Menuju konten utama

BEM SI Kembali Gelar Unjuk Rasa Indonesia Gelap di Patung Kuda

BEM Seluruh Indonesia akan menggelar kembali unjuk rasa bertema Indonesia Gelap di Patung Kuda, Jakarta, mulai siang hingga ditemui pihak Istana.

BEM SI Kembali Gelar Unjuk Rasa Indonesia Gelap di Patung Kuda
Mahasiswa Universitas Indonesia berunjuk rasa di lapangan FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Senin (17/2/2025). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.

tirto.id - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar puncak demonstrasi 'Indonesia Gelap’ di Kawasan Patung Kuda Arjuna, Jakarta Pusat pada Kamis (20/2/2025).

Aksi tersebut merupakan lanjutan dari demonstrasi yang telah dilakukan pada Senin (17/2/2025) lalu dan rencananya dilakukan pada pukul 14.00 WIB.

“Aksi di patung kuda, Istana, jam 14.00 WIB hingga ditemui pihak Istana,” ujar Koordinator BEM SI, Herianto, kepada wartawan pada Kamis (20/2/2025).

Ada sembilan poin tuntutan yang akan dibacakan massa aksi, diantaranya adalah mengkaji ulang pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah sesuai Inpres Nomor 1 Tahun 2025

Selain itu, BEM SI menuntut ada transparansi pembangunan dikarenakan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dianggap justru merugikan masyarakat dengan melakukan penggusuran. Kemudian BEM SI menolak RUU Minerba, dwifungsi TNI dan meminta disahkan RUU Perampasan Aset.

“Tingkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional, Tolak impunitas dan tuntaskan HAM berat, dan Tolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan Prabowo,” lanjut tiga poin berikutnya.

Sebelumnya, Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Herianto, mengatakan aksi tersebut merupakan lanjutan dari demonstrasi yang telah dilakukan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2/2025) kemarin, yang tidak mendapatkan respons dari pemerintah.

“Harapan kita sebenarnya kita ngasih rentan waktu kepada pemerintah karena kita aksi hari Senin membawa tuntutan itu seharusnya direspon oleh pemerintah seperti apa. Nah ketika tidak ada respon makanya kenapa ada aksi hari Kamis itu sekaligus menyatakan sikap bahwa kami akan selalu ada,” katanya.

“Dan itu momentum pelantikan kepala daerah agar kita mempertegas bahwa kepala daerah harus berkontribusi bagi daerahnya bukan hanya ini tugas pemerintah pusat saja, ada beban moral lah yang dia harus dijalankan dan kebijakan yang pro rakyat,” sambung Herianto.

Baca juga artikel terkait UNJUK RASA atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Politik
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Bayu Septianto