Menuju konten utama

Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan dan Penawaran

Faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran berperan penting dalam perubahan harga barang dan jasa di pasaran. Simak penjelasanya berikut.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan dan Penawaran
Ilustrasi faktor permintaan dan penawaran yang memengaruhi harga barang. Penjual melayani pembeli sayuran-sayuran di Pasar Senen, Jakarta, Senin (1/8/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

tirto.id - Permintaan dan penawaran merupakan salah satu konsep dasar dalam ilmu ekonomi. Keduanya berkaitan dengan transaksi jual-beli antara penjual dan konsumen.

Dinamika permintaan (dari pembeli) dan penawaran (dari penjual) bisa menentukan keseimbangan harga barang dan jasa. Saking mendasarnya peran kedua hal ini, dalam ilmu ekonomi berkembang teori permintaan (demand) dan teori penawaran (supply).

Permintaan adalah minat konsumen dalam membeli barang/jasa di tingkat harga tertentu. Sementara itu, penawaran adalah kesediaan atau kemampuan produsen untuk membuat barang dan jasa dengan tujuan dijual kepada konsumen, dengan rentang harga tertentu.

Mengingat ada hukum berbeda di penawaran dan permintaan, faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya juga tidak sama. Namun, yang jelas, faktor permintaan dan penawaran berperan krusial dalam mewujudkan keseimbangan harga barang dan jasa.

Faktor permintaan dan penawaran ini penting dipelajari, baik oleh wirausahawan maupun siswa. Peserta didik mesti mempelajari faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran karena kerap muncul di soal-soal ujian, dalam jangka pendek. Di samping itu, materi terkait faktor permintaan dan penawaran juga berguna dalam jangka panjang. Sebagai misal, siswa tersebut berkeinginan untuk menjadi wirausahawan kelak di masa depan.

Penjelasan faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dapat disimak di bawah ini.

Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Contohnya

Mengutip dari Modul PJJ Mata Pelajaran IPS Semester Genap Kelas 7 (2021) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, setidaknya ada tujuh faktor yang mempengaruhi permintaan. Tujuh faktor itu bisa membuat permintaan barang/jasa meningkat atau menurun.

Tujuh faktor yang mempengaruhi permintaan beserta penjelasan dan contohnya bisa dicermati di bawah ini.

1. Harga barang atau jasa

Jika harga naik, jumlah barang/jasa yang diminta konsumen akan berkurang. Sebaliknya, apabila harga turun, jumlah barang/jasa yang diminta bertambah banyak. Pembeli akan berupaya menunda pembelian suatu barang atau jasa bila harganya sedang tinggi, dan sebaliknya.

Berikut contoh kasus yang menggambarkan faktor yang mempengaruhi permintaan berupa perubahan harga atau jasa.

Harga mobil merek H Rp250 juta mengalami penurunan harga menjadi Rp125.000 juta karena adanya diskon 50%. Hal ini lantas menyebabkan permintaan mobil merek H mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika harga mobil merek H mengalami kenaikan menjadi Rp300 juta maka permintaan dari pembeli akan mengalami penurunan.

2. Pendapatan masyarakat

Pendapatan rata-rata setiap orang dalam masyarakat akan mempengaruhi jumlah permintaan barang dan jasa. Apabila pendapatan rata-rata masyarakat naik maka minat masyarakat untuk membeli barang dan jasa akan bertambah. Jika pendapatan masyarakat turun, permintaan barang dan jasa juga menjadi rendah.

Contoh kasus yang menggambarkan faktor permintaan berupa perubahan pendapatan masyarakat bisa disimak berikut:

Ketika pandemi Covid-19 terjadi, sebagian sektor ekonomi menurun kinerjanya. Dampak dari itu adalah banyak orang kehilangan pekerjaan. Pendapatan sebagian masyarakat lantas merosot ke tingkat rendah. Akibatnya, angka permintaan banyak jenis barang/jasa pun menurun, sehingga jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan saat situasi sebelum pandemi.

3. Selera masyarakat

Faktor yang mempengaruhi permintaan berikutnya adalah selera masyarakat. Selera konsumen yang selalu berubah sangat berpengaruh terhadap permintaan. Tumbuhnya selera baru di masyarakat terhadap suatu barang/jasa biasanya akan segera diikuti dengan peningkatan angka permintaan barang/jasa itu di pasar.

Namun, selera masyarakat ini kental hubungannya dengan tren perubahan sosial. Contoh kasus yang menggambarkan faktor penawaran ini yakni:

Pada saat pandemi Covid-19 terdapat perubahan sejumlah selera masyarakat. Salah satunya ialah tumbuhnya kegemaran bercocok tanam tumbuhan hias daripada belanja baju di Mal. Perubahan selera masyarakat ini membuat jumlah permintaan tanaman hias meningkat dan permintaan baju di Mal menurun. Jumlah permintaan tanaman hias yang naik meningkatkan harga tanaman hias. Sementara itu, permintaan pakaian di Mal menurun meski ketersediaannya melimpah dengan harga yang murah.

Contoh lainnya, ketika pandemi Covid-19 terjadi, banyak orang harus bekerja di rumah. Untuk melepas penat karena pada saat pandemi aktivitas bepergian jauh dibatasi, banyak orang memilih berolahraga memakai sepeda. Akibatnya permintaan sepeda mengalami kenaikan karena banyak orang ingin membeli barang tersebut.

4. Kualitas barang

Permintaan barang dengan kualitas yang baik meski dengan harga yang sedikit mahal akan tetap tinggi. Sementara itu, untuk barang berkualitas rendah dan mudah rusak, permintaannya akan tetap rendah sekalipun harganya murah.

Berikut contoh kasus faktor yang mempengaruhi permintaan berupa perbedaan kualitas barang:

Di pasar gadget, produk ponsel Iphone keluaran Apple sudah dikenal memiliki kualitas mumpuni. Karena itu, meski harganya lebih mahal dari merek ponsel lain, banyak konsumen tetap bersedia membeli produk tersebut.

5. Harga barang lain

Permintaan suatu barang dan jasa akan turun apabila tersedia alternatif atau bisa digantikan oleh jenis lainnya. Masyarakat dapat beralih pada barang dan jasa alternatif dibanding harus membeli suatu barang dan jasa dengan harga yang mahal. Perubahan harga pada suatu barang/jasa juga bisa memengaruhi permintaan pada barang/jasa komplementernya.

Contoh kasus faktor permintaan ini bisa disimak berikut:

Ketika harga ponsel merek A mengalami kenaikan maka konsumen bisa membeli ponsel merek B yang harganya tidak mengalami kenaikan. Permintaan ponsel merek B akan mengalami kenaikan dan ponsel merek A akan mengalami penurunan.

Contoh lainnya ada pada barang komplementer yang bisa saling memengaruhi, seperti kopi dan gula pasir. Ketika harga kopi naik, permintaan kopi akan turun, yang kemudian diikuti turunnya permintaan gula. Hal ini disebabkan karena konsumsi kopi pada umumnya diiringi dengan gula. Sebaliknya, ketika harga kopi turun, permintaan gula dapat ikut mengalami kenaikan.

6. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk bisa sangat berpengaruh ke tingkat permintaan barang/jasa. Jumlah penduduk yang banyak akan meningkatkan permintaan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Begitu juga sebaliknya, jika jumlah penduduk sedikit maka jumlah permintaan akan rendah.

Berikut contoh faktor yang mempengaruhi permintaan berupa perubahan jumlah penduduk:

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Oleh karena itu, Indonesia juga menjadi pasar potensial bagi produsen dari negara lain. Di kasus perdagangan ponsel, Indonesia tidak hanya menjadi pangsa pasar besar bagi produsen smartphone lokal tetapi juga banyak pabrikan asing. Hal ini terjadi karena jumlah penduduk Indonesia yang banyak telah membuat angka permintaan ponsel di tanah air menjadi sangat tinggi.

7. Ramalan masa depan (prediksi)

Permintaan masyarakat sering kali terpengaruh oleh suatu ramalan atau prediksi tentang kondisi di masa depan. Jumlah permintaan barang dan jasa akan meningkat apabila diperkirakan barang dan jasa tersebut segera menjadi langka atau bakal mengalami kenaikan harga.

Contoh faktor ramalan masa depan yang dapat memengaruhi permintaan yakni:

Indonesia pernah mengalami kenaikan permintaan masker kesehatan pada awal Pandemi Covid-19 karena diperkirakan jumlah masker yang tersedia untuk melindungi diri dari infeksi akan habis.

Contoh lainnya, ketika masyarakat memprediksi harga beras 3 bulan ke depan akan mengalami kenaikan, konsumen bisa terdorong melakukan pembelian beras dalam jumlah banyak. Akibatnya, permintaan beras akan mengalami kenaikan.

Infografik SC Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

Infografik SC Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran. tirto.id/Fuad

Faktor yang Mempengaruhi Penawaran dan Contohnya

Pada umumnya, terdapat enam faktor yang mempengaruhi penawaran. Keenam faktor tersebut bisa memicu tingkat penawaran barang/jasa menurun maupun meningkat dalam kurun waktu tertentu.

Berikut perincian dan penjelasan masing-masing faktor yang mempengaruhi penawaran.

1. Biaya produksi

Biaya produksi yang tinggi membuat harga barang menjadi mahal. Jika tak banyak konsumen yang bisa membeli barang berharga tinggi, permintaan pun rendah. Saat hal itu terjadi, produsen juga harus memproduksi barang dengan jumlah yang sedikit karena angka permintaan rendah.

Biaya produksi juga bisa memengaruhi kemampuan produsen dalam memproduksi barang/jasa. Saat biaya produksi murah, produsen bisa dengan leluasa memproduksi barang/jasa sehingga ini meningkatkan penawaran. Sebaliknya, saat biaya produksi meningkat, banyak produsen kesulitan memproduksi barang/jasa, atau bahkan berpotensi gulung tikar, sehingga penawaran pun menurun.

Contoh kasusnya yakni:

Kenaikan harga kedelai pernah beberapa kali terjadi di Indonesia. Hal itu membuat biaya produksi tempe yang berbahan kedelai juga ikut melonjak drastis. Akibatnya, banyak produsen kedelai tidak bisa menjual tempe dengan harga murah. Sebagian malah berhenti menjalankan produksi. Akibat dari hal itu angka penawaran tempe di pasar turut menurun.

2. Harga Faktor Produksi

Harga faktor produksi merupakan bagian dari biaya produksi. Aspek ini menyangkut biaya yang harus dibayar untuk mendapatkan faktor produksi, seperti upah tenaga kerja atau harga bahan baku.

Harga faktor produksi dapat memengaruhi biaya produksi. Oleh karena itu, hal tersebut memengaruhi sejauh mana produsen bersedia menawarkan barang atau jasa.

Contoh kasus faktor yang mempengaruhi penawaran berupa harga faktor produksi yakni:

Jika upah tenaga kerja naik, biaya produksi produk elektronik juga naik, yang dapat mengurangi jumlah produk yang ditawarkan ke pasar.

3. Teknologi

Penggunaan teknologi yang tinggi dan inovatif memungkinkan produsen buat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak, cepat, dan berkualitas dengan biaya produksi rendah. Apabila jumlah permintaan konsumen banyak, pemakaian teknologi tinggi itu memungkinkan produsen menjual barang yang berkualitas dengan jumlah banyak dan berharga murah.

Berikut contoh kasus terkait faktor teknologi yang dapat memengaruhi penawaran:

Hingga era 1990-an, proses pengetikan masih memakai mesin tik manual. Mesin cetak juga masih memakai teknologi sederhana. Namun, ketika memasuki tahun 2000-an hingga sekarang, hampir semua proses pengetikan di Indonesia memakai teknologi komputer yang dari hari ke hari semakin canggih. Demikian pula mesin cetak, teknologinya semakin maju, sehingga pencetakan tulisan ke kertas semakin mudah dan cepat, efisien, sekaligus menghasilkan barang dengan kualitas lebih bagus. Kehadiran teknologi tinggi di industri percetakan membuat produksi buku semakin mudah, cepat dan menghasilkan kualitas tinggi. Perkembangan itu lantas meningkatkan angka penawaran buku di pasar.

4. Harapan akan mendapatkan laba

Mayoritas produsen atau penjual biasanya akan berupaya meningkatkan produksi dan memperluas pemasaran apabila jumlah permintaan dari konsumen besar. Ia meningkatkan jumlah produksi dan mengembangkan usahanya untuk memperoleh laba alias keuntungan yang besar.

Berikut contoh kasus faktor penawaran berupa ekspektasi produsen:

Saat pandemi Covid-19 mulai terjadi, peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap masker medis maupun masker kain sudah bisa diprediksi oleh produsen barang tersebut. Karena itu, sekalipun masker sempat langka, tidak lama kemudian pasar segera dibanjiri dengan beragam merek dan model masker medis maupun masker kain. Beberapa bulan setelah pandemi mulai terjadi, masker jadi barang yang semakin mudah ditemukan oleh pembeli dengan pilihan sangat bervariasi.

5. Harga Barang atau Jasa (Harga Pasar)

Hubungan antara harga suatu barang atau jasa dengan jumlah yang ditawarkan memiliki hubungan yang berlawanan arah. Semakin tinggi harga, semakin besar ketersediaan barang atau jasa.

Contoh kasus faktor yang mempengaruhi penawaran berupa perubahan harga barang atau jasa:

Jika harga kopi naik, maka produsen kopi mungkin akan lebih bersedia untuk menawarkan lebih banyak kopi ke pasar.

6. Faktor-faktor nonekonomi

Faktor non-ekonomi itu bisa berupa bencana alam, larangan impor, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya. Faktor bencana alam, sebagai misal, dapat membuat tingkat penawaran barang/jasa merosot secara drastis.

Berikut contoh faktor yang mempengaruhi penawaran berupa gejala alam:

Banjir bandang dapat menyebabkan gagal panen padi. Akibat gagal panen, penawaran beras akan mengalami penurunan. Gempa bumi juga bisa membuat banyak gedung pabrik roboh. Akibatnya, jika hal itu terjadi, produksi barang tidak bisa berjalan dan angka penawaran pun menurun.

Baca juga artikel terkait ILMU EKONOMI atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Fadli Nasrudin