tirto.id - 398 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal pelaksanaan unjuk rasa yang dilakukan Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) di depan Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Minggu (20/4/2025) pagi.
“Total ada 398 personel gabungan yang kami terjunkan, terdiri atas TNI, Satbrimobda, Ditsamapta, dan dari Personel Polres Pelabuhan Tanjung Priok untuk mengamankan jalannya unjuk rasa,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah H. Tobing, di Jakarta sebagaimana dikutip Antara, Minggu (20/4/2025).
Martuasah menegaskan, seluruh personel yang terlibat pengamanan tidak dibekali senjata api dan semua senjata api sudah dititipkan di gudang logistik dengan pengawasan Sipropam Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Ia menambahkan, para petugas pengamanan mengedepankan pendekatan humanis dan profesional dalam melayani saudara-saudara yang menyampaikan pendapat mereka.
Petugas melaksanakan Tactical Floor Game (TFG) kepada para pimpinan satuan pengamanan sesuai penempatan lokasi agar mereka mengetahui tugas dan tanggung jawabnya serta menyampaikan cara bertindak di lokasi pengamanan serta menyampaikan kepada anggotanya agar semua paham tugas, pokok, fungsi, dan perannya.
“Pengamanan dilakukan secara humanis dan petugas memberikan buah, makanan dan minuman kepada peserta aksi unjuk rasa sebagai bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa agar tidak kehausan dan kelaparan," kata Martuasah.
Martuasah juga mengingatkan para orator aksi untuk menjaga ketertiban, keamanan dan tidak memprovokasi massa.
“Sampaikan aspirasi secara santun dan tertib agar aksi berjalan lancar,” tambahnya.
Ia pun telah berkoordinasi dan membuat komitmen dengan semua elemen massa aksi untuk memastikan situasi tetap aman kondusif.
Sementara itu, arus lalu lintas di sekitar Pos 9 Jalan Raya Pelabuhan Tanjung Priok diberlakukan buka dan tutup, secara situasional.
"Kami mengimbau masyarakat yang hendak melintas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok dan Jalan Raya Cilincing untuk mencari jalur alternatif guna menghindari kemacetan," kata dia.
Editor: Andrian Pratama Taher