tirto.id - Bagi sebagian orang, banjir adalah musibah. Namu, tidak halnya di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, genangan banjir justru dijadikan tempat wisata dadakan bagi warga Muara Teweh. Ratusan warga terlihat memadati sekitar Waterfront City Muara Teweh, Minggu (20/4/2025) sore.
Joni Shelia, salah satu warga Muara Teweh yang turut hadir, menyebut bahwa fenomena ini menjadi hiburan tersendiri dan sudah menjadi tradisi.
“Setiap banjir di kawasan WFC ini selalu ramai dikunjungi warga Muara Teweh dan dijadikan ajang tempat wisata dan rekreasi dadakan,” kata dia saat dikonfirmasi Kabarmuarateweh di lokasi, Minggu (20/4/2025).
Hal senada juga dikatakan warga lainnya, Bismo Wicaksono. Ia menilai momen seperti ini jarang terjadi dan bisa menjadi peluang ekonomi bagi warga sekitar.
“Banyak para pedagang yang berjualan makanan, minuman, bahkan sewa ban pelampung untuk anak-anak. Ini bisa membantu perekonomian warga walaupun kecil-kecilan,” kata dia.
Kondisi ini pun viral di media sosial, karena uniknya fenomena banjir yang berubah menjadi tempat hiburan warga secara spontan.
Meski demikian, masyarakat tetap diimbau untuk berhati-hati, terutama terhadap potensi arus listrik atau genangan yang lebih dalam.
Berdasarkan data resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD) Barito Utara pada Sabtu (19/4/2025) malam, terdapat sembilan kecamatan serta 43 desa yang terdampak. Sembilan kecamatan tersebut, yaitu: Lahei Barat, Lahei, Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, Montallat, Gunung Purei, Teweh Timur, dan Gunung Timang.
Kepala BPBD Barito Utara, Simamoraturahman, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Barito Utara, Rizali Hadi, menyampaikan, pihaknya terus melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi banjir di lapangan.
“Sebagian besar wilayah yang terdampak berada di daerah aliran sungai (DAS) Barito. Kami sudah mengerahkan tim untuk membantu warga serta menyiapkan langkah-langkah penanggulangan, termasuk penyaluran bantuan darurat,” kata dia.
Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa, tetapi BPBD mencatat ribuan warga terdampak, dan sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, dan bangunan pemerintah juga turut terendam air.
BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi naiknya debit air, terutama di wilayah yang masih diguyur hujan.
Penulis: kabarmuarateweh
Editor: Abdul Aziz