Menuju konten utama

Mengenali Tekstur MPASI untuk Semua Usia dan Apa Pentingnya?

Cara mengenali tekstur MPASI untuk semua usia dan apa pentingnya bagi bayi?

Mengenali Tekstur MPASI untuk Semua Usia dan Apa Pentingnya?
Ilustrasi MPASI. foto/Istockphoto

tirto.id - Proses belajar makan pada anak selain memenuhi kebutuhan nutirisi, juga sebagai momen untuk melatih kebiasaan makan yang tepat.

Termasuk setelah anak berusia di atas 6 bulan, maka membutuhkan makanan pendamping karena ASI sudah tidak mencukupi kebutuhan energi dan nutrisi bagi anak, yakni dinamakan MPASI.

Dilansir dari laman Kemkes, makanan pendamping ASI (MPASI) merupakan makanan yang mudah dicerna oleh bayi.

MPASI diberikan dengan menyediakan nutrisi tambahan guna memenuhi kebutuhan gizi bayi. Nutrisi tambahan tersebut, seperti lebih banyak vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat.

Maka dari itu, sangat dibutuhkan pengetahuan orangtua yang baik mengenai makanan pendamping ASI, karena apabila diberikan dengan jumlah, komposisi dan waktu yang tidak tepat dapat menyebabkan anak mengalami malnutrisi yang berakibat pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

Pentingnya Pemberian MPASI untuk Bayi

Berikut ini pentingnya pemberian MPASI untuk bayi seperti dikutip dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) antara lain, :

  1. Memperkenalkan tekstur makanan pada bayi sehingga keterampilan makan bayi terasah.
  2. Meningkatkan imunitas pada bayi, sebab kandungan MPASI meliputi antioksidan, vitamin A dan FE, sering dijumpai di hati ayam, bayam ikan ,hingga brokoli.
  3. Membantu pembentukan tulang, MPASI harus mengandung protein dan kalsium
Sementara Jenis-jenis tekstur MPASI sesuai dengan usia bayi, di antaranya :

1. Puree

MPASI puree adalah jenis makanan yang dihaluskan sampai menjadi bubur kental untuk dimakan bayi.

2. Mashed

Mashed yaitu makanan untuk bayi yang dilumatkan sampai halus dan tekstur ini biasanya diberikan pada bayi 6-9 bulan.

3. Minced

Ini adalah jenis makanan MPASI yang dicincang halus.

4. Chopped

Mirip dengan minced, chopped adalah MPASI yang juga dibuat dengan cara dicincang, namun bedanya adalah dicincang kasar.

5. Finger foods,

MPASI ini yaitu makanan yang dapat dipegang pada anak/bayi, seperti jenis makanan yang dipotong seukuran tangan bayi untuk bisa digenggam.

6. Makanan keluarga,

Jenis tekstur MPASI yang terakhir yaitu makanan keluarga yang dihaluskan seperlunya dan dapat dikonsumsi oleh bayi.

Ilustrasi Bayi makan bubur

Ilustrasi Bayi makan bubur. foto/Istockphoto

Tahapan Pemberian MPASI untuk Bayi

Setelah mengetahui jenis tekstur MPASI, berikut ini tahapan pemberian MPASI pada bayi :

1. Usia 6 Bulan

Tekstur MPASI bayi 6 bulan adalah halus semi cair. Maka, ibu perlu menghaluskan makanan menjadi bubur atau puree dengan tekstur sangat halus. Tidak terlalu kental, namun juga tidak terlalu cair seperti air.

Bisa juga MPASI diberikan dengan cara diblender terlebih dahulu, kemudian disaring agar teksturnya menjadi halus.

Untuk frekuensinya, berikan 1-2 kali sehari pada bulan pertama MPASI. Dalam sekali makan, cukup berikan 2-3 sendok makan .

2. Usia 7-8 Bulan

Berikan campuran ASI atau sufor untuk membuat tekstur makanan menjadi lebih pas.

Atau dengan tekstur MPASI dengan blender kasar ini perlu dipertahankan hingga bayi menginjak usia 8 bulan.

Apabila, bayi menolak naik tekstur, berikan secara bertahap, namun jangan sampai mengulang tekstur halus lagi seperti saat usianya 6 bulan.

3. Usia 9-10 Bulan

Contoh makanan untuk bayi usia 9 bulan ini , yaitu meliputi bubur tim, bubur tanpa disaring, serta makanan yang dicincang.

Volume makanan fase ini dinaikkan secara bertahap dari 125 ml menjadi 250 ml. Makanan utama diberikan 3-4 kali sehari dengan selingan buah atau biskuit 1-2 kali.

Selain itu, sudah mulai diperkenalkan dengan finger food atau makanan yang dapat dipegangnya sendiri. Namun tetap perlu diawasi.

4. Usia 11 Bulan

Masuk ke usia 11 bulan, jumlah porsi makan bayi mencapai 250 ml dengan jadwal makan 3-4 kali sehari. Berikan camilan sehat di antara waktu makan utamanya, selingi dengan ASI.

Pada usia ini, sebaiknya sudah diberikan makanan komplit mulai dari nasi, lauk pauk, serta sayur dalam 1 piring.

Jika si kecil menolak makan, jangan dipaksa. Terus tawarkan makanan sesering mungkin sampai bayi merasa tertarik.

5. Usia 12 Bulan

Pemberian menu di usia 12 bulan ,membuat bayi lebih mudah untuk berganti menu makanan setiap harinya.

Namun, tetap hindari pemberian bumbu-bumbu tajam seperti cabe dan lada, tunda pemberiannya sampai menginjak usia 24 bulan.

Baca juga artikel terkait TAHAPAN TEKSTUR MPASI BAYI atau tulisan lainnya dari Olivia Rianjani

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Olivia Rianjani
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Dhita Koesno