tirto.id - Memasuki musim hujan, bermacam-macam penyakit sering bermunculan, salah satunya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Sebagian besar masyarakat tentu tahu dengan penyakit DBD, namun belum tentu memahami tanda serta gejala yang dihasilkan penyakit DBD di musim hujan.
Terlebih pada anak yang menjadi golongan paling rentan terkena penyakit DBD, orang tua perlu mengenal tanda serta gejala penyakit DBD yang terjadi pada anak.
Anak yang terbiasa bermain di lingkungan terbuka lebih memungkinkan mereka dekat dengan tempat berkembang biaknya nyamuk DBD, baik di daerah perkotaan, perumahan, bahkan lingkungan yang terlihat bersih.
DBD sendiri merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Virus tersebut sering dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.
Beberapa tanda serta gejala yang perlu diketahui orang tua apabila anak mengalami penyakit DBD akan diuraikan lebih lanjut melalui paparan berikut ini.
Tanda Anak Mengalami DBD
Dilansir dari laman Puskesmas Sungai Durian, beberapa tanda yang terjadi pada anak yang menderita penyakit DBD, di antaranya:
- Sakit kepala
- Demam tinggi
- Nyeri pada bola mata
- Mimisan
- Buang air besar bercampur darah
- Timbul bintik-bintik merah pada kulit
- Badan terasa lemas dan lesu
- Mudah muntah
Gejala Anak Mengalami DBD
Sementara beberapa gejala yang dapat diketahui apabila anak menderita penyakit DBD adalah sebagai berikut ini:
1. Demam Tinggi
Fase demam pada anak biasanya berlangsung selama 2 sampai 7 hari. Demam tersebut tidak mudah diobati, meskipun sudah mengonsumsi obat penurun demam. Demam ini juga bisa ditandai dengan wajah yang memerah.
2. Muncul Ruam
Muncul ruam atau bintik-bintik merah pada kulit anak dapat menjadi gejala anak mengalami DBD. Hal tersebut dikarenakan trombosit darah pada anak mengalami penurunan.
3. Anak sering gelisah, rewel, menangis
Demam yang menyerang anak dapat membuat anak tidak nyaman terhadap kondisi tubuhnya sendiri. Hal tersebut dapat membuat si anak mengalami sakit kepala.
4. Perdarahan
Anak yang mengalami DBD biasanya akan mengalami perdarahan yang tidak wajar. Perdarahan tersebut dapat terjadi pada gusi yang berdarah, mimisan, buang air kecil atau besar disertai keluarnya darah, dan sebagainya.
Biasanya saat perdarahan, anak akan terlihat pucat diakibatkan kurangnya cairan dalam pembuluh darah.
Pengobatan DBD Pada Anak
Meskipun demikian, penyakit DBD pada anak juga dapat diobati dengan melakukan beberapa penanganan di antaranya yakni:
1. Mengonsumsi banyak cairan
Mengonsumsi banyak cairan dapat membuat anak terhindar dari dehidrasi selama menderita DBD.
Hal tersebut dapat berujung pada penurunan trombosit dan syok pada tubuh. Maka dianjurkan untuk mengonsumsi air minum sebanyak 2-3 liter per hari.
Air minum yang dianjurkan di antaranya jus buah, teh manis, sirop, susu, serta larutan oralit.
2. Beristirahat total
Selama demam berlangsung, anak mesti beristirahat total. Hal tersebut guna memonitor kadar trombosit dan kadar sel darah merah dalam darah agar dapat mencapai batas normal kembali.
3. Mengompres seluruh badan
Kompres tubuh juga dapat menangani demam pada tubuh anak. Dianjurkan melakukan kompres pada bagian ketiak dan selangkangan.
4. Mengonsumsi parasetamol
Mengonsumsi parasetamol juga dapat membantu menangani penyakit demam berdarah pada tubuh anak. Hal tersebut dikarenakan parasetamol terbukti dapat mengurangi demam.
Penulis: Mohamad Ichsanudin Adnan
Editor: Dhita Koesno