Menuju konten utama

Mukadimah Khutbah Jumat Bahasa Arab & Latin untuk Pembukaan

Teks mukadimah khutbah Jumat dengan bahasa Arab dan latin dalam artikel ini dapat dibacakan  untuk pembukaan khutbah. Berikut selengkapnya.

Mukadimah Khutbah Jumat Bahasa Arab & Latin untuk Pembukaan
Ilustrasi KhutbahANTARA FOTO/HO/Humas Pemprov Sulsel

tirto.id - Teks mukadimah khutbah Jumat dengan bahasa Arab dan latin dalam artikel ini dapat dibacakan untuk pembukaan khutbah.

Mukadimah atau pembukaan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan seorang khatib dalam Khutbah Salat Jumat. Sebab, mukadimah tersebut mengandung rukun-rukun yang menentukan sah atau tidaknya pelaksanaan khotbah Salat Jumat.

Salah satu perkara yang diwajibkan kepada seorang muslim laki-laki (muslimin) mukalaf tanpa uzur syar'i seperti musafir hingga sakit parah adalah menunaikan ibadah Salat Jumat. Kewajiban Salat Jumat bagi kaum muslimin ditegaskan Allah Swt, salah satunya dalam Surah Al-Jumuah ayat 11 sebagai berikut:

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,” (QS. Al-Jumuah [62]: 11).

Salat Jumat adalah salat berjemaah dua rakaat di hari Jumat yang didahului pembacaan khotbah. Pembacaan khotbah merupakan salah satu syarat sah pelaksanaan Salat Jumat sebagaimana dijelaskan Syekh Abdullah bin Abdurrahman Bafadlal Al-Hadlrami dalam kitab Muqaddimah Al-Hadlramiyyah Hamisy Busyral Karim sebagai berikut:

“Syarat kelima (Shalat Jumat) adalah dua khutbah sebelum shalat,'' (Lihat: Syekh Abdullah bin Abdurrahman Bafadhal Al-Hadlrami, Muqaddimah Al-Hadlramiyyah Hamisy Busyral Karim, Juz 2, Hal 4-6).

Mukadimah Khutbah Jumat Bahasa Arab & Latin untuk Pembukaan

Ilustrasi Khutbah

Ilustrasi Khutbah Idul Adha. foto/istockphoto

Salah satu susunan khutbah Jumat adalah mukadimah atau pembukaan, yang terletak di awal khutbah pertama.

Mukadimah memuat empat dari lima rukun khutbah meliputi memuji Allah, selawat, wasiat ketakwaan, membaca ayat khutbah.

Oleh sebab itu, susunan mukadimah khutbah harus diperhatikan khotib karena berkaitan dengan sah atau tidaknya pelaksanaan ibadah tersebut. Berikut ini susunan mukadimah sekaligus empat rukun Khutbah Jumat:

1. Memuji Allah

Mukadimah khutbah dibuka menggunakan lafal memuji Allah Swt. seperti “alhamdu lillâh”, “nahmadu lillâh”, “lillahi al-hamdu”, “ana hamidu Allâha”, atau “Allâha ahmadu”.

Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab al-Minhaj al-Qawim Hamisy Hasyiyah al-Turmusi, menjelaskan mengenai lafal untuk memuji Allah Swt:

“Disyaratkan adanya pujian kepada Allah menggunakan kata Allah dan lafaz hamdun atau lafadh-lafadh yang satu akar kata dengannya. Seperti alhamdulillah, ahmadu-Llâha, Allâha ahmadu, Lillâhi al-hamdu, ana hamidun lillâhi, tidak cukup al-hamdu lirrahmân, asy-syukru lillâhi, dan sejenisnya, maka tidak mencukupi.” (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, al-Minhaj al-Qawim Hamisy Hasyiyah al-Turmusi, Jedah, Dar al-Minhaj, 2011, juz.4, hal. 246).

2. Membaca Selawat

Setelah mengucap kalimat untuk memuji Allah Swt, mukadimah khutbah dilanjutkan dengan membaca selawat kepada Nabi Muhammad Saw.

3. Berwasiat ketakwaan

Setelah membaca selawat, khotib dapat melanjutkan dengan berwasiat untuk diri sendiri maupun segenap jemaah salat Jumat.

Contoh kalimat wasiat ketakwaan seperti "Athi'ullaha (Taatlah kalian kepada Allah)", "Ittaqullaha (Bertakwalah kalian kepada Allah", atau "Inzajiru 'anil makshiat (jauhilah maksiat)".

4. Membacakan Ayat Suci

Membacakan ayat suci berkaitan dengan materi khotbah yang hendak disampaikan. Ayat yang dipilih, seyogianya memberikan pemahaman makna secara sempurna, bukan potongan yang tidak dapat dipahami.

Sebagai contoh, "yâ ayyuhalladzîna âmanuttaqullâha wa kûnû ma‘ash-shâdiqîn (Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang benar!)," (QS. At-Taubah [9]: 119).

Contoh Mukadimah Khutbah Jumat Bahasa Arab & Latin untuk Pembukaan

Untuk lebih memahami susunan di atas, berikut ini contoh mukadimah Khutbah Salat Jumat yang lengkap:

1. Memuji Allah dan Membaca Selawat

نَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ

Arab Latin:

Innal hamda lillah, nahmaduhu wanasta’inuhu wanastaghfiruh, wana’udzu billahi min syururi anfusina, wamin sayyiaati a’maalinaa, mayyahdihillahu falaa mudhilla lah, wamayyudhlil falaa haadiya lah. Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, wa asyhadu anna muhammadan ’abduhu warosuuluh. Allahumma shalli wasallim wabarik ’ala sayyidina muhammadin wa ’ala alihi washahbihi ajma’in. amma ba’du.

Artinya:

“Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah, yang kita memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, memohon ampun kepada-Nya, dan kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kita dan dari keburukan amal-amal perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tak seorang pun dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tak seorang pun mampu memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, berikan rahmat, keselamatan serta barakah kepada Junjungan kita Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya semuanya. Amma ba'du".

2. Berwasiat untuk Takwa

قَالَ تَعَالَى فِي القُرْآنِ الكَرِيمِ :﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ١٠٢ ﴾ ( اٰل عمران/3: 102)

Arab Latin:

Qala taala fil quranul karim: Yâ ayyuhalladzîna âmanuttaqullâha ḫaqqa tuqâtihî wa lâ tamûtunna illâ wa antum muslimûn

Artinya:

"Allah berfirman dalam Al-Qur'an yang mulia: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim,” (QS. Al-Imran [3]: 102).

3. Membaca Ayat Suci

وَقَالَ أَيْضاً:

Arab Latin:

Waqaala aydhan.

Artinya:

"Dan Dia berfirman juga: (ayat yang berkaitan materi khotbah)”.

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani