Menuju konten utama

Teks Ceramah Singkat tentang Sabar dan Ikhlas dalam Islam

Ceramah tentang sabar dan ikhlas dalam Islam, dua sifat mulia yang mengajarkan kita menghadapi cobaan hidup dengan hati yang lapang dan penuh penerimaan.

Teks Ceramah Singkat tentang Sabar dan Ikhlas dalam Islam
Ilustrasi Khutbah Idul Adha. foto/istockphoto

tirto.id -

Sabar dan ikhlas adalah dua sifat mulia yang menjadi landasan penting dalam ajaran Islam. Kedua sifat ini mengajarkan kita untuk tetap tenang, lapang dada, dan berserah diri kepada Allah dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

Sabar membantu kita bertahan dan tidak mudah putus asa, sementara ikhlas membuat kita menerima segala takdir dengan hati yang ridha, tanpa berharap pujian atau balasan dari manusia. Dua sifat tersebut harus saling berkaitan dan berhubungan guna mengendalikan gejolak emosi jiwa dan perilaku.

Umat Islam yang mampu bersabar dan ikhlas akan mendapatkan ketenangan hati. Tidak hanya itu, mereka akan diganjar dengan pahala yang berlimpah sekaligus balasan surga Allah Swt. Oleh sebab itu, kaum muslim harus senantiasa berlatih sabar dan ikhlas, sekalipun keduanya bukanlah perkara yang mudah dilakukan.

Dalam Al-Qur'an dan hadis, sabar dan ikhlas sering kali disebut sebagai kunci kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Mari kita renungkan bersama makna mendalam dari sabar dan ikhlas serta bagaimana kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ceramah tentang Sabar dan Ikhlas

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Swt, karena limpahan rahmat, taufik, dan inayahnya kita dalam berkumpul di majelis penuh berkah ini tanpa halangan suatu apapun. Tak lupa, selawat serta salam Allah, semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw. Sosok teladan, pemimpin, dan utusan, yang dinantikan pertolongannya di Yaumulkiamah kelak. Amin-amin ya rabbal alamin.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Dalam kehidupan ini, ada dua contoh sifat yang harus selalu kita pegang dan amalkan dalam kehidupan yaitu sabar dan ikhlas. Apa itu sabar? Sabar adalah sikap menahan diri dari segala bentuk kesulitan dan kesedihan. Sabar juga dapat dimaknai dengan membatasi jiwa dari keinginannya demi mencapai sesuatu yang baik atau lebih baik (luhur).

Sebagai contoh, ketika seseorang tengah mendapatkan kesulitan, ia tidak mengeluh. Sebaliknya, ia menghadapi cobaan dengan segala usaha yang baik dan memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah Swt.

Dengan kesabaran, seseorang akan mampu berpikir tenang untuk mencari jalan keluar. Di sisi lain, orang-orang yang bersabar dekat dengan rahmat Allah Swt. sebagaimana bunyi Surah Al-Baqarah ayat 153 sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Arab Latinnya:

Yā ayyuhal-lażīna āmanusta‘īnū biṣ-ṣabri waṣ-ṣalāh(ti), innallāha ma‘aṣ-ṣābirīn(a).

Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar," (QS. Al-Baqarah [2]: 153).

Dalam hidup ini, ada kurang lebih tiga tindakan sabar dilakukan. Pertama, sabar dalam menjalani ketaatan kepada Allah. Kedua, sabar dalam menahan diri dalam perbuatan yang diharamkan. Ketiga, sabar dalam musibah yang menimpa.

Apabila seseorang mampu menghadapi kehidupan dengan kesabaran, tidak ada balasan yang lebih baik untuknya kecuali surga. Allah Swt. berfirman dalam Surah Ar-Ra'd ayat 24 sebagai berikut:

سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِۗ

Arab Latinnya:

Salāmun ‘alaikum bimā ṣabartum fa ni‘ma ‘uqbad-dār(i).

Artinya:

"[Malaikat berkata,] 'Salāmun ‘alaikum [semoga keselamatan tercurah kepadamu] karena kesabaranmu.' [Itulah] sebaik-baiknya tempat kesudahan [surga]," (QS. Ar-Ra'd [13]: 24).

Hadirin yang dirahmati Allah,

Setelah sabar, sifat lain yang harus dimiliki oleh kaum muslim adalah ikhlas. Sifat ini saling terkait dan terhubung dengan sabar. Lantas, apa itu ikhlas? Ikhlas adalah bersih hati atau tulus tanpa mengharapkan pujian.

Sebagai contoh, seseorang beribadah semata-mata hanya kepada Allah. Tidak ada keinginan dari dirinya untuk dilihat makhluk lainnya. Allah Swt. berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 125 sebagai berikut:

وَمَنْ اَحْسَنُ دِيْنًا مِّمَّنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ وَّاتَّبَعَ مِلَّةَ اِبْرٰهِيْمَ حَنِيْفًا ۗوَاتَّخَذَ اللّٰهُ اِبْرٰهِيْمَ خَلِيْلًا

Arab Latinnya:

Wa man aḥsanu dīnam mimman aslama wajhahū lillāhi wa huwa muḥsinuw wattaba‘a millata ibrāhīma ḥanīfā(n), wattakhażallāhu ibrāhīma khalīlā(n).

Artinya:

"Siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang memasrahkan dirinya kepada Allah, sedangkan dia muhsin [orang yang berbuat kebaikan] dan mengikuti agama Ibrahim yang hanif? Allah telah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih[-Nya]," (QS. An-Nisa [4]: 125).

Contoh lainnya dari ikhlas adalah apabila harta yang dimilikinya sewaktu-waktu diambil kembali oleh Allah, ia tidak akan marah, kecewa, dan sebagainya. Harta itu ada beragam, kekayaan, pangkat, bahkan nyawa sekalipun, semuanya adalah titipan Allah. Dalam Surah An-Nisa ayat 126, Allah Swt. berfirman sebagai berikut:

وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ مُّحِيْطًا ࣖ

Arab Latinnya:

Wa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), wa kānallāhu bikulli syai'im muḥīṭā(n).

Artinya:

"Hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Maha Meliputi segala sesuatu," (QS. An-Nisa [4]: 126).

Hadirin yang dirahmati Allah,

Sabar dan ikhlas bukanlah perkara yang mudah dilakukan. Meskipun demikian, selama nyawa ini berada dalam raga, kita harus selalu berusaha sabar dan ikhlas.

Demikianlah ceramah tentang sabar dan ikhlas. Semoga apa yang telah disampaikan dapat menambah pengetahuan serta memberikan keberkahan kepada kita semua. Terlebih Allah Swt. menjadi rida atas segala amal yang kita perbuat. Amin amin ya rabbal alamin.

Akhirul kalam wabillahi taufiq wal hidayah,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait KHUTBAH atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani