat membuat makanan sendiri karena tidak mengandung klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di sekitarnya.
    • Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Cabang dari hifa disebut dengan miselium yang berfungsi menyerap makanan dari substratnya. Hifa jamur ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung satu sel, tetapi ada juga yang tidak bersekat dengan banyak inti sel.
    • Jamur ada yang bersifat saprofit dan ada yang bersifat parasit.
    • Jamur dapat berkembang secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang bersel tunggal (uniseluler), yaitu dengan pertunasan dan pemutusan hifa (fragmentasi).
    • Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk askus spora.
  • Dalam klasifikasi lima kingdom, jamur dapat dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota, sedangkan divisi Myxomycota dan Oomycota termasuk dalam kingdom Protista.
  • Jamur-jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi ini banyak yang menimbulkan penyakit, seperti jamur Helminthosporium oryzae, Sclerotium rolfsii, dan Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora sitophila.
  • Lumut kerak tersusun atas simbiosis lumut dan ganggang.
  • Ganggang yang bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut gonidium.
  • Jamur memperoleh makanan fotosintesis ganggang hijau (autotrof), sedangkan jamur yang heterotrof dapat menyediakan air, mineral, melakukan pertukaran gas, dan melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak juga dapat mengikat nitrogen udara.
  • Reproduksi aseksual lumut kerak dilakukan dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dilakukan oleh tiap-tiap makhluk hidup tersebut. Jamur ataupun ganggang melakukan reproduksi seksual sendiri-sendiri. Jika spora jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan terjadi lagi simbiosis dan akan tumbuh lumut kerak baru.
  • Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pembuat obat, penambah rasa dan aroma, serta indikator pencemaran udara. Pigmennya dapat digunakan sebagai bahan kertas lakmus celup atau indikator pH. Di daerah batu- batuan, lumut kerak dapat melapukkan batuan sebagai awal pembentukan tanah.

Bab 7. Keanekaragaman Hayati

  • Keanekaragaman hayati terjadi karena adanya perbedaan faktor genetik dan faktor lingkungan di sekitarnya.
  • Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman yang berbeda. Keanekaragaman hayati ditunjukkan, antara lain, oleh variasi bentuk, ukuran, jumlah (frekuensi), warna, dan sifat-sifat lain makhluk hidup, sedangkan keseragaman adalah ciri yang sama yang terdapat dalam satu spesies.
  • Keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
  • Keanekaragaman hayati di Indonesia termasuk dalam golongan tertinggi di dunia, jauh lebih tinggi daripada Amerika dan Afrika tropis, apalagi jika dibandingkan dengan negara yang beriklim sedang dan dingin. Di Indonesia dikenal beberapa bioma, yaitu:
    • hutan hujan
    • hutan musim
    • sabana
    • padang rumput
  • Faktor-faktor yang menyebabkan kepunahan makhluk adalah perusakan habitat, penggunaan pestisida, pencemaran, perubahan tipe tumbuhan, penebangan, dan seleksi. Sementara itu, aktivitas manusia untuk meningkatkan dan melestarikan keanekaragaman hayati adalah penghijauan, pembuatan taman kota, pemuliaan, serta pembiakan insitu dan eksitu.
  • Usaha-usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mengkonservasi keanekaragaman hayati (flora dan fauna) agar tidak sampai pada kepunahan adalah dengan upaya perlindungan dan pelestarian flora dan fauna, baik pada flora dan fauna itu sendiri maupun pada habitat dan ekosistemnya, dengan cara, antara lain, mendirikan cagar alam, taman nasional, hutan wisata, taman laut, hutan lindung, kebun raya, melakukan tebang pilih, dan aforestasi.

Bab 8. Dunia Tumbuhan

  • Berdasarkan perbedaan dan persamaan morfologinya, tumbuhan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan tidak berpembuluh dan kelompok tumbuhan yang berpembuluh. Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan sari- sari makanan ke seluruh tubuh.
  • Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Lumut tidak mempunyai saluran atau pembuluh yang khusus untuk mengalirkan zat makanan, air, garam, dan mineral ke seluruh bagian tubuh. Misalnya, tumbuhan lumut (Bryophyta) dan lumut kerak (Lichenes).
  • Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang telah memiliki akar, batang, dan daun. Tumbuhan ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tumbuhan paku (Pteridophyta) dan tumbuhan biji (Spermatophyta). Tumbuhan biji dibagi lagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
  • Tumbuhan paku sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini telah memiliki jaringan pengangkut xilem dan floem yang terdapat pada daun, batang, dan akarnya. Mereka dapat hidup di atas tanah, batu, tepi sungai, kulit pohon, dan tempat-tempat yang lembab.
  • Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu Psilophytinae (paku purba), Lycopodinae (paku rambut), Equisetinae (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
  • Tumbuhan biji adalah tumbuhan yang paling sempurna, baik alat tubuh maupun alat perkembangbiakannya, telah memiliki alat tubuh yang lengkap yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Alat perkembangbiakannya berupa bunga dan biji.
  • Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
  • Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang letak bakal bijinya terbuka dan tidak terlindungi oleh daun buah, mempunyai akar tunggang meskipun ada juga yang berakar serabut seperti pakis haji. Daunnya kaku,kecil, tebal, dan berbentuk seperti jarum, tetapi ada juga yang tipis dan melebar. Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi tiga ordo, yaitu Cycadinae, Gnetinae, dan Coniferae.
  • Tumbuhan berbiji tertutup adalah tumbuhan yang telah memiliki akar, daun, dan batang yang sesungguhnya. Menurut jumlah kepingnya, tumbuhan biji tertutup dapat dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil).
  • Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu daun lembaga pada bijinya, biji berkeping satu, berakar serabut, batang tidak bercabang dan tidak berkambium, ruas-ruas batang jelas terlihat, tulang daun sejajar dan melengkung, daun berupih dengan letak daun yang berseling, dan umumnya bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya.
  • Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan biji yang mempunyai dua daun lembaga, mempunyai akar tunggang, batang bercabang dengan ruas-ruas batang yang tidak tampak, daun mempunyai tulang daun menyirip atau menjari dengan letak yang menyebar atau berkarang, bagian bunga berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya, serta mempunyai kambium dan berkas pembuluh.

Bab 9. Dunia Hewan

  • Hewan tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat membuat makanannya sendiri. Ini berarti hewan bergantung pada tumbuhan atau hewan lain. Hewan mampu bergerak dan berpindah tempat untuk mendapatkan makanan, mendapatkan tempat hidup yang lebih baik, dan mencari pasangan untuk melakukan perkawinan. Ada hewan yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler.
  • Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan menjadi dua, yaitu hewan tak bertulang belakang (Invertebrata) dan hewan bertulang belakang (Vertebrata).
  • Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak mempunyai tulang belakang dan susunan sarafnya terletak di bawah saluran pencernaan. Invertebrata terbagi menjadi delapan filum, yaitu hewan berpori (Porifera), hewan berongga (Coelenterata), hewan berkulit duri (Echinodermata), cacing pipih (Platyhelminthes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing gelang (Annelida), hewan lunak (Mollusca), dan hewan berbuku-buku (Arthropoda).
  • Hewan Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang. Tulang belakang adalah tulang yang beruas-ruas dan berderet dari leher, punggung, sampai ekor. Sumsum tulang belakang yang terdapat dalam ruas-ruas tulang belakang dan otak merupakan susunan saraf pusat.
  • Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak, dan cara berkembangbiaknya, Vertebrata dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu ikan (Pisces), katak (Amphibia), hewan melata (reptilia), burung (Aves) dan hewan menyusui (mamalia).

Bab 10. Ekosistem

  • Interaksi atau hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi disebut dengan ekosistem.
  • Ekosistem tersusun dari komponen biotik dan komponen abiotik.
  • Komponen biotik adalah bagian ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, maupun makhluk hidup pengurai. Komponen biotik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer (pengurai).
  • Produsen berfungsi sebagai penghasil makanan, konsumen sebagai pemakai, dan dekomposer menjadi pengurainya.
  • Satuan makhluk hidup dalam satu ekosistem adalah individu, populasi, komunitas, dan biosfer. Sinar matahari sangat berperan terhadap kelangsungan hidup satuan-satuan ekosistem tersebut.
  • Berdasarkan sumber makanannya, makhluk hidup dari komponen biotik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makhluk hidup autotrof dan makhluk hidup heterotrof.
  • Keseimbangan ekosistem harus selalu dijaga agar setiap makhluk hidup dapat melakukan aktivitas dengan baik.
  • Daur biogeokimia meliputi daur karbon, daur nitrogen, daur belerang, daur fosfor, dan daur hidrologi.
  • Saling ketergantungan antara komponen penyusun ekosistem tersebut terbagi menjadi saling ketergantungan antara komponen biotik dan komponen abiotik serta saling ketergantungan antarkomponen biotik. Saling ketergantungan antarkomponen biotik terbagi lagi menjadi saling ketergantungan antara makhluk hidup sejenis (interspesies) dan saling ketergantungan antara makhluk hidup yang berbeda jenis (antar spesies).
  • Saling ketergantungan antara produsen, konsumen, dan dekomposer terjadi dalam suatu ekosistem. Gejala ini terjadi pada peristiwa makan dan dimakan. Dari peristiwa ini, akan terbentuk rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.
  • Dalam suatu ekosistem, fotosintesis oleh tumbuhan hijau dan pernapasan oleh makhluk hidup berperan penting dalam penyediaan makanan bagi makhluk hidup.
  • Rantai makanan dan jaring-jaring makanan merupakan proses pemindahan makanan dan energi ke dalam tubuh makhluk hidup.
  • Bentuk interaksi antarmakhluk hidup berupa simbiosis, antibiosis, predatorisme, dan kompetisi.
  • Bentuk interaksi simbiosis dibedakan menjadi simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.

Bab 11. Pengaruh Aktivitas Manusia terhadap Perubahan dan Pencemaran Lingkungan

  • Keseimbangan lingkungan merupakan keadaan ketika terjadi keseimbangan antara jumlah energi yang masuk dan keluar, bahan makanan yang terbentuk dan yang digunakan, serta terjadi keseimbangan antara komponen abiotik dan komponen biotiknya. Keseimbangan lingkungan akan terganggu jika terjadi gangguan pada salah satu komponen tersebut.
  • Dalam suatu sistem lingkungan terdapat dua daya, yaitu daya lenting dan daya dukung.
  • Faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan dapat berasal dari alam dan manusia.
  • Pencemaran lingkungan (polusi) adalah masuknya bahan-bahan ke dalam lingkungan yang dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup di dalamnya.
  • b. Polutan adalah zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup. Polutan dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi, atau panas yang masuk ke dalam lingkungan.
  • Polutan dapat bersifat sebagai racun, kuman penyakit, mudah larut, dan sebagai radioaktif.
  • Berdasarkan lingkungan yang tercemar, pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu
  • pencemaran air, tanah, udara, dan suara.
  • Pencemaran udara adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga terjadi penurunan kualitas udara sampai tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
  • Pencemaran tanah merupakan pencemaran yang disebabkan oleh masuknya polutan yang berupa zat cair atau zat padat ke dalam tanah.
  • Pencemaran suara (kebisingan) adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
  • Limbah padat adalah segala sesuatu yang tidak terpakai dan berbentuk padat atau setengah padat.
  • Limbah padat dapat berupa campuran berbagai bahan, baik yang tidak berbahaya (sisa makanan) maupun yang berbahaya (limbah bahan berbahaya dan beracun dari industri).

Contoh Soal Biologi Kelas 10 Semester 1

Biologi

Fotosintesis. foto/IStockphoto

Berikut ini adalah beberapa contoh soal Biologi kelas 10 SMA/Sedeajat semester 1 Kurikulum Merdeka serta jawabannya.

Soal Pilihan Ganda

  1. Apa yang menjadi dasar utama dalam sistem klasifikasi makhluk hidup menurut Carl Linnaeus?

    • A. Bentuk dan struktur tubuh
    • B. Habitat dan pola makan
    • C. Ciri morfologi dan fisiologi
    • D. Pola reproduksi
    • Jawaban: C
  2. Manakah dari berikut ini yang termasuk dalam Kingdom Fungi?

    • A. Bakteri
    • B. Jamur tiram
    • C. Alga
    • D. Dinosaurus
    • Jawaban: B
  3. Virus diklasifikasikan sebagai makhluk hidup atau non-hidup karena:

    • A. Mereka tidak dapat berkembang biak tanpa inang
    • B. Mereka memiliki organel sel yang lengkap
    • C. Mereka dapat menghasilkan energi sendiri
    • D. Mereka memiliki struktur sel yang kompleks
    • Jawaban: A
  4. Apa nama takson yang lebih tinggi dari kelas dalam sistem klasifikasi biologis?

    • A. Ordo
    • B. Famili
    • C. Genus
    • D. Filum
    • Jawaban: D
  5. Jamur yang termasuk dalam kelompok Basidiomycota biasanya memiliki struktur:

    • A. Sporangium
    • B. Koniidia
    • C. Basidium
    • D. Ascus
    • Jawaban: C

Soal Essay

  1. Jelaskan perbedaan antara prokariota dan eukariota dalam klasifikasi makhluk hidup.

    • Jawaban: Prokariota adalah makhluk hidup yang tidak memiliki membran nukleus, sehingga materi genetiknya berada di sitoplasma. Contohnya adalah bakteri. Eukariota, di sisi lain, memiliki membran nukleus yang membungkus materi genetiknya serta organel-organel yang terbungkus membran, seperti mitokondria dan kloroplas. Contoh eukariota termasuk tumbuhan, hewan, dan jamur.
  2. Deskripsikan peran virus dalam ekosistem dan mengapa mereka tidak dianggap sebagai makhluk hidup dalam konteks tertentu.

    • Jawaban: Virus memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai agen penyebar penyakit dan pengatur populasi mikroorganisme. Namun, mereka tidak dianggap sebagai makhluk hidup karena mereka tidak dapat melakukan metabolisme sendiri, tidak memiliki struktur seluler, dan hanya dapat berkembang biak dengan menginfeksi sel inang.
  3. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati dan mengapa penting untuk ekosistem?

    • Jawaban: Keanekaragaman hayati merujuk pada variasi kehidupan di Bumi, mencakup berbagai spesies, gen, dan ekosistem. Keanekaragaman ini penting karena mendukung stabilitas ekosistem, menyediakan sumber daya genetika untuk adaptasi dan evolusi, serta memastikan ekosistem berfungsi dengan baik untuk menyediakan layanan ekosistem seperti penyerbukan, penguraian, dan penyimpanan karbon.
  4. Jelaskan proses reproduksi seksual pada jamur dan bagaimana struktur reproduktifnya terlibat.

    • Jawaban: Reproduksi seksual pada jamur melibatkan penggabungan dua sel gamet dari individu yang berbeda, menghasilkan zigosporangium atau basidium (tergantung pada kelompok jamur). Proses ini melibatkan pembentukan struktur seperti askus (pada Ascomycota) atau basidium (pada Basidiomycota) yang memproduksi spora seksual. Spora ini kemudian disebarkan untuk menghasilkan individu baru.
  5. Sebagai bagian dari klasifikasi biologis, sebutkan dan jelaskan tiga level taksonomi yang lebih rendah dari spesies.

    • Jawaban: Tiga level taksonomi yang lebih rendah dari spesies adalah:
      • Genus: Kelompok spesies yang memiliki kesamaan morfologi dan genetik. Contohnya, genus Homo mencakup spesies Homo sapiens (manusia) dan Homo neanderthalensis (neanderthal).
      • Famili: Kelompok yang mencakup beberapa genus yang memiliki kesamaan karakteristik. Contohnya, famili Hominidae mencakup genus Homo dan beberapa genus lain seperti Pan (chimpanzee) dan Gorilla.
      • Ordo: Kelompok yang lebih besar dari famili, mencakup beberapa famili dengan kesamaan struktur dan fungsi. Contohnya, ordo Primates mencakup famili Hominidae, Cercopithecidae (monyet dunia lama), dan lain-lain.

Baca juga artikel terkait MODUL AJAR atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Edusains
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yulaika Ramadhani