Menuju konten utama

Dampak Banjir Bantul DIY: Jembatan Ambrol hingga Pohon Tumbang

Beberapa wilayah di DIY mengalami bencana hidrometeorologi akibat hujan deras pada Jumat (28/3/2025) sore hingga malam.

Dampak Banjir Bantul DIY: Jembatan Ambrol hingga Pohon Tumbang
Lokasi banjir di wilayah Imogiri bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dampak hujan deras. Jumat (28/3/2025) malam. ANTARA/HO-Kominfo Pemkab Bantul

tirto.id - Sejumlah lokasi yang terdampak cuaca ekstrem di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah kondusif pada Sabtu (29/3/2025) pagi. Sebelumnya, beberapa wilayah di DIY mengalami bencana hidrometeorologi akibat hujan deras pada Jumat (28/3/2025) sore hingga malam.

Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, mengonfirmasi, bahwa situasi di Bantul sudah kondusif pada Sabtu pagi.

“Sudah mulai pembersihan secara mandiri,” kata dia saat dihubungi Tirto pada Sabtu (29/3/2025).

Aka melaporkan, ada empat kejadian pohon tumbang, 23 gerakan tanah, satu lokasi jembatan ambrol, dan 26 lokasi terdampak genangan air.

Selain itu, hidrometeorologi juga merusak enam rumah, satu bangket, tiga talud, lima akses jalan, empat fasilitas pendidikan, dan membuat satu jembatan ambrol. Akibatnya, terdapat 21 titik pemukiman yang terdampak oleh hujan deras kemarin sore.

Titik kejadian pun menyebar di 12 kapanewon di Bumi Projotamansari. Antara lain meliputi Kasihan, Dlingo, Bantul, Banguntapan, Imogiri, Jetis, Kretek, Pajangan, Piyungan, Pelret, Sewon, dan Srandakan.

Dihubungi terpisah, Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono, mengatakan situasi di wilayahnya juga telah kondusif. “Kondisi sudah kondusif air sudah surut normal kembali,” kata dia dihubungi Tirto, Sabtu pagi.

Sebelumnya, hujan deras mengakibatkan puluhan rumah di Gunungkidul terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.

BPBD Kabupaten Gunungkidul mencatat ada 71 titik yang terkena banjir. Wilayahnya menyebar, sebanyak 13 titik di Paliyan, 30 di Playen, tiga di Semanu, dan 25 di Wonosari. Selain itu, terdapat pula dua pergerakan tanah.

Kejadian ini mengakibatkan kerusakan pada sejumlah infratruktur. Antara lain merusak dua talud, menganggu akses empat jalan, menganggu dua jembatan, serta merusak satu rumah ibadah.

Purwono mengimbau agar warga, memperhatikan peringatan dini dan informasi cuaca untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Disarankan pula, agar warga melakukan pemangkasan terhadap pohon lapuk dan cabang pohon berlebih yang dapat menjadi ancaman saat angin kencang.

“Jika terjadi hujan deras disertai angin kencang untuk menghindari pohon besar, tiang listrik, reklame, daerah rawan longsor, dan daerah aliran sungai,” pesan Purwono.

Baca juga artikel terkait BANJIR atau tulisan lainnya dari Siti Fatimah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Siti Fatimah
Penulis: Siti Fatimah
Editor: Abdul Aziz