Menuju konten utama

Apa Saja Teori Permintaan Uang?

Teori permintaan uang secara umum dibedakan menjadi tiga, yakni teori permintaan uang Keynes, klasik, dan modern. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Saja Teori Permintaan Uang?
Warga menunjukkan uang yang baru ditukarkan di layanan mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kalteng, di halaman Kantor Pemprov Kalteng, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (29/3/2023). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom.

tirto.id - Permintaan uang adalah keinginan masyarakat untuk memegang uang dalam periode tertentu. Hal itu dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti harga barang dan transaksi. Faktor-faktor inilah yang dijelaskan dalam berbagai teori permintaan uang menurut para ahli.

Teori permintaan uang digunakan untuk memahami peran uang dalam ekonomi. Teori permintaan uang juga dimanfaatkan oleh pemerintah untuk merancang kebijakan moneter yang efektif demi menjaga stabilitas ekonomi.

Lantas, apa saja teori permintaan uang tersebut? Secara umum, ada tiga teori permintaan uang yang diakui oleh para ahli, meliputi:

  1. Teori permintaan uang Keynes
  2. Teori permintaan uang Irving Fisher
  3. Teori kuantitas modern Friedman

Apa yang Dimaksud Teori Permintaan Uang Keynes?

Teori permintaan uang menurut Keynes beserta contohnya sering digunakan untuk menggambarkan motif permintaan uang. Menurut Sahabudin Sidiq dalam Jurnal Ekonomi Pembangunan (2005) teori permintaan uang Keynes tergolong sebagai teori makro.

Teori ini dipublikasikan melalui buku berjudul The General Theory of Employment, Interest and Money (1985). Menurut Keynes, permintaan uang dipengaruhi oleh tiga motif, yaitu transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi.

Keynes menjelaskan bahwa motif transaksi dan berjaga-jaga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan seseorang. Semakin besar pendapatan seseorang, semakin besar pula motif transaksi dan berjaga-jaga individu tersebut.

Sementara itu, motif spekulasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Semakin tinggi tingkat suku bunga, semakin rendah pula permintaan uang tunai oleh individu atau kelompok.

Hal ini karena suku bunga yang tinggi akan meningkatkan ongkos untuk memegang uang tunai. Kondisi semacam ini tentu menyebabkan masyarakat cenderung lebih memilih obligasi.

Contoh situasi yang memengaruhi permintaan uang menurut teori Keynes adalah seseorang memiliki pendapatan bulanan tetap. Namun, ia harus membayar tagihan bulanan seperti sewa, listrik, dan air.

Oleh karena itu, ia perlu mengalokasikan sejumlah uang tunai yang cukup untuk membayar tagihan-tagihan tersebut. Ini adalah contoh motif transaksi yang dijabarkan oleh Keynes.

Bagaimana Teori Permintaan Uang Irving Fisher?

Teori permintaan uang Irving Fisher juga dikenal dengan teori kuantitas uang (The Quantity Theory of Money) atau teori permintaan uang klasik.

Teori kuantitas klasik membahas interaksi antara penawaran uang dan nilai uang. Ini berkaitan dengan jumlah uang yang beredar dan tingkat harga.

Menurut Fitriani dan Nurjanah dalam Ekonomi (2022), teori yang dijabarkan oleh Fisher bisa dijelaskan melalui persamaan berikut:

M . V = P . T

Keterangan:

M = Money (jumlah uang beredar)

V = Velocity (kecepatan peredaran uang)

P = Price (harga)

T = Transaction (volume barang yang diperdagangkan)

Fisher mengungkapkan bahwa permintaan uang dapat timbul dari penggunaan uang dalam proses transaksi. Sementara itu, volume transaksi dipengaruhi oleh kecepatan peredaran uang yang dianggap konstan.

Teori permintaan uang Fisher sering disamakan dengan teori permintaan uang Keynes. Padahal, keduanya adalah teori yang berbeda, khususnya dari fokus pembahasannya.

Perbedaan teori permintaan uang klasik dan Keynes adalah, dalam teori Keynes menekankan bahwa pasar uang utamanya menentukan tingkat bunga, sedangkan teori klasik menekankan bahwa pasar uang utamanya menentukan tingkat harga.

Teori Kuantitas Modern (Milton Friedman)

Selain kedua teori di atas, ada juga teori permintaan uang Milton Friedman atau teori kuantitas modern.

Teori permintaan uang modern (Milton Friedman) merupakan gabungan antara pandangan teori klasik dan teori Keynes.

Teori kuantitas modern Friedman menilai bahwa permintaan uang ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk:

  • tingkat harga;
  • suku bunga obligasi;
  • suku bunga ekuitas;
  • modal fisik;
  • kekayaan.
Friedman juga membahas soal motif memegang uang sebagai salah satu cara untuk menyimpan kekayaan. Cara lainnya untuk menyimpan kekayaan bisa berupa kepemilikan deposito, saham, obligasi, dan harta tetap seperti properti.

Teori permintaan uang modern menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi harus sejalan dengan tingkat pertumbuhan jumlah uang beredar untuk menjaga stabilitas harga.

Friedman menganggap bahwa tugas utama bank sentral adalah menjaga pertumbuhan jumlah uang beredar yang moderat untuk menghindari inflasi yang berlebihan.

Baca juga artikel terkait ILMU EKONOMI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Fadli Nasrudin