Menuju konten utama

10 Tahun iPhone yang Mengubah Wajah Dunia

Tanggal 9 Januari adalah hari yang bersejarah bagi umat manusia. Pada tanggal ini, pola kehidupan digital masyarakat dunia mulai dijungkirbalikkan melalui kehadiran pertama iPhone di dunia. Kini, 10 tahun berselang, apa sajakah yang telah berubah sejak saat itu?

10 Tahun iPhone yang Mengubah Wajah Dunia
Ilustrasi iPhone. Tirto.ID/Andrey Gromico

tirto.id - Sepuluh tahun lalu, iPhone masih begitu asing. Orang masih menggunakan ponsel lipat dan Blackberry masih menjadi raja. Steve Jobs, Chief Executive Officer Apple dalam acara Macworld harus bersusah payah menjelaskan iPhone sebagai tiga produk revolusioner.

Pertama-tama Jobs memperkenalkan iPhone sebagai sebuah iPod dengan layar lebar. Kedua, sebuah telepon genggam revolusioner. Ketiga, sebuah terobosan alat komunikasi Internet. Tidak cukup sekali, ia mengatakannya berulang-ulang.

"Sebuah iPod, sebuah telepon," kata Jobs kalem namun tegas. Penonton tertawa. "Dan sebuah komunikator Internet." Penonton mulai bersorak. "Sebuah iPod," ulangnya. Penonton tertawa lebih kencang. "Sebuah telepon," lanjutnya. Penonton mulai bersorak dan bertepuk tangan meriah. "Apakah Anda memahaminya?" tanya Jobs. "Dan kita menyebutnya iPhone."

"Hari ini Apple akan mengkreasikan ulang telepon, dan inilah dia," sebut Jobs sembari menunjuk ke arah layar lebar yang memperlihatkan bentuk dari iPhone generasi pertama.

Semenjak Jobs mengucapkan hal itu pada 9 Januari 2006, dunia tak lagi sama.

Yang Membuat iPhone Spesial

Terhitung hingga kini, Apple Inc. telah berhasil menjual lebih dari 1 miliar iPhone. Jika dipersentasekan, telepon pintar ini berkontribusi lebih dari 60 persen dari pendapatan Apple. Ini menjadikan iPhone sebagai alat yang vital bagi bisnis Apple, sehingga bisa menghantarkannya menjadi perusahaan publik paling menguntungkan di dunia.

Tidak hanya untuk Apple, iPhone jelas berdampak pada dunia. Ia meredefinisi alat yang kemudian menjadi jantung kehidupan masyarakat digital di seluruh dunia.

Semua perusahaan teknologi pun kemudian tumbuh, berkembang dan mengikuti di belakangnya, mulai dari Foxconn yang menyuplai sejumlah perangkat kerasnya, hingga rival-rivalnya dalam industri ponsel pintar seperti Motorola, Samsung, ataupun Xiaomi. iPhone boleh dikata menciptakan raksasa-raksasa teknologi baru.

"Sulit untuk mengecilkan dampak [iPhone]," kata analis Reticle Research Ross Rubin, seperti dikutip dari Cnet. "Riak yang telah diciptakannya mempengaruhi bidang yang luas dari kehidupan kita."

Sejak kemunculan iPhone generasi pertama, orang kemudian terpapar pada kehidupan internet yang lebih terintegrasi dan menyeluruh. Satu dengan yang lain dapat terkoneksi 24 jam 7 hari selama baterai iPhone masih menyala dan sinyal seluler masih dapat ditangkap.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Statista, saat ini perangkat pintar seperti ponsel pintar dan tablet merupakan sumber utama dari 50 persen lalu lintas Internet di dunia.

Bermacam alat yang mengitari dan terinspirasi dari iPhone pun tercipta, mulai dari tablet, jam tangan pintar, hingga speaker bluetooth. ABI Research memperkirakan pendapatan global dari penjualan aksesoris ponsel aftermarket mampu mencapai lebih dari $110 miliar pada 2021.

Tidak hanya itu. Boleh dibilang iPhone-lah yang menjadi cikal bakal dari munculnya sejumlah raksasa perangkat lunak dunia. Kita tidak akan mengenal perusahaan seperti Uber ataupun Gojek, Instagram ataupun Snapchat jika iPhone 3G dan perangkat lunak iPhone 2.0 pada Juli 2008 tidak membuka akses aplikasi pihak ketiga pada perangkat tersebut. Perlu dicatat, aplikasi pihak ketiga tidak tersedia pada iPhone generasi pertama.

Proses itu kemudian berjalan secara simbiosis mutualisme. Di satu sisi App Store membuat iPhone menjadi sebuah perangkat ponsel yang harus dimiliki dengan lebih dari 2 juta aplikasi yang tersedia saat ini. Di sisi lain, App Store kemudian mampu menjadi salah satu sumber pendapatan Apple yang mumpuni ketika penjualan iPhone mulai menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagai informasi, platform Android yang saat ini menjadi pesaing utama iPhone, diluncurkan beberapa bulan setelah iPhone 3G diluncurkan, tepatnya dalam perangkat HTC Dream pada bulan Oktober 2008.

Infografik 10 Tahun Iphone

iPhone pula-lah yang kemudian menjadi penyebab dari fenomena yang mendorong mundur perusahaan-perusahaan kamera raksasa. Meski fitur kamera sudah tersemat pada sejumlah telepon genggam sebelumnya, tetapi baru melalui iPhone-lah fotografi menjadi tren yang meledak. Hal ini karena perangkat ini tersambung secara langsung dengan Internet, membuat orang semakin mudah memamerkan karyanya.

Dampaknya kemudian kamera saku menjadi tak laku. Ia menjadi sebuah perangkat yang mubazir, tidak praktis lagi. Perusahaan kamera pun kalang kabut dan harus berinovasi agar tidak mati. Di masyarakat, muncul pula kebiasaan baru bernama selfie atau swafoto.

Demikian pula dengan fenomena video online dan dunia jurnalistik. Adanya kemampuan untuk merekam video membuat orang semakin mudah membuat film singkat, sementara dunia jurnalistik terpukul melalui kecepatan video amatir beredar.

Industri game tidak ketinggalan terdampak. Sejak era iPhone, pasar game mobile diperkirakan akan terus tumbuh mencapai sekitar $52, 5 miliar pada tahun 2019, atau 34 persen dari total pasar $118,6 miliar menurut Newzoo. Sementara pasar game konsol yang sebelumnya meraja akan turus turun sebesar 1 persen setiap tahunnya hingga mencapai 26 persen pada tahun yang sama.

Industri iklan digital pun bertumbuh pesat seiring dengan perpindahan tren sosial media dari layar komputer ke layar perangkat mobile. Seperti dikutip dari Cnet, Facebook mengatakan dalam laporan kuartal terakhirnya, sekitar 82 persen dari pendapatan iklannya sebesar $6,82 milyar datang dari layar perangkat mobile.

Terakhir, yang tak kalah penting, teknologi layar sentuh pun dilazimkan melalui kehadiran iPhone.

"iPhone merupakan bagian penting dari kehidupan pelanggan kami, dan hari ini lebih dari sebelumnya [iPhone] mendefinisikan ulang cara kita berkomunikasi, menghibur, pekerjaan dan hidup," kata Tim Cook, CEO Apple, seperti dikutip dari laman Appleinsider.

Setelah iPhone

Terlepas dari pengaruh luar biasa yang diberikan iPhone pada dunia dan Apple, semuanya adalah kenangan masa lalu. Kesuksesan iPhone seperti senjata makan tuan baginya sebab perusahaan itu terlalu bergantung pada perangkat ini.

Pasar industri ponsel pintar yang semakin jenuh dan penjualan iPhone yang semakin melandai menjadi penyebabnya.

Pada Jumat pekan lalu, Tim Cook mendapati gaji dan bonusnya berkurang tahun 2016 lalu akibat gagalnya Apple mencapai target penjualan di tahun tersebut.

Seperti dilaporkan oleh The Guardian, penjualan tahunan Apple meleset 3,7 persen, dari target yang ditetapkan sebesar $223,6 miliar. Sementara itu pendapatan operasional meleset 0,5 persen menjadi sebesar $60 miliar. Akibatnya, Cook menerima pembayaran total sebesar $8,75 juta pada tahun lalu, termasuk gaji dan bonus, turun 15 persen dari $10,3 juta pada tahun 2015 dan dari tahun 2014 sebesar $9,2 juta.

Sejumlah eksekutif Apple lain juga mendapati gaji mereka menurun, meskipun hanya dengan rata-rata sebesar 9,6 persen.

Kini, Apple tengah berusaha untuk lepas dari jeratan tersebut. Sayangnya masih belum tampak apa yang akan dijanjikan oleh Tim Cook untuk keluar dari situasi tersebut. Satu-satunya yang ia katakan untuk menenangkan kegalauan para investor Apple adalah agar sabar menunggu.

"iPhone menetapkan standar untuk komputasi mobile di dekade pertamanya dan kami sesungguhnya baru memulainya. Yang terbaik masih akan datang,” janji Cook.

Baca juga artikel terkait TEKNOLOGI atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Teknologi
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara