Menuju konten utama
Kultum Ramadhan Terbaru

3 Ceramah Singkat Ramadhan Soal Keutamaan 10 Hari Pertama Puasa

Ceramah singkat Ramadhan 10 hari pertama bisa mengangkat tema seputar peribadatan. Simak contoh teks ceramah awal Ramadhan berikut ini untuk referensi.

3 Ceramah Singkat Ramadhan Soal Keutamaan 10 Hari Pertama Puasa
Ilustrasi ceramah singkat Ramadhan. Ceramah awal Ramadhan dapat dilakukan di sela menjalankan ibadah tarawih ataupun usai salat fardu berjamaah di masjid. Foto/IStockphoto

tirto.id - Ceramah singkat Ramadhan sering dilakukan saat mengisi beberapa kajian keagamaan. Contohnya diterapkan di sela-sela tarawih atau kultum setelah salat zuhur dan lainnya.

Ceramah awal Ramadhan dapat diisi dengan beragam tema. Ceramah Ramadhan hari ke 10 atau sebelumnya, bisa mengangkat tema seputar peribadatan yang untuk mengisi waktu sembari berpuasa atau setelah berbuka.

Ceramah hari pertama misalnya menjelaskan mengenai aktivitas sahur, tadarus Al-Qur'an, atau salat sunah seperti tarawih. Selanjutnya, pada kultum Ramadhan hari ke 10 bisa dikaji kembali berbagai amalan yang sudah dijalankan sebagai pengingat agar tetap istikamah dilakukan di hari-hari berikutnya.

3 Ceramah Singkat Ramadhan Tentang Keutamaan 10 Hari Pertama Puasa

Berikut beberapa contoh teks ceramah singkat Ramadhan untuk kebutuhan referensi di 10 hari pertama puasa:

1. Contoh 1 ceramah singkat Ramadhan soal keutamaan 10 hari pertama puasa

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah dan selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Keselamatan juga semoga menyertai keluarga dan sahabat beliau, begitu pula segenap umat Islam yang istikamah menjalan Islam dengan benar sampai hari kiamat. Amma ba'du...

Jemaah rahimakumullah...

Ibadah sunah yang senantiasa menyertai datangnya bulan Ramadhan adalah salat tarawih. Ibadah ini bagian dari qiyamul lail yang memberikan manfaat besar bagi pelakunya. Allah menyediakan ampunan bagi siapa pun yang konsisten menjalankannya di sepanjang malam Ramadhan.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau.” (HR Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Keutamaan tarawih ini hendaknya tidak kita sia-siakan. Imam Haramain menyatakan bahwa dosa yang dapat dihapus dengan tarawih yaitu dosa-dosa kecil. Adapun dosa besar, perlu kita hapus melalui jalan tobat.

Namun, Imam Ibnul Mundzir memiliki pendapat berbeda. Dosa yang bisa dihapus bisa berupa dosa kecil dan dosa besar sekaligus.

Entah itu dosa kecil atau dosa besar yang dihapus dengan tarawih, mari kita tidak meremehkan keduanya. Apapun mesti kita tempuh untuk menebus berbagai dosa kita agar nantinya selamat dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Jemaah rahimakumullah...

Kendala yang sering ditemui dalam melaksanakan salat tarawih adalah menjadi konsistensi atau istikamah. Pada 10 hari pertama Ramadhan, banyak dari kita yang masih bersemangat menjalankannya bersama imam di masjid. Namun, konsistensi itu mulai tidak terjaga ketika masuk 10 hari kedua dan terakhir Ramadhan.

Naik-turunnya iman adalah keniscayaan. Namun, mari kita bersungguh-sungguh menjaga iman kita di bulan Ramadhan dengan salah satunya berusaha tidak meninggalkan tarawih.

Kita senantiasa dalam kebaikan jika melaksanakan tarawih bersama imam dari awal sampai selesainya salat ini. Nilai ibadah kita cukup besar seperti dinyatakan dalam hadis:

“Sesungguhnya seorang laki-laki yang melaksanakan shalat bersama imam (berjamaah) sampai selesai, maka baginya dihitung pahala beribadah satu malam penuh.” (HR Abu Dawud)

Jika hadis tersebut diterapkan pada konteks tarawih, ibadah sunah ini yang dikerjakan dengan lengkap beserta witirnya memiliki pahala setara menghidupan satu malam penuh dengan beribadah. Di sisi lain, kehadiran Ramadhan membuat pahala ibadah meningkat berkali lipat.

Jemaah rahimakumullah...

Mari kita isi malam Ramadan dengan menjalankan ibadah salat tarawih semampu kita. Syukur-syukur, kita bisa menjaga konsistensi sehingga semua malam Ramadan bisa menjalankan tarawih. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita. Amin.

Demikian ceramah dari saya, semoga kita dapat mengambil hikmah.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Contoh 2 ceramah singkat Ramadhan soal keutamaan 10 hari pertama puasa

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji hanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam beserta keluarga, sahabat, dan segenap muslimin yang istikamah dengan agama Islam sampai hari kiamat. Amma ba'du...

Jemaah yang dirahmati Allah...

Ramadhan selain dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an, juga hendaknya dilazimkan dengan bersedekah. Amalan sedekah lebih sering dilakukan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam di bulan suci tersebut.

Sikap kedermawanan beliau saat bulan Ramadhan cukup besar yang ditunjukkan dalam hadis sahih:

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)

Jemaah yang dirahmati Allah...,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga menyebut bahwa sedekah terbaik dilakukan saat Ramadan. Sebuah riwayat menceritakan, “Dari Anas radhiyallahu anhu, sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?’ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan',” (HR At-Tirmidzi).

Bersedekah selama bulan Ramadhan dapat dilakukan dalam berbagai wujud. Misalnya memberikan uang, takjil, menu berbuka, makanan sahur, hingga bahan pokok. Adapun salah satu keutamaan sedekah di hadapan Allah, dinyatakan dalam surah Al-Hadid ayat 18:

اِنَّ الۡمُصَّدِّقِيۡنَ وَالۡمُصَّدِّقٰتِ وَاَقۡرَضُوا اللّٰهَ قَرۡضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمۡ وَلَهُمۡ اَجۡرٌ كَرِيۡمٌ

Innal mussaddiqiina wal mussaddiqooti wa aqradul laaha qardan hassanany yudaa'afu lahum wa lahum ajrun kariim.

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan [balasannya] bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia,” (QS. Al-Hadid [57]: 18).

Jemaah rahimakumullah....

Mari kita isi 10 hari pertama bulan Ramadhan ini dengan memperbanyak sedekah, di samping mengerjakan amalan lainnya. Sedekah bukan hanya ibadah yang ditujukan bagi Allah, namun memberikan dampak sosial bagi sekitar. Semoga Allah memberkahi hidup kita dengan melakukan sedekah. Amin.

Demikian ceramah dari saya. Semoga Allah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Contoh 3 ceramah singkat Ramadhan soal keutamaan 10 hari pertama puasa

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji hanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir (kiamat). Amma ba'du...

Hadirin kaum muslimin rahimakumullah,

Alhamdulillah, kita dalam berkumpul dalam majelis dakwah yang insyaallah dirahmati Allah. Pada kesempatan berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan dakwah bertajuk “Keutamaan 10 Hari Pertama Puasa.”

Hadirin kaum muslimin rahimakumullah,

Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan paling istimewa dalam Islam karena memiliki berbagai keutamaan.

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa 10 hari pertama bulan Ramadhan adalah rahmat, “Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka.”

Hadis di atas diriwayatkan Imam Baihaqi dan Ibn Khuzaimah. Menurut Imam Suyuthi hadis tersebut bersumber kepada Ali ibn Zaid ibn Jad’an yang divonis orang daif para ulama. Sementara riwayat dari Ali ibn Azin adalah Yusuf bin Ziyad, orang yang divonis daif parah (daif jiddan).

Website NU Online menuliskan bahwa kendati hadis di atas daif, namun masih dapat digunakan sebagai dalil dengan menekankan fadailul a’mal (keutamaan amal). Di sisi lain, bulan Ramadan memang waktu yang penuh dengan keberkahan, tidak mengkhususkan 10 hari pertama saja.

Rasulullah Saw. pernah bersabda mengenai bulan Ramadan penuh dengan keberkahan berikut, “Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian,” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).

Hadirin kaum muslimin rahimakumullah,

Bulan Ramadhan sebagai waktu penuh berkah dapat diisi umat Islam dengan mengerjakan berbagai amalan selain puasa. Salah satu amal yang cukup ditekanlan yaitu membaca ayat-ayat Al-Qur’an di 10 hari pertama, terlebih sepanjang bulan Ramadan.

Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an (syahrulquran) karena di waktu tersebut ayat pertama Al-Qur’an dalam sejarahnya diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Firman Allah subhanahu wa ta'ala. dalam Surah Al-Baqarah ayat 185 mengenai syahrulquran adalah sebagai berikut:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn.

Artinya: “Bulan Ramadan adalah [bulan] yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda [antara yang benar dan yang batil]. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah.

Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan [dia tidak berpuasa], maka [wajib menggantinya], sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur,” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).

Oleh sebab itu, mari kita perbanyak membaca Al-Qur'an pada bulan suci ini. Semoga dengan keistikamahan kita membawa Al-Qur'an, dapat memberikan kebaikan bagi kehidupan di dunia dan akhirat.

Demikian ceramah dari saya, semoga dapat memotivasi kita untuk beramal lebih baik lagi untuk mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai ibadah.

Wassalamualaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Ibnu Azis