tirto.id - Kultum 10 hari terakhir Ramadhan dapat membahas beberapa topik seperti Lailatulqadar dan iktikaf. Kultum ini diharapkan dapat memotivasi umat Islam untuk lebih meningkatkan ibadah dan meraih keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan.
10 hari terakhir Ramadhan disebut sebagai periode waktu di mana kita berpeluang besar mendapat malam Lailatulqadar. Lailatulqadar sendiri merupakan malam penuh kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan sehingga selalu diburu oleh umat Islam di setiap Ramadhan.
Lalu, kapan 10 hari terakhir Ramadhan 2025? Jika 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, maka 10 hari terakhir Ramadhan akan berlangsung pada 21-30 Maret 2025, sedangkan 10 malam terakhir bulan ini dimulai pada Kamis malam, 20 Maret 2025.
Meski tidak ada yang tahu pasti kapan Lailatulqadar akan datang, kita dianjurkan untuk menghidupkan 10 malam terakhir Ramadhan dengan beribadah, terutama ibadah iktikaf di masjid seperti yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Kumpulan Ide Judul Kultum 5 Menit tentang 10 Hari Terakhir Ramadhan
Kultum 10 hari terakhir Ramadhan dapat disampaikan menjelang penghujung bulan puasa. Kultum ini bisa membahas beberapa materi yang lebih spesifik untuk menambah wawasan sekaligus memotivasi para pendengar untuk lebih giat beribadah.
Berikut ide judul kultum 10 hari terakhir Ramadhan:
- Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan
- Meraih Lailatul Qadar dalam 10 Hari Terakhir Ramadhan
- Tanda-Tanda Lailatul Qadar
- Amalan Utama di 10 Hari Terakhir Ramadhan
- Meneladani Iktikaf Rasulullah di 10 Hari Terakhir Ramadhan
- Menjaga Keistiqamahan Hingga Akhir Ramadhan
- Tingkatkan Ibadah di Penghujung Ramadhan
- Keutamaan Sedekah di 10 Hari Terakhir
- Menggapai Ampunan di Hari-Hari Terakhir Ramadhan
- Menyucikan Hati di 10 Hari Terakhir Ramadhan
- Ramadhan akan Pergi, Apa yang Sudah Kita Raih?
- Momentum Taubat dan Istighfar di 10 Hari Terakhir
- Doa-Doa Mustajab di Penghujung Ramadhan
- Lailatul Qadar: Hadiah Terbesar di Bulan Ramadhan
- Perpisahan dengan Ramadhan: Harapan dan Evaluasi
Kumpulan Teks Kultum Singkat 5 Menit tentang 10 Hari Terakhir Ramadhan
Kultum Ramadhan singkat menjadi salah satu sarana dakwah yang sering dilakukan di bulan puasa. Kultum umumnya digelar menjelang berbuka puasa, setelah salat berjamaah, atau di acara-acara tertentu yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan.
Berikut beberapa contoh teks kultum Ramadhan 5 menit 10 hari terakhir Ramadhan:
1. Kultum 10 Hari Terakhir Ramadhan dan Keutamaan Lailatulqadar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan, bulan ketika pahala dilipatgandakan dan dosa-dosa akan diampuni oleh Allah SWT.
Dalam Ramadhan, terdapat satu fase yang sangat istimewa, yaitu 10 hari terakhirnya. Di fase inilah Allah memberikan kesempatan besar bagi hamba-Nya untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya, mendapatkan ampunan seluas-luasnya, serta meraih kemuliaan yang tidak ada bandingannya, yakni malam Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran:
“Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3).
Artinya, ibadah yang kita lakukan pada malam tersebut bernilai lebih baik dibandingkan dengan ibadah yang dilakukan selama seribu bulan atau 83 tahun. Hanya dengan beribadah di satu malam, kita dapat menumpuk pahala yang setara atau bahkan lebih baik dari pahala seribu bulan.
Tak hanya pahala, malam Lailatulqadar juga menjadi kesempatan bagi kita untuk menghapus segala dosa. Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatulqadar dengan beribadah dan berdoa memohon ampunan kepada Allah SWT, maka ia memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan pengampunan dari Yang Maha Kuasa.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Barangsiapa shalat pada malam Lailatulqadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (HR. Bukhari).
Lailatulqadar menjadi kesempatan emas bagi umat Islam untuk menggandakan pahala sekaligus membersihkan dosa. Akan tetapi, malam Lailatulqadar ini bagaikan sebuah permata yang tersembunyi. Tidak ada yang bisa mengetahui kapan datangnya malam Lailatulqadar, kecuali Allah SWT.
Namun, Rasulullah SAW telah memberikan petunjuk untuk mencari Lailatulqadar di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, terutama di malam-malam ganjil.
“Carilah malam Lailatulqadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).
Lalu, bagaimana cara kita mencarinya? Tentu saja dengan memperbanyak ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan. Lakukan salat malam, perbanyak zikir, tingkatkan sedekah, dan sering-seringlah berdoa. Tak hanya itu, Rasulullah SAW juga mencontohkan untuk melakukan iktikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan di masjid.
Hadirin yang dimuliakan Allah, mari kita manfaatkan waktu yang tersisa ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kita kehilangan kesempatan emas untuk meraih pahala, ampunan, dan keberkahan di 10 hari terakhir Ramadhan.
Mari kita ikuti sunnah Rasulullah SAW dengan meningkatkan ibadah, memperbanyak doa, dan mencari Lailatulqadar dengan penuh kesungguhan. Semoga Allah memberikan kita kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan ibadah di penghujung Ramadhan.
Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan keberkahan Lailatulqadar dan dapat dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Kultum 10 Hari Terakhir Ramadhan: Amalan yang Dianjurkan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin yang dirahmati Allah, tidak terasa kita telah memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Hari-hari ini adalah waktu yang sangat istimewa, di mana Allah memberikan kesempatan besar bagi kita untuk meraih pahala berlimpah, mendapatkan ampunan, dan meraih malam Lailatulqadar.
Tak bisa dipungkiri bahwa terkadang semangat ibadah hanya tampak di awal bulan Ramadhan. Contoh kecilnya bisa kita lihat saat Tarawih. Di awal bulan, masjid penuh sekali, tapi saf salat lama-lama berkurang hingga hanya beberapa deret saja.
Padahal, sebagai umat Islam, sudah sepatutnya kita semakin meningkatkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan. Dalam sebuah hadis disebutkan:
“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada 10 hari terakhir (bulan Ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.” (HR. Muslim).
Hadis tersebut mengisyaratkan agar ibadah kita jangan sampai kendur di penghujung Ramadhan. Jangan sampai yang awalnya rajin Tarawih, malah malas-malasan, atau yang awalnya rajin mengaji, lebih memilih menonton TV.
Allah sudah memberikan iming-iming berupa malam Lailatulqadar yang bisa muncul kapan saja di 10 hari terakhir Ramadhan. Jangan sampai kita melewatkan malam yang lebih baik dari seribu bulan ini dan menghabiskan waktu-waktu terakhir Ramadhan dengan hal yang tidak bermanfaat.
Lalu, amalan apa saja yang sebaiknya kita lakukan di 10 hari terakhir Ramadhan? Pertama adalah salat malam. Salat malam berarti salat yang dilaksanakan setelah salat Isya hingga terbit fajar. Contoh, salat Tarawih, witir, atau salat hajat yang dilakukan saat malam.
Kedua, memperbanyak sedekah. Sedekah bukan hanya ibadah ritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tapi juga ibadah sosial yang bermanfaat bagi sesama. Kita bisa bersedekah apa saja, baik itu uang, ilmu, tenaga, atau sekadar senyuman yang menyenangkan orang lain.
Ketiga, sering-seringlah membaca Al-Quran. Ingatlah bahwa Lailatulqadar adalah malam turunnya Al-Quran dari Lauh Mahfuz ke Baitul Izzah atau langit dunia sebelum diturunkan ke bumi pada Nabi Muhammad SAW.
Maka, melakukan tilawah Al-Quran termasuk amalan yang sangat dianjurkan pada 10 hari terakhir Ramadhan, terutama bagi mereka yang ingin berburu Lailatulqadar.
Keempat, perbanyak doa dan zikir. Berdoalah memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan. Jangan lepas berzikir dan memuji-muji Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak rahmat dan karunia-Nya kepada kita.
Kelima, lakukan iktikaf seperti yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Iktikaf berarti berdiam diri di masjid untuk fokus beribadah dan meninggalkan urusan duniawi untuk sementara.
Hadirin yang dimuliakan Allah, marilah kita manfaatkan sisa-sisa Ramadhan ini dengan ibadah dan amalan terbaik dan jangan sampai kita menyesal setelah Ramadhan berlalu. Semoga Allah memudahkan kita untuk beribadah dan mendapatkan keberkahan di malam-malam terakhir Ramadhan. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Kultum 10 Hari Terakhir Ramadhan dan Anjuran Iktikaf

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin yang dirahmati Allah, 10 hari terakhir Ramadhan adalah periode waktu yang sangat istimewa bagi kita semua. Di waktu inilah kita memiliki kesempatan untuk bertemu dengan malam Lailatulqadar.
Salah satu ibadah yang dianjurkan pada 10 hari terakhir Ramadhan adalah menjalankan iktikaf. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Aisyah RA disebutkan:
“ Nabi SAW melakukan iktikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan iktikaf setelah beliau wafat.” (HR. Muslim).
Iktikaf adalah menetap atau berdiam diri dalam sesuatu. Iktikaf pun diartikan sebagai ibadah yang dilakukan dengan cara berdiam diri di masjid dengan melaksanakan amalan atau beribadah atas dasar keikhlasan dan mengharap rida Allah SWT.
Tujuan iktikaf tentunya adalah mendekatkan diri pada Allah SWT. Iktikaf membuat seseorang ‘istirahat’ sementara waktu dari urusan duniawi dan memfokuskan diri untuk beribadah.
Iktikaf dapat melatih kesabaran dan mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu. Ketika berada di masjid, kita meninggalkan urusan dunia dan lebih banyak merenungi kehidupan akhirat. Ini adalah momen yang sangat baik untuk muhasabah diri, memperbaiki kesalahan, dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setelah Ramadhan.
Selain untuk meningkatkan kualitas spiritual, iktikaf juga memperbesar peluang kita untuk mendapakan malam Lailatulqadar yang lebih baik dari seribu bulan.
Hadirin sekalian, iktikaf dapat dilakukan oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Iktikaf lebih utama dilakukan di masjid yang biasa diadakan shalat berjamaah. Jika ada kendala, maka diperbolehkan untuk iktikaf di rumah, khususnya di tempat yang telah disediakan untuk shalat seperti musala rumah.
Iktikaf dianjurkan dilaksanakan setiap waktu, tapi idak ada patokan khusus mengenai waktu dan durasi iktikaf. Artinya, kita bisa beriktikaf selama 1 jam, 2 jam, atau sehari semalam 24 jam.
Hadirin yang dimuliakan Allah, iktikaf bukan ibadah yang sulit apabila kita memiliki niat yang sungguh-sungguh untuk beribadah. Marilah kita manfaatkan 10 hari terakhir Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya.
Jika memungkinkan, lakukanlah iktikaf sebagai bentuk penghambaan kita kepada Allah SWT. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang kelak berkumpul di surga-Nya. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikian contoh kultum 10 hari terakhir Ramadhan untuk memotivasi banyak orang agar lebih giat beribadah. Semoga kultum ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memanfaatkan setiap detik di penghujung Ramadhan dengan ibadah yang penuh keikhlasan.
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani