Menuju konten utama

Masjid Istiqlal akan Buka 24 Jam pada 10 Hari Terakhir Ramadhan

Pada 10 hari terakhir Ramadhan, Masjid Istiqlal akan dipenuhi oleh jemaah lokal maupun mancanegara yang ingin beribadah i'tikaf.

Masjid Istiqlal akan Buka 24 Jam pada 10 Hari Terakhir Ramadhan
Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Menteri Agama, Nasaruddin Umar, memberikan keterangannya dalam konferensi pers menjelang Ramadhan yang digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2025). tirto.id/Naufal Majid

tirto.id - Masjid Istiqlal Jakarta akan dibuka selama 24 jam pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Imam Besar Masjid Istiqlal cum Menteri Agama, Nasaruddin Umar mengatakan kebijakan tersebut diterapkan karena pada 10 hari terakhir Ramadhan, Masjid Istiqlal akan dipadati oleh para jemaah yang akan beribadah i'tikaf atau berdiam diri di masjid.

“Ya jadi biasanya 10 Ramadhan terakhir itu bisa sampai 24 jam ya. Tapi 10 [hari terakhir saja], [hari ke] 1 sampai 20 belum sampai 24 jam,” ungkap Nasaruddin dalam konferensi pers yang digelar di Masjid Istiqlal, Jumat (28/2/2025).

Nasaruddin menambahkan, pada 10 hari terakhir Ramadhan, Masjid Istiqlal akan dipenuhi oleh jemaah lokal maupun mancanegara. Hal ini, menurut Nasaruddin, terjadi karena wisata Ramadhan di Indonesia menawarkan keindahan.

“Di [10 hari terakhir] Ramadhan ini banyak [jemaah] mancanegara datang. Jadi Anda bisa lihat hotel-hotel di sekitar Istiqlal ini penuh. Ada yang dari daerah, ada yang dari luar negeri juga. Kenapa? Karena wisata Ramadhan yang paling indah itu Indonesia,” sebut Nasaruddin.

Meski begitu, Nasaruddin menyebut para jemaah yang hendak melakukan ibadah i’tikaf di Masjid Istiqlal harus mendaftar terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar Masjid Istiqlal mampu menyiapkan tempat tidur bagi para jemaah.

“I’tikaf itu menginap di sini betul-betul 24 jam, sepanjang beberapa hari, tapi itu didaftar dulu. Dan disiapkan tempat tidurnya di sana dan sebagainya,” kata Nasaruddin.

Nasaruddin juga menyebut Masjid Istiqlal akan menyiapkan paket makanan bagi para jemaah di waktu buka puasa selama bulan Ramadhan 1446 H.

Estimasi jumlah jemaah harian yang berbuka puasa di Masjid Istiqlal adalah sekitar 3.000 jemaah. Untuk tahun ini, estimasi jumlah jemaah tersebut diperkirakan akan meningkat hingga 4.000 jemaah.

“Nah karena ini kita mengantisipasi karena banyaknya program baru [di] Istiqlal, maka kita naikkan 4.000 box nasi di sini, ditambah dengan kurma, ditambah dengan air minum. Dan ini adalah kebanyakan kita peroleh juga dari sponsor-sponsor masyarakat dan instansi,” ujar Nasaruddin.

Masjid Istiqlal juga akan menyiapkan makanan sahur bagi para jemaah. Meski begitu, makanan sahur tidak mampu disediakan bagi seluruh jemaah. Pasalnya, jemaah yang hadir pada waktu sahur, terutama pada 10 hari terakhir Ramadhan, disebut Nasaruddin bisa mencapai 200.000 jemaah.

“Jadi sahurannya kita siapkan juga. Tentu kita tidak mampu menyiapkan semua, karena kalau penuh sampai atas itu bisa sampai 200.000 orang,” tutur Nasaruddin

Untuk memastikan keamanan, Nasaruddin menyebut Masjid Istiqlal sudah menyiapkan kamera pengawas maupun personel pasukan pengamanan profesional.

Ia juga mengimbau para jemaah untuk tidak membawa barang-barang mewah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kita sekarang ini sudah isunya adalah very safety untuk salat di Istiqlal. Kami punya CCTV, kami punya satpam yang sangat profesional,” ucap Nasaruddin.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2025 atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Bayu Septianto