Menuju konten utama

10 Finger Food Bergizi untuk Bayi, Manfaat, & Tips Memilihnya

Berikut ulasan tentang beberapa macam finger food bergizi untuk bayi dan manfaatnya serta tips memilih finger food.

10 Finger Food Bergizi untuk Bayi, Manfaat, & Tips Memilihnya
Ilustrasi finger food. foto/Istockphoto

tirto.id - Memberikan finger food adalah salah satu cara untuk mencukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi. Cara ini juga bisa memberikan manfaat lain seperti melatih motorik sang buah hati. Lalu, apa itu finger food?

Bayi berusia 6 bulan ke atas diketahui membutuhkan gizi yang lebih kompleks dan tak bisa dicukupi hanya dengan ASI. Mulai usia inilah para orang tua bisa memberikan makanan pendamping ASI atau MPASI.

MPASI tak hanya berbentuk bubur, tapi juga bisa berbentuk finger food yang teksturnya sedikit lebih padat. Finger food adalah istilah untuk makanan padat yang bisa digenggam dan dimakan sendiri oleh bayi.

Finger food direkomendasikan untuk diberikan kepada bayi berusia 6 bulan ke atas atau ketika sudah memasuki fase pemberian MPASI. Finger food tergolong camilan bagi bayi yang dapat diberikan di sela-sela waktu pemberian makanan utama.

Finger food sendiri tidak hanya sebagai variasi makanan, tapi juga memiliki banyak manfaat, mulai dari mengenalkan rasa dan tekstur hingga melatih bayi agar mau makan sendiri.

10 Finger Food untuk Bayi yang Bergizi dan Sehat

Ada banyak jenis finger food yang bisa diberikan kepada si kecil, mulai dari real food berupa buah atau sayur hingga makanan olahan yang memang dibuat khusus untuk bayi. Berikut beberapa rekomendasi finger food yang bisa Anda coba:

1. Buah-buahan lunak

Buah-buahan menjadi salah satu pilihan finger food bayi 6 bulan yang kaya akan rasa. Selain itu, buah juga mengandung banyak nutrisi yang baik untuk pertumbuhan si kecil, mulai dari vitamin, protein, lemak, hingga mineral.

Anda bisa memilih buah-buahan lunak yang gampang digigit atau dikunyah oleh bayi, misalnya pisang, semangka, melon, alpukat, mangga, atau labu. Pastikan buahnya sudah benar-benar matang dan tekstur dagingnya sudah lunak.

Cukup bersihkan buah, kupas kulit dan buang bijinya, lalu potong kecil-kecil dalam bentuk dadu atau memanjang agar mudah digenggam. Anda juga bisa memberikan buah yang dimasak, misalnya pisang rebus atau labu yang sudah dikukus.

2. Sayuran kukus

Selain buah, sayuran juga sangat direkomendasikan sebagai finger food bayi karena mengandung banyak serat dan gizi. Anda bisa memberikan sayuran seperti kentang, wortel, brokoli, kembang kol, buncis, atau labu siam.

Tentunya sayuran ini tidak disajikan dalam kondisi mentah, tapi harus direbus atau dikukus dulu agar lebih lunak. Potong kecil-kecil atau memanjang seperti stik, lalu rebus/kukus hingga benar-benar matang dan cukup lunak untuk dikunyah oleh si kecil.

3. Telur

Telur menjadi sumber protein hewani andalan para orang tua karena harganya yang terjangkau, mudah diolah, dan nutrisinya yang sangat bagus untuk pertumbuhan bayi.

Telur pun bisa jadi finger foodbayi 7 bulan. Anda bisa membuat telur orak-arik, tanpa tambahan garam dan bumbu lainnya, dan masak hingga benar-benar matang.

Namun, orang tua tetap harus waspada terhadap kemungkinan alergi, terlebih jika ada riwayat alergi di keluarga. Berikan telur dalam jumlah sedikit di tahap awal. Jika bayi tidak menunjukkan reaksi alergi, Anda bisa terus memberikan telur sebagai finger food.

4. Daging ayam atau ikan

Selain telur, sumber protein hewani yang juga direkomendasikan adalah daging ayam dan ikan. Daging ayam dan ikan yang sudah dibersihkan dari tulang/duri bisa dikukus atau direbus hingga matang dan lembut, lalu potong kecil-kecil agar lebih mudah dimakan oleh si kecil.

Sama seperti telur, daging ayam dan ikan termasuk makanan yang bisa memicu alergi. Jadi, berikan sedikit saja di tahap awal perkenalan finger food. Jika bayi suka dan tidak ada reaksi alergi, Anda bisa terus menambahkan daging ayam dan ikan di menu finger food.

5. Daging sapi

Anda juga bisa memberikan finger food dari daging sapi. Daging merah memiliki serat yang cenderung lebih liat ketimbang daging ayam atau ikan. Bisa juga membuat daging cincang atau mengolahnya menjadi nugget.

Sebisa mungkin hindari penggunaan garam dan bumbu penyedap. Jika diolah menjadi nugget, Anda bisa mencampurnya dengan sayuran atau protein hewani lain, lalu sajikan dalam potongan kecil atau berbentuk stik.

6. Tahu

Alternatif finger food lainnya adalah tahu. Tahu merupakan salah satu sumber protein nabati yang bagus untuk bayi, apalagi teksturnya juga sangat lembut dan empuk sehingga cocok dijadikan finger food.

Anda tidak perlu menggoreng tahu, cukup direbus atau dikukus saja. Berikan tahu dalam potongan kecil agar mudah dipegang dan dimakan oleh si kecil.

7. Roti

Roti bisa diberikan sebagai finger food bayi 8 bulan. Anda bisa memiliki roti gandum utuh yang lebih menyehatkan karena mengandung banyak serat.

Perhatikan tekstur roti yang akan dijadikan finger food. Roti yang terlalu lembut biasanya cenderung menggumpal ketika dimakan. Hal ini justru membahayakan bayi karena berisiko tersedak.

Untuk mencegahnya, Anda bisa sedikit memanggang roti untuk menghilangkan kadar airnya sehingga tidak mudah lengket dan menggumpal di mulut bayi.

Untuk bayi yang lebih besar (usia 9 bulan ke atas), Anda bisa menyajikan roti dengan tambahan bahan lain seperti alpukat atau pisang yang sudah dihaluskan.

8. Pasta

Pasta juga bisa dijadikan finger food tanpa tambahan bumbu apa pun. Pastikan pasta dimasak hingga matang, bahkan agak overcook agar benar-benar lunak.

Anda bisa memilih pasta jenis orzo, mini shell, fusilli, atau penne. Seiring bertambahnya usia dan bayi sudah mengenal rasa, Anda boleh menambahkan bumbu seperti mentega agar pasta lebih gurih.

9. Keju

Bayi yang tidak memiliki alergi terhadap produk susu bisa diperkenalkan dengan keju sebagai finger food. Keju diketahui mengandung protein, lemak, dan kalsium sehingga cukup menyehatkan bagi bayi.

Anda bisa memberikan keju pasteurisasi yang lebih aman, lembut, tapi tidak terlalu memiliki bau menyengat, misalnya keju cheddar. Sebisa mungkin pilihlah produk keju asli yang benar-benar terbuat dari susu, bukan keju olahan (cermati komposisi pada kemasan).

10. Puff atau cracker khusus bayi

Saat ini ada banyak produk makanan atau camilan bayi dalam bentuk puff dan cracker. Produk ini bisa dijadikan finger food sebagai variasi agar si kecil tidak bosan.

Puff dan cracker khusus bayi biasanya sangat ringan, mudah hancur, dan lumer di mulut sehingga relatif aman bagi bayi.

Manfaat Memberikan Finger Food untuk Bayi

Memberikan finger food bukan sekadar memberi makan agar bayi kenyang, tapi juga bermanfaat untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi. Selain itu, ada banyak manfaat lain yang sangat bagus untuk tumbuh kembang si kecil.

Berikut beberapa manfaat finger food yang harus diketahui:

1. Melatih kemampuan mengunyah

Mengonsumsi makanan padat akan mendorong bayi untuk mengunyah dan menelan. Aktivitas ini melatih perkembangan oral motor si kecil, baik gerakan rahang maupun lidahnya dalam mengatur posisi makanan. Oral motor yang berkembang baik juga menurunkan risiko speech delay atau keterlambatan bicara.

2. Melatih sensorik bayi

Mengenalkan berbagai macam finger food juga termasuk aktivitas yang akan melatih sensorik bayi. Bayi akan mengenal beragam tekstur makanan, rasa yang bermacam-macam, hingga bau dari setiap makanan.

Perkembangan sensorik sangat penting pada bayi karena bisa menjadi fondasi bagi bayi untuk mengenal dunia di sekitarnya. Secara tidak langsung, hal ini juga akan berpengaruh pada perkembangan kognitifnya.

3. Melatih motorik kasar dan halus

Saat hendak makan finger food, bayi akan berusaha meraih makanan, menggenggam, meremas, atau mengambil makanan yang berukuran kecil.

Beberapa finger food yang agak licin seperti potongan buah juga akan membuat bayi berusaha menggenggam makanannya dengan lebih kuat. Aktivitas ini sangat bagus untuk melatih motoriknya, baik motorik kasar maupun halus.

4. Melatih koordinasi mata dan tangan

Memberikan finger food juga akan melatih koordinasi antara mata dan tangan bayi. Saat melihat makanan yang menarik perhatiannya, bayi akan menggerakkan tangan untuk meraihnya. Seiring berjalannya waktu, koordinasi mata dan tangan akan meningkat.

Kenapa hal ini penting? Koordinasi mata dan tangan yang baik akan meningkatkan akurasi dan bisa berpengaruh pada banyak aktivitas si kecil di masa mendatang, seperti saat bermain, menulis, mengikat tali sepatu, hingga menarik ritsleting jaket.

5. Melatih kemandirian

Memberikan finger food berarti mendorong bayi agar mau makan sendiri. Aktivitas ini juga akan melatih kemandirian bayi sehingga ia terbiasa untuk melakukan sesuatu sendiri.

Tips Memilih Finger Food untuk MPASI Bayi

Memilih finger foodMPASI tentunya harus disesuaikan dengan usia dan kemampuan bayi, termasuk apakah si kecil sudah tumbuh gigi atau belum. Memilih finger food sebenarnya tidak terlalu sulit. Finger food sebaiknya memenuhi kriteria berikut:

  • Makanan yang kaya nutrisi dan menyehatkan bagi bayi
  • Makanan yang lunak, lembut, atau mudah lumer di mulut bayi
  • Tidak berisiko membuat bayi tersedak
  • Sebisa mungkin berikan finger food yang bervariasi, baik dalam hal bentuk, tekstur, rasa, dan warna
Adapun jenis makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang berpotensi membuat bayi tersedak, mengandung banyak gula dan garam, atau melalui pemrosesan panjang. Berikut makanan yang tidak direkomendasikan untuk dijadikan finger food bayi:

  • Sayuran mentah dan buah yang keras
  • Buah-buahan berukuran kecil dan diberikan utuh, misalnya anggur atau ceri (sebaiknya dikupas dan dipotong terlebih dahulu)
  • Buah kering, misalnya raisin/kismis
  • Buah berukuran sangat kecil seperti kacang dan biji-bijian
  • Permen, jeli, marshmallows, dan sejenisnya
  • Makanan ringan seperti popcorn, keripik kentang, dan sejenisnya

Baca juga artikel terkait MPASI atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno