Menuju konten utama
Ceramah Kultum Ramadhan

3 Kultum 7 Menit tentang 10 Hari Terakhir Ramadhan

Ada banyak contoh kultum 10 hari terakhir Ramadhan. Ini penting disyiarkan kepada umat Islam agar getol beribadah serta meraih Lailatulqadar. Simak di sini.

3 Kultum 7 Menit tentang 10 Hari Terakhir Ramadhan
Ilustrasi sejumlah jemaah tengah mendengarkan kultum Ramadhan selepas sholat Tarawih. Ada banyak contoh kultum 10 hari terakhir Ramadhan. Ini penting disyiarkan kepada umat Islam agar lebih getol beribadah, terlebih dapat meraih Malam Lailatul Qadar. ANTARA FOTO/R. Rekotomo

tirto.id - Ada banyak contoh kultum 10 hari terakhir Ramadhan. Ini penting untuk disyiarkan kepada umat Islam supaya lebih getol dalam beribadah hingga meraih malam Lailatul Qadar.

Salah satu keutamaan 10 hari terakhir puasa Ramadhan adalah waktu yang berpeluang besar untuk terjadi Lailatulqadar.

Lailatul Qadar diumpamakan sebagai malam yang lebih baik daripada 1000 bulan. Oleh sebab itu, umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan 10 hari terakhir Ramadhan untuk memperbanyak ibadah dan amalan sunah.

Kumpulan Tema Kultum 7 Menit tentang 10 Hari Terakhir Ramadhan

Ada banyak tema bagus yang dapat dipilih untuk kultum pada 10 hari terakhir Ramadhan. Tema-tema yang disuguhkan seyogianya berkaitan waktu tersebut terlebih menyinggung persiapan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Berikut ini beberapa tema kultum atau ceramah 10 hari terakhir Ramadhan:

  • Iktikaf: Amalan untuk Menggapai Lailatul Qadar
  • Keutamaan Mengkhatamkan Al-Qur'an Sebelum Ramadhan Habis
  • Kewajiban Seorang Muslim dalam Membayar Zakat Fitrah
  • Tanda-tanda Jatuhnya Malam Lailatul Qadar
  • Ramadhan Hampir Habis, Ibadah Masih Segini Saja
  • MaksimalkanRamadhan karena Umur Tiada yang Tahu
  • Pentingnya Rendah Hati di Hari Kemenangan
  • Larangan Memakai Perhiasan Berlebihan di Hari Kemenangan
  • Amalan-amalan Sunah Sebelum Shalat Idul Fitri
  • Pentingnya Bersedekah di Malam Hari Raya Idul Fitri.

Teks Kultum Singkat 7 Menit tentang 10 Hari Terakhir Ramadhan

Sebagaimana telah disebutkan, kultum 10 hari terakhir Ramadhan penting untuk disampaikan kepada umat Islam. Hal ini untuk menjaga semangat hingga bersiap menyambut hari kemenangan.

Berikut ini beberapa contoh kultum 10 hari terakhir Ramadhan:

1. Kultum Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji hanya kepada Allah Swt. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir (kiamat). Amma ba'du...

Alhamdulillah, kita dapat berkumpul dalam majelis ilmu spesial bulan Ramadan yang insyaallah diberkahi Allah Swt. Dai pada kesempatan ini akan menyampaikan kultum singkat seputar keutamaan 10 hari terakhir puasa.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Umat Islam telah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadan. Di kalangan muslim ada sebuah riwayat yang menjelaskan terkait pengelompokan Ramadhan menjadi tiga bagian meliputi 10 hari pertama, kedua, dan ketiga.

Berikut redaksi lengkapnya: "Ramadhan adalah bulan yang awalnya rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api neraka."

Dalam Hadits-hadits Palsu Ramadhan, Mustafa Ali Yaqub menerangkan bahwa hadis tersebut termasuk daif dengan kualitas lemah. Perawinya yang bernama Ali bin Zaid bin Jud'an dianggap bermasalah.

Kendati demikian, hadis di atas masih bisa ambil pelajarannya, terutama di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Berkaitan waktu tersebut, Rasulullah saw. menganjurkan sekaligus mencontohkan untuk memperbanyak ibadah, sebagaimana riwayat dari Aisyah ra. sebagai berikut:

“Rasulullah saw. bersungguh-sungguh [beribadah apabila telah masuk] malam ke sepuluh [terakhir] yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lain,” (HR. Muslim).

Sebenarnya malam 10 hari terakhir sama dengan 20 atau 19 hari lainnya di bulan Ramadan. Namun, di 10 hari terakhir Ramadan, umat muslim berkesempatan mendapatkan berkah dan pahala Lailatulqadar atau Malam Kemuliaan lebih besar.

Dalam riwayat dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang beribadah pada lailatul qadar atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu," (HR Al-Bukhari).

Rasulullah saw. menganjurkan kepada kaum muslim untuk mencari malam Lailatulqadar sepanjang 10 hari terakhir Ramadhan.

Carilah Lailatulqadar pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadan,” (HR. Bukhari).

Tidak ada mengetahui waktu pasti terjadinya Lailatulqadar. Namun, Rasulullah Saw. memberikan salah satu petunjuk apabila Malam Kemuliaan terjadi, langit malam tampak begitu bersih, tidak mendung maupun berawan. Hal ini tertera dalam riwayat Abdullah bin Abbas sebagai berikut:

“Sesungguhnya Rasulullah bersabda tentang [tanda-tanda] Lailatul Qadar [yaitu] malam yang mudah, indah, tidak [berhawa] panas atau dingin, matahari terbit [pada pagi harinya] dengan cahaya kemerahan [tidak terik],” (HR. Bukhari).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Lailatulqadar merupakan salah satu malam yang paling istimewa di bulan Ramadan. Lailatulqadar lebih baik daripada 1000 bulan. Apabila seseorang beribadah di Lailatulqadar, pahalanya lebih daripada beramal 1000 bulan. Allah Swt. berfirman mengenai keutamaan Lailatulqadar dalam Surah Al-Qadr ayat 1-5 sebagai berikut:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ

Arab Latinnya:

Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr(i). Wa mā adrāka mā lailatul-qadr(i). Lailatul-qadri khairum min alfi syahr(in). Tanazzalul-malā'ikatu war rūḥu fīhā bi'iżni rabbihim min kulli amr(in). Salāmun hiya ḥattā maṭla‘il-fajr(i).

Artinya:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya [Al-Qur’an] pada Lailatulqadara. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ [Jibril] dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah [malam] itu sampai terbit fajar,” (QS. Al-Qadr [94]: 1-5).

Berkaitan momen 10 hari terakhir Ramadan, umat Islam dapat melakukan berbagai ibadah. Amalan yang paling dianjurkan adalah membaca Al-Qur’an karena dalam sejarahnya, waktu pertama kali Allah Swt. dulu menurunkan Al-Qur’an dari lauhulmahfuz ke baitul izzah (langit dunia) terjadi di malam Lailatulqadar.

Di sisi lain, bulan Ramadan dikenal sebagai bulannya Al-Qur’an (syahrulquran). Allah Swt. berfirman mengenai bulan Ramadan sebagai bulannya Al-Qur’an dalam Surah Al Baqarah ayat 185 sebagai berikut:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

Arab Latinnya:

Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān.

Artinya:

“Bulan Ramadan adalah [bulan] yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda [antara yang hak dan yang batil],” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Mari kita isi 10 hari terakhir bulan Ramadan dengan berbagai ibadah terutama membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an. Semoga Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Amin amin ya rabbal alamin.

Demikianlah kultum hari ini. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua dan Allah memberikan taufikNya agar kita senantiasa dipahamkan terhadap ilmu agama. Dengan pemahaman yang baik tentang Islam, kita akan dapat menjalankan segala perintah dan larangan Allah SWT dengan benar sesuai petunjuk dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Mohon maaf atas kekhilafan tutur kata dan perbuatan. Semoga Allah membimbing kita semua ke jalan yang benar.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم , فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

(Aqulu qawli hadza wa astaghfirallahi li walakum, fastaghfiruh innah hu huwal ghafur rahim)

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Kultum Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Kita telah memasuki waktu istimewa di bulan yang mulia yaitu 10 hari terakhir Ramadhan. Pada waktu ini, Rasulullah Saw. mencontohkan untuk lebih giat beribadah sebagaimana diceritakan dalam riwayat hadis dari Aisyah Ra. berikut:

كَانَ رَسُوْلُ اللهً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِيْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ

Artinya:

“Pada malam sepuluh terakhir, Rasulullah saw [lebih] bersungguh-sungguh [untuk beribadah], melebihi kesungguhan pada malam yang lain,” (HR Muslim).

Tujuan meningkatkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan adalah mendekatkan diri sekaligus mencari rida Allah Swt. Tujuan lainnya ialah menggapai malam Lailatul Qadar.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Ada banyak amalan yang dapat dikerjakan di 10 hari terakhir Ramadhan. Amalan pertama yang dianjurkan adalah beriktikaf di masjid. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah Saw. ajeg mengerjakan iktikaf sebagai berikut:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْلِطُ الْعِشْرِينَ بِصَلَاةٍ وصَوْمٍ وَنَوْمٍ، فَإِذَا كَانَ الْعَشْرُ شَمَّرَ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ

Artinya:

“Dari ‘Aisyah ra, dia berkata, ‘Pada 20 hari yang pertama [di bulan Ramadhan], Nabi saw biasa mengkombinasikan antara shalat, puasa dan tidurnya. Namun jika telah masuk 10 hari terakhir, beliau bersungguh-sungguh dan mengencangkan sarungnya [menjauhi istri-istrinya],” (HR Ahmad).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Tak hanya diri sendiri, umat Islam juga dianjurkan untuk mengajak keluarga hingga sesama kaum muslim untuk mengisi 10 hari terakhir Ramadhan dengan iktikaf. Hal ini dicontohkan dalam hadis riwayat Aisyah Ra. sebagai berikut:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Artinya:

"Jika telah datang 10 hari yang terakhir [di bulan Ramadhan], Nabi ﷺ mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malamnya [dengan beribadah], dan membangunkan keluarganya [untuk beribadah]," (HR Bukhari dan Muslim).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Iktikaf dapat diisi dengan berbagai amalan sunah mulai shalat Tahajud, membaca Al-Qur'an, hingga mendalami ilmu agama.

Di sisi lain, sebelum melakukan iktikaf, umat Islam seyogianya membersihkan diri. Tidak sekedar menghilangkan hadas dan najis, namun untuk memberikan rasa segar sehingga lebih nyaman saat beribadah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam riwayat hadis dari Aisyah Ra. berikut:

كَانَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ رَمَضَانُ قَامَ وَنَامَ فَإِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ الْمِئْزَرَ وَاجْتَنَبَ النِّسَاءَ وَاغْتَسَلَ بَيْنَ الْأَذَانَيْنِ وَجَعَلَ الْعِشَاءَ سَحُوْرًا

Artinya:

“Ketika memasuki bulan Ramadhan, Rasulullah bangun malam [untuk beribadah] dan juga menggunakannya untuk tidur. Begitu masuk sepuluh hari terakhir, beliau kencangkan sarung, menjauhi istri-istrinya [untuk beribadah], mandi antara dua adzan [dua waktu shalat magrib dan isya],” (HR. Ibnu Abi ‘Ashim).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Demikian kultum seputar amalan 10 hari terakhir Ramadhan. Semoga kita diberikan kekuatan dan kesabaran untuk dapat istikamah dalam kebaikan.

Akhiru kalam wabillahi taufik wal hidayah,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Kultum Ramadhan 10 Hari Terakhir: Amalan Malam Kemenangan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Tidak terasa, bulan Ramadan sebentar lagi akan mencapai batasnya. Meskipun bulan mulia ini nanti berlalu, umat Islam dianjurkan untuk tetap meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt.

Waktu pertama setelah berakhir bulan Ramadan adalah malam Idul Fitri. Di malam tersebut, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan dengan memperbanyak bacaan takbir sebagaimana sabda Rasulullah Saw. berikut:

زَيِّنُوْا اَعْيَادَكُمْ بِالتَّكْبِيْر

Artinya:

"Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir," (HR. Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi).

Dalam sebuah riwayat lain, disebutkan bahwa memperbanyak bacaan takbir di malam Idul Fitri dapat melebur dosa-dosa yang telah lalu.

Lantas, seperti apa bacaan takbir yang bisa dibaca di malam Lebaran? Bacaan takbir yang dapat diperbanyak sebagai berikut:

كْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Arab Latinnya:

Allahu akbar (3x), laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, allahu akbar wa lillahil-hamdu.

Artinya:

"Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Dan segala puji bagi Allah."

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Selain memperbanyak takbir, amalan lain yang dapat dikerjakan di malam Hari Raya Idul Fitri adalah mendirikan qiyamul lail. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis sebagai berikut:

مَنْ قَامَ لَيْلَتَىِ الْعِيدَيْنِ لِلهِ مُحْتَسِبًا لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ. (رواه الشافعي وابن ماجه)

Artinya:

Siapa saja yang qiyamul lail pada dua malam Id [Idul Fitri dan Idul Adha] karena Allah demi mengharap ridha-Nya, maka hatinya tidak akan mati pada hari di mana hati manusia menjadi mati,” (HR As-Syafi’i dan Ibnu Majah).

Meskipun hadis di atas dari segi riwayat daif, namun para ulama berpendapat dalil masih dapat digunakan dengan menekankan fadhailul a'mal (keutamaan amal). Hal ini ditegaskan dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Terlepas dari beberapa amalan di atas, ada satu kewajiban umat Islam yang dapat dikerjakan di malam Idul Fitri yaitu membayar zakat fitrah. Zakat ini berperan sebagai pembersih jiwa umat Islam sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:

رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ، فَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ.

Artinya:

"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perkara sia-sia dan perkataan keji, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barangsiapa menunaikannya sebelum shalat [‘Id], maka itu adalah zakat yang diterima. Dan barangsiapa menunaikannya setelah shalat [‘Id], maka itu adalah satu shadaqah dari shadaqah-shadaqah," (HR. Abu Dawud no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1827, dihasankan Syekh Al-Albani).

Malam Lebaran menjadi salah satu utama dalam pembayaran zakat fitrah. Maka dari itu, umat Islam seyogianya memanfaatkan waktu untuk menunaikan kewajiban mereka. Hal ini dijelaskan dalam riwayat hadis berikut:

فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعاً مِنْ تَمَرٍ، أوْصَاعاً مِنْ شَعِيْرٍ، عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى، وَالصَّغِيْرِ وَالْكَبِيْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأمَرَ بِهَا أنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوْجِ الناَّسِ إلى الصَّلَاةِ

Artinya:

“Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat Fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas orang muslim baik budak dan orang biasa, laki-laki dan wanita, anak-anak dan orang dewasa, beliau memberitahukan membayar zakat Fitrah sebelum berangkat [ke masjid] ‘Idul Fitri," (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Demikian kultum tentang amalan utama di malam kemenangan. Semoga segala kebaikan yang kita perbuatan diridai Allah Swt. Amiin amiin ya rabbal alamin.

Akhiru kalam wabillahi taufik wal hidayah,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2025 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif