tirto.id - Jadwal makan untuk bayi berusia 7 bulan harus diperhatikan betul oleh para ibu. Sebab, pada usia itu, ketergantungan anak pada nutrisi air susu ibu (ASI) sudah mulai dikurangi. Sebagai gantinya, bayi harus diberi nutrisi melalui Makanan Pendamping ASI (MPASI). Lantas, bagaimana tekstur dan takaran, serta apa saja ide menu MPASI bayi 7 bulan?
Usia 0-12 bulan merupakan masa emas pertumbuhan fisik pada bayi. Untuk itu, nutrisi anak mesti diperhatikan oleh para ibu.
Kebutuhan energi sang buah hati dapat terpenuhi sepenuhnya dengan ASI pada usia 0-6 bulan. Sebab, di dalam air susu ibu sudah terkandung bermacam nutrisi seperti vitamin A, C, dan zat besi.
Memasuki bulan ke-7 dan berikutnya, sejumlah nutrisi yang terkandung dalam ASI sudah berkurang sehingga ibu harus menyiapkan makanan lain.
Sebagaimana dijelaskan dalam jurnal kedokteran dan kesehatan berjudul "Hubungan Umur Pemberian Pertama Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan Status Gizi Anak 7-36 Bulan (2015)", umur 7 bulan merupakan titik awal timbulnya masalah gizi pada bayi. Hal itu terjadi karena ASI hanya akan memenuhi sekitar 65-85 persen kebutuhan nutrisi bayi.
Karenanya, untuk mengisi kekurangan nutrisi tersebut, bayi mesti diberikan makanan pendamping ASI. Di sisi lain, pada usia 6 bulan, pencernaan bayi mulai kuat sehingga pemberian MPASI dapat dilakukan. Akan tetapi, takaran MPASI 7 bulan tetap harus diperhatikan, termasuk teksturnya.
Pemberian makanan tambahan ini tidak boleh terlalu dini maupun terlambat. Jika terlalu dini dapat membuat bayi kekurangan ASI dan mengalami gangguan pencernaan. Sementara itu, saat ibu terlambat memberikan MPASI, bayi akan kekurangan gizi.
Jadwal MPASI Bayi 7 Bulan
Pemberian MPASI bayi 7 bulan dapat dilakukan dengan frekuensi 2-3 kali makan besar dan 1-2 kali makan selingan per hari. Frekuensinya sama dengan jadwal makan orang dewasa pada umumnya, yakni pagi, siang, dan malam hari.
Jenis makanan MPASI dapat beragam, asalkan kebutuhan nutrisinya terpenuhi seperti protein nabati, hewani, serat, dan lain sebagainya.
Dikutip dari buku Pintar Balita-Ku (Usia 6-24 Bulan), yang ditulis Fitriani Nur Damayanti, Dewi Puspitsningtum, dan Hapsari Sulistya Kusuma, berikut ini jadwal pemberian MPASI yang dapat diberikan kepada bayi berusia 6-7 bulan:
- Pagi: ASI/susu formula.
- Sarapan: bubur susu beras merah.
- Selingan pagi: puree pisang.
- Makan siang: bubur susu labu kuning.
- Selingan sore: ASI/susu formula.
- Makan malam: puree kentang susu.
- Menjelang tidur: ASI/susu formula.
Takaran atau Porsi MPASI Bayi 7 Bulan
Pemberian MPASI harus dilakukan bertahap mengikuti perkembangan usia bayi. Untuk usia bayi 6-8 bulan, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) merekomendasikan agar pemberian MPASI dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari. Para ibu juga bisa menambah takaran MPASI 7 bulan sebanyak 1-2 kali berupa makan selingan.
Ukuran untuk sekali makan besar adalah 3 sendok makan hingga setengah mangkuk ukuran 250 mililiter (ml).
Di samping porsi MPASI bayi 7 bulan, harus memenuhi syarat tertentu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sang buah hati. MPASI harus memenuhi protein bermutu tinggi dengan jumlah yang mencukupi. Berikut ini beberapa syarat yang harus dipenuhi MPASI:
- Kaya energi, protein, dan mikronutrien, terutama zat besi, zink, kalsium, vitamin A, vitamin C, dan folat.
- Bersih dan aman dari patogen seperti bakteri atau organisme berbahaya.
- Tidak terlalu pedas maupun asin.
- Mudah dimakan bayi berusia 7 bulan.
- Disukai bayi.
Tekstur MPASI 7 Bulan yang Direkomendasikan
Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berikut ini rincian tekstur MPASI 7 bulan:
- Tekstur MPASI 7 bulan berupa bubur kental (puree) atau makanan yang dilumatkan hingga halus (mashed)
- Pemberian makanan jenis cincang halus, cincang kasar, maupun finger food, misalnya berupa potongan wortel kecil, belum dianjurkan meskipun sang buah hati tampak tidak kesulitan mencernanya. Sebab, pencernaan bayi usia 7 bulan belum siap menerima makanan dengan tekstur tersebut.
- Pemberian makanan dengan tekstur cincang halus, cincang kasar, dan finger food baru boleh diberikan kepada bayi usia 9-12 bulan. Itupun tetap harus memerhatikan jumlah serta frekuensi pemberiannya.
Selain itu, para ibu juga harus memerhatikan beberapa hal lain dalam pembuatan MPASI 7 bulan. Di antaranya meliputi:
- Telur, daging, dan ikan yang diberikan harus benar-benar dalam kondisi matang.
- Jangan memberikan jus buah dan madu sebelum anak berusia 1 tahun.
- Menjaga kebersihan tanga, alat masak, dan alat makan saat memasak dan menyiapkan makanan untuk bayi 7 bulan.
- Menjaga kebersihan tangan bayi sebelum mulai makan.
- Jangan memberikan makanan dengan kadar lemak tinggi, pemanis, dan penyedap rasa tambahan.
- Memisahkan talenan yang digunakan untuk memotong bahan makanan yang mentah dan matang.
- Sebagai penambah kalori jika diperlukan, MPASI bayi 7 bulan dapat ditambahkan minyak, mentega, atau santan.
Menu MPASI Bayi 7 Bulan: Bolehkah Makan Nasi Tim?
Ide menu MPASI bayi 7 bulan tidak terlalu beragam. Kendati begitu, ide menu MPASI harus menekankan beberapa kriteria seperti kandungan nutrisi yang mencukupi. Selain itu, ibu sebaiknya menyesuaikan jenis makanan MPASI yang disukai sang buah hati.
Berikut ini beberapa ide menu MPASI untuk bayi berusia 7 bulan:
- Nasi tim campur.
- Bubur ayam, ikan, maupun susu.
- Biskuit.
- Pisang atau pepaya.
- Pure kentang susu.
- Pure pisang.
- Garam, karena ginjal bayi belum sanggup mengolah makanan tinggi garam.
- Madu, mengandung bakteri Clostridium botulinum yang dapat membuat usus bayi keracunan.
- Gula, pemain yang dianjurkan untuk bayi sebaiknya berasal dari buah atau susu formula.
- Pemanis buatan, dapat menyebabkan bayi terkena resiko kerusakan gigi dan diare.
- Kacang utuh, ditakutkan bayi akan tersedak ketika mengonsumsi kacang.
- Teh atau kopi, zat tanin di teh dan kafein di kopi dapat mengganggu kesehatan bayi.
- Makanan rendah lemak, bayi membutuhkan kalori sehingga diperlukan makanan kaya lemak.
Cara Menyimpan MPASI Bayi
Cara menyimpan MPASI bayi perlu diperhatikan oleh para ibu, baik saat di rumah maupun hendak bepergian. Sebab, kandungan gizi dalam bahan baku utama berpotensi dihinggapi mikroorganisme.
Mikroorganisme dapat merusak kualitas makanan bayi. Maka, MPASI bayi sebaiknya disimpan menggunakan cara yang tepat mengikuti bentuk serta bahan bakunya.
Tidak hanya tempat, waktu penyimpanan MPASI harus diperhatikan karena itu memengaruhi perkembangan mikroorganisme.
Setelah dibuka, MPASI sebaiknya segera dikonsumsi seluruhnya. Jika ada yang tersisa dapat disimpan di lemari es. Waktu penyimpanan MPASI bayi yang direkomendasikan adalah sekitar 1-2 hari.
Editor: Fadli Nasrudin