Menuju konten utama

Mengenal Apa Itu Ekosistem: Komponen Pembentuk dan Jenis-Jenisnya

Ekosistem adalah interaksi antara mahluk hidup dengan benda-benda tak hidup di lingkungannya.

Mengenal Apa Itu Ekosistem: Komponen Pembentuk dan Jenis-Jenisnya
pemandangan ekosistem dan terumbu karang taman laut bunaken di teluk manado, sulawesi utara, sabtu (5/12). taman laut bunaken memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia, hal itu merupakan daya tarik bagi wisatawan khususnya wisata air dengan 20 titik penyelaman hingga kedalaman 1.344 meter. antara foto/yudhi mahatma/pd/15

tirto.id - Ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup dengan benda-benda tak hidup di lingkungannya. Ekosistem juga dipahami sebagai suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara mahluk hidup dan lingkungannya.

Seperti yang dilansir dari Sumber Belajar, mahluk hidup disebut juga dengan biotik. Bagian-bagian biotik, yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.

Sementara mahluk tak hidup disebut juga dengan abiotik. Bagian-bagian abiotik yaitu tanah, matahari, dan air. Salah satu contoh ekosistem terjadi pada hubungan antara rusa, udara, air, rumput, dan sinar matahari.

Rusa membutuhkan udara, air, rumput, dan sinar matahari untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sementara rumput membutuhkan air, udara, dan sinar matahari untuk kelangsungan hidupnya.

Komponen-Komponen Pembentuk Ekosistem

Dikutip Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas X, di dalam suatu sistem ekosistem terdapat biotik dan abiotik yang memiliki fungsinya masing-masing. Mereka akan saling berinteraksi satu sama lain dalam suatu kesatuan dan membentuk keteraturan.

Apabila fungsi setiap komponen tidak terganggu, maka keseimbangan setiap bagian dari ekosistem akan terjaga. Berdasarkan fungsi dan aspek penyusunan ekosistem, terdapat dua komponen pembentuknya, yaitu:

1. Komponen Biotik

Komponen biotik ini terdiri dari dua jenis organisme, yaitu:

a. Organisme autotrof

Organisme autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensitetis makanannya sendiri dengan bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis.

Organisme autotrof berperan sebagai produsen. Contoh Organisme autotrof adalah tumbuhan, karena tumbuhan adalah organisme yang mengandung klorofil.

b. Organisme heterotrof

Organisme heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri. Organisme ini memanfaatkan berbagai bahan organik dari organisme lain sebagai makanannya.

Terdapat tiga tingkat organisme heterotrof, yaitu:

  • Konsumen, yang secara langsung memakan organisme lain.
  • Pengurai yang mendapatkan makanan dari pengurai organisme mati.
  • Detrivitor merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah membusuk, contohnya lintah dan cacing.

2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik adalah benda-benda tak hidup yang ada di suatu ekosistem. Komponen abiotik terdiri dari benda-benda tak hidup yang meliputi komponen kimia, seperti tanah, air, matahari, udara, dan energi.

Jenis-Jenis Ekosistem

Masih dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas X, secara umum jenis-jenis ekosistem dibedakan menjadi beberapa bagian, di antaranya adalah:

a. Ekosistem Darat

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografis (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma.

Bioma adalah ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan di wilayah tersebut. Batas antara dua bioma disebut ecotone.

Beberapa jenis-jenis bioma adalah sebagai berikut.

1) Bioma Gurun

Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia, dan Asia Barat.

Ciri-ciri bioma gurun adalah sebagai berikut:

  • Curah hujan sangat rendah, bertambah 25 cm per tahun.
  • Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi.
  • Kelembaban udara sangat rendah.
  • Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45ºC dan malam dapat turun sampai 0ºC).
  • Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.
  • Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit), seperti kaktus.
  • Hewan besar yang hidup di gurun umumnya mampu menyimpan air, misalnya unta. Sementara untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.

2) Bioma Padang Rumput

Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, dan Australia.

Ciri-ciri bioma padang rumput adalah sebagai berikut:

  • Curah hujan antara 25-50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
  • Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
  • Turunnya hujan yang tidak teratur menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
  • Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam, salah satunya stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
  • Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru di Australia. Juga terdapat karnivora seperti hewan singa, serigala, anjing liar, dan cheetah.

3) Bioma Hutan Basah/Bioma Hutan Tropis

Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, serta lembah Kongo di Afrika.

Ciri-ciri bioma hutan tropis adalah:

  • Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 sampai 225 cm/tahun.
  • Matahari bersinar sepanjang tahun.
  • Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
  • Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
  • Mempunyai iklim mikro: iklim di sekitar organisme
  • Flora: terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi.
  • Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang membelit di permukaan hutan, contoh: rotan.
  • Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek dan paku Sarang Burung.
  • Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, dan macan tutul.

4) Bioma Hutan Gugur

Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhan yang sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.

Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah:

  • Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
  • Mempunyai empat musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim semi.
  • Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis.
  • Pohon sedikit (10-20) dan tidak terlalu rapat.
  • Hewan yang terdapat di hutan gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).

5) Bioma Taiga/Konifer

Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada.

Ciri-ciri bioma taiga adalah:

  • Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
  • Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara tiga sampai enam bulan.

b. Ekosistem Perairan

Ekosistem perairan sendiri terdiri dari ekosistem air tawar:

1) Ekosistem air tawar

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain:

  • Variasi suhu tidak menyolok.
  • Penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut:

  • Plankton, terdiri alas fitoplankton dan zooplankton, biasanya melayanglayang (bergerakpasif) mengikuti gerak aliran air.
  • Nekton, hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
  • Neuston, organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau
  • bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
  • Perifiton, merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
  • Bentos, hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.

c. Ekosistem Air Laut

Ekosistem laut dibagi menjadi beberapa zona ,yaitu zona intertidal, zona neritik, zona pelagik, zona fotik, zona bentik, dan zona afotik.

Ciri-ciri dari ekosistem air laut adalah:

  • Memiliki kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl (55 persen), namun kadar garam di laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang rendah (di laut beriklim dingin).
  • Ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

d. Ekosistem Estuari

Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.

Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.

e. Ekosistem Pantai

Ekosistem pantai dikenal sebagai salah satu jenis ekosistem yang unik sebab mencakup tiga unsur yakni tanah di daratan, air di lautan dan juga udara. Pantai merupakan pertemuan antara ekosistem daratan dan juga ekosistem akuatik.

Ekosistem pantai sangat dipengaruhi oleh siklus harian arus yang pasang dan surut. Dengan demikin, flora dan fauna yang bisa bertahan di pantai adalah mereka yang bisa beradaptasi dengan cara melekat ke substrat keras agar tidak terhempas gelombang.

Wilayah paling atas dari ekosistem pantai adalah titik yang hanya terkena air pada saat pasang naik tinggi. Area ini didiami beberapa jenis moluska, ganggang, kerang, dan beberapa jenis burung pantai. Sementara itu, titik tengah pantai terendam jika pasang tinggi juga pasang rendah.

Tempat ini didiami beberapa organisme semisal anemon laut, remis, siput, ganggang, porifera dan

masih banyak lagi lainnya. Sementara itu wilayah terdalam dari ekosistem pantai dihuni oleh beragam jenis mahluk invertebrata juga ikan dan berbagai jenis rumput laut.

f. Ekosistem Buatan

Secara sederhana, pengertian ekosistem buatan (Man Made-ecosystem) adalah suatu ekosistem yang terbentuk berkat rekayasa manusia dalam tujuannya untuk memenugi pun mencukupi kebutuhan hidup manusia atau penduduk yang semakin hari semakin meningkat.

Ekosistem buatan ini memperoleh subsidi energi dari luar dan baik itu tanaman maupun hewan akan memperoleh pengaruh besar dari manusia oleh karena itu bisa dikatakan keanekaragamannya sangat rendah.

Ada banyak contoh ekosistem buatan yang direkayasa manusia, antara lain:

1. Ekosistem bendungan.

2. Ekosistem tanaman produksi misalnya hutan jati dan atau hutan pinus.

3. Ekosistem sawah irigasi.

4. Ekosistem perkebunan misalnya sawit, teh, cengkeh dan sebagainya.

5. Ekosistem tambak.

6. Ekosistem ladang.

Baca juga artikel terkait EKOSISTEM atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Maria Ulfa